9. Double Weird

5.8K 682 37
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Pagi mulai menyambut, renjun mengerutkan keningnya saat melihat sang suami yang sudah rapih dengan pakaian kerjanya sembari tersenyum cerah ke arahnya.

Entah hanya perasaan renjun saja atau bukan, tapi semenjak hari dimana sang suami mabuk kelakuan haechan dan chenle jadi semakin aneh dari biasanya.

"Kenapa lagi kali ini?" Tanya renjun dengan nada lelahnya.

Haechan yang mendengarnya pun lagi-lagi hanya tersenyum sembari menggelengkan kepalanya.

"Hari ini sarapan apa hm?" Lembut haechan.

"Di depanmu ada apa?" Balas renjun lembut dengan senyumnya.

Haechan dengan cepat melirik beberapa lembar roti dan selai di depannya.

"Oh! Roti lapis semanis yang membuatnya." Goda haechan.

"Siapa? Pembuat rotinya atau pembuat selainya?" Bingung renjun yang membuat haechan mendengus.

Menggombali istri manisnya itu memang sangat-sangat sulit sedari dulu. Namun hal tersebut tidak akan menjadi alasan untuk haechan mundur.

Renjun dengan cepat mengolesi selai coklat ke roti milik chenle sembari menunggu sang anak selesai dari acara berpakaiannya.

"Sayang..." lembut haechan yang dibalas dehaman oleh renjun tanpa mengalihkan pandangannya dari roti di tangannya.

"kenapa hari ini kamu keliatan lebih cantik?" Tanya haechan dengan senyum cerahnya.

Renjun yang mendengarnya bingung harus berekspresi seperti apa. Ia tau haechan sering mengatakan kalimat sejenis seperti itu. Tapi entah mengapa kali ini membuat renjun menjadi merinding sendiri.

"Kamu kerasukan apa?"

"Kerasukan renjun." Jawab haechan santai dengan pandangan memujanya yang tanpa sadar membangunkan sosok rubah ekor sembilan dalam diri renjun.

"KAMU PIKIR AKU SETAN HAH?! CEPAT MAKAN JANGAN BANYAK TINGKAH LAGI!" Amuk renjun.

Haechan yang mendengar amukan rubah manisnya dengan cepat menutup mulutnya dengan roti lapis yang sudah disiapkan oleh renjun.

Hingga beberapa menit kemudian, si pangeran kecil kesayangan mama dan papa lee muncul dengan tubuh yang sudah terbalut rapih oleh seragamnya.

"GOOD MOWNING!!" Teriak chenle dengan penuh semangat yang membuat renjun sedikit meringis dan haechan yang tersedak rotinya.

"Masih pagi lee chenle jangan teriak-teriak! Dan juga morning le morning bukan mowning mama bilang." Ujar renjun.

"Kan sama saja mama!" Ujar chenle tak terima sedangkan renjun hanya menggelengkan kepala sembari mengecup kepala sang anak.

Two Miracle ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang