Siap siap Beliebeerrss!!! <3
~~~~~
“Kau ingin makan sesuatu?” aku mengunci pintu kamar Violet dari dalam dan Violet duduk diam di sofa. “Violet?” panggilku.
“Aku tidak lapar,” katanya datar, pandangannya masih kosong.
“Kau lelah, pemakaman Tuan Anderson menguras energimu,” kataku lembut.
“Kau mau pulang?” tanya Violet.
“Maksudmu?” tanyaku.
“Tidakkah kau ingin kembali ke Kanada? Tidakkah kau mau berhenti kerja? Kau bisa terbunuh disini jika terus menjagaku,” kata Violet lalu menatapku.
“Aku akan tetap berada disini untuk melindungimu!” kataku kaget.
“Kenapa?” tanya Violet.
“Karena aku menyayangimu!” kataku, seperti tidak kenal dengan gadis didepanku ini. Violet berdiri dan berjalan mendekat. “Aku sudah memberikan alasanku, jangan bicara hal yang tidak jelas!”
“Kau melindungi karena kau dibayar. Jika aku berhenti membayarmu, apa kau masih melindungiku?” tanya Violet.
Aku mengangkat tanganku, ingin menamparnya tapi aku urungkan niatku, aku tidak mungkin menyakitinya. “Aku tidak serendah itu, berhenti merendahkanku! Kau pikir semuanya bisa kau beli dengan uang! Urus dirimu sendiri,” aku berbalik dan tiba-tiba Violet menarik tanganku.
“Kenapa kau tidak menamparku?” tanya Violet.
“Karena aku berjanji aku tidak akan menyakitimu,” kataku tanpa berbalik. Aku melepaskan pegangan tangannya.
“Kau naif, Justin,” kata Violet.
“Terserah kau, Violet,” kataku lalu menutup pintu Violet, agak membantingnya.
~~~
“Ada apa dengan Wanita Bodoh itu. Sudah 6 bulan aku bekerja dengannya dan dia mengeluarkan kata-kata itu seenaknya,” aku menggeram kesal lalu memeluk bantalku. “Dia kurang ajar,” kataku melengos, membayangkan penderitaannya. Dia pasti kesepian dikamar sekarang.
Aku memejamkan mataku dan mengingat-ngingat perkataan penjaga Tuan Anderson. Tuan Anderson ditembak oleh mafia tanah karena kasus baru yang sedang ditangani oleh Violet. Ini mengenai sebuah tanah luas di Idaho Falls yang diperebutkan oleh Anderson’s Company dan beberapa perusahaan lain, bedanya, mereka ingin membangun lahan parkir, supermarket, atau apalah itu.
Ah.. apa Violet dalam bahaya? Apa yang harus kulakukan? Kurasa melakukan ‘semuanya’ tidaklah cukup. Harus ada rencana yang lebih tersusun rapi. Tiba-tiba handel pintuku diputar. Aku langsung mengambil pistol dilaci mejaku dan mengacungkannya ke arah pintu.
“Violet!” teriakku marah.
Violet menatapku dan kaget melihat aku mengacungkan pistol. “Kenapa kau mengarahkan pistol itu padaku??” tanya Violet takut.
“Kenapa kau masuk diam-diam???” tanyaku kesal.
“Aku kira kau sudah tidur,” katanya lalu menutup pintu dibelakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Butler : Lady Violet
FanfictionJustin Drew Bieber memutuskan untuk melanjutkan hidup setelah kematian adik kembarnya. Dia melamar pekerjaan Di Anderson's Company, sebuah perusahaan besar di New York City yang membangun sekolah gratis di daerah yang membutuhkan. Namun, bukannya be...