17. Lele and his longing

5.6K 584 21
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Ten menepuk dahinya sembari menggelengkan kepalanya, sedari tadi cucu kesayangannya itu tengah merajuk akibat kedua orangtuanya yang masih belum memberikan kabar.

"Lele masih belum mau makan?" Tanya Johnny yang dibalas gelengan oleh Ten.

"Lele kesayangan granpa, kita naik roller coaster Lele mau tidak?" Tanya Johnny dengan senyum lebarnya. Berharap bahwa ajakannya kali ini diiyakan oleh sang cucu.

"Tidak mau! Lele ingin papa!" Ujar Chenle dengan kedua netra yang sudah berair membuat Johnny seketika panik.

"H-heh! Kok nangis! Sayang ini gimana?!!" Panik johnny sembari melirik ke arah Ten yang tengah menghela nafasnya.

Ten dengan segera menghampiri Chenle yang tengah mengucek matanya, membuat Ten dengan lembut menarik tangan Chenle.

"Sudah, jangan menangis ya pangeran kecil. Lele ingin apa hm? Granpa dan granny akan turuti. Lele ingin menyusul mama papa?" Tanya Ten lembut.

Chenle terdiam untuk beberapa saat, hingga kepalanya seketika menggeleng pelan. Membuat Ten menerbitkan senyum lembutnya.

"Kita coba telfon papa lagi ya?" Tawar Ten yang segera diangguki oleh Chenle.

Ten dengan segera mengambil ponselnya dan mencari kontak sang anak. Sedangkan Chenle menatap penuh binar ke arah ponsel Ten. Hingga di nada sambung yang kelima suara lain terdengar dari ponsel milik Ten.

"PAPA!!" Teriak Chenle yang membuat Ten dan Johnny terlonjak kaget, begitu pun dengan Haechan yang berada di sambungan telfon.

"Jangan teriak-teriak heh!" Tegur Haechan yang membuat senyum Chenle seketika terbit.

Melihat hal itu, Ten mengulas senyum leganya dan segera memberikan ponselnya pada Chenle. Memberikan waktu pada cucunya tersebut untuk melepas rindu dengan kedua orangtuanya.

"Papa kapan pulang?" Tanya Chenle dengan nada sedikit manja.

"Papamu baru pergi satu hari loh le." Sahut suara lain yang tidak lain adalah Renjun sang mama.

"Mama!!" Panggil Chenle dengan nada sedikit lebih pelan namun tetap menyerupai teriakan.

"Ikan lele kesayangan papa kangen ya?" Tanya Haechan yang diangguki oleh Chenle. Sepertinya Chenle tidak mengetahui bahwa mama dan papanya tidak akan bisa melihat anggukan kepalanya saat ini.

"Lele ingin ikut." Ujar Chenle dengan suara sedikit serak dan kedua netranya sudah kembali berair.

"Kok pangeran mama menangis sih hm?" Lembut Renjun.

"Lele tidak menangis!" Bantah Chenle dengan wajah dan nada lucunya yang membuat Haechan dan Renjun terkekeh gemas. Begitu pun dengan Ten dan Johnny yang tengah berdiri tak jauh dari tempat Chenle duduk.

Two Miracle ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang