AMY - 4

1.9K 212 6
                                        

hari terus berganti, tak terasa shani sudah bekerja sekitaran 2 minggu di kediaman keluarga harlan, mengurus dan menemani seorang gadis cacat yaitu gracia.

tapi selama itu juga tidak ada titik terang dimana gracia bersikap ramah pada shani, gunung es yang berada di dalam gracia sepertinya belum meleleh.

pada awalnya shani kerap kali kebingungan dalam menghadapi gracia, ketika shani bertanya "ada yang bisa kubantu?" gracia selalu berkata tidak, "mau kuambilkan obat?" gracia selalu berkata "aku bisa mengambilnya sendiri". 

lantas apa yang dilakukan shani selama waktu kerjanya 2 mingguan ini ? shani seperti memakan gaji buta, karena aktifitasnya disini hanya duduk membaca novel dan memperhatikan gracia dari jauh.

sama seperti hari ini, pagi-pagi shani sudah datang dan naik ke kamar gracia. 

gracia hanya terus berdiam diri memandang ke arah luar, tanpa mengalihkan perhatiannya sedikitpun pada shani yang baru menginjakkan kaki ke kamarnya.

"pagi gracia..." ujar shani sambil membuka jas hujannya, cuaca hari ini sedang tidak bersahabat maka dari itu badan shani sedikit basah terkena cipratan hujan

"pagi" balas gracia 

gracia sedikit mengarahkan kursi rodanya ke arah samping, dia melihat dari ekor matanya. shani yang sedang kesulitan membuka sepatu boots hujannya 

gracia terkekeh pelan "wanita bodoh, lagipula kenapa dia pakai boots" batin gracia

melihat shani yang semakin kesulitan, membuat hati nurani gracia sedikit tergerak. gracia pun menyuruh shani untuk duduk dulu di sofa 

"duduk di sofa" ujar gracia 

"sebentar, sepatuku saja belum terlepas. biarkan aku mengganti boots ini dulu dengan pantofel" jawab shani sambil tersenyum pada gracia

"dengarkan saya, dan duduk di sofa sekarang" perintah gracia sekali lagi

shani mendonggakan kepalanya, "apa apaan ini, tumben sekali si manusia buku mau berbicara padaku" batin shani

karena telah diperintah, shani mengikuti saja apa kata gracia, shani beralih duduk di sofa

"ada apa, kenapa aku harus duduk di sofa?" tanya shani

gracia hanya mengabaikan pertanyaan shani, gracia memajukan kursi rodanya ke arah shani dan HAP !

gracia meraih kaki sebelah kiri shani, menaruh kaki shani di pangkuannya dan membuka dengan perlahan boots yang basah itu. 

sementara shani, dia kaget dan benar-benar terkejut melihat apa yang dilakukan seorang gracia.

otak shani masih memproses kejadian di depan matanya ini, dimana gracia membantu shani membuka bootsnya, sampai kedua sepatu itu sudah lepas dari kaki shani. shani masih terdiam melihat gracia 

gracia mengeluarkan air yang tertampung di boots itu, lalu beralih melihat shani yang masih terdiam, "kenapa anak ini, kenapa dia suka sekali melamun, bukannya ber terimakasih karena saya sudah membantu...dasar gadis aneh" batin gracia menertawakan shani dalam hati

"tolong bersihkan lantai ini, saya tidak mau kamu terpeleset karena genangan air ini" ujar gracia langsung memutar kursi rodanya dan kembali ke tempat semula

shani akhirnya tersadar dari lamunannya, tapi kembali dibuat bingung dengan sikap gracia yang tiba-tiba jadi peduli padanya seperti yang gracia katakan tadi "saya tidak mau kamu terpeleset karena genangan air ini" 

"semoga ini kemajuan yang baik, setidaknya dia sedikit melirik kearahku" gumam shani pelan

***

sore ini shani turun ke bawah setelah dia membantu gracia untuk tidur dan menemani gracia sampai gracia tertidur, belum ada banya pembicaraan setelah gracia membantunya tadi pagi

After met you  - greshanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang