16. 🍯🌜 Part 2

7.5K 609 53
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Renjun merengangkan tubuhnya di atas kasur hotel berukuran king size yang dihiasi oleh dua buah handuk berbentuk angsa.

"Sayang..." panggil Haechan yang sudah selesai dari kegiatan menaruh koper miliknya dan milik Renjun.

"Tidur dulu chan, gara-gara kamu tidurku ga nyenyak di pesawat!" Ketus Renjun.

"Tapi kan waktu kita tidak banyak njun?!" Ujar Haechan tidak terima membuat Renjun mendengus.

Bugh

Tanpa perasaan Renjun melempar bantal di sampingnya ke arah wajah tampan sang suami.

"Kalimatmu kaya mau meninggal dunia tau tidak?!" Kesal Renjun dengan wajah galaknya yang malah terlihat sangat menggemaskan di mata Haechan.

Tanpa membuka suaranya Haechan segera menerjang tubuh Renjun yang tengah terletang di atas kasur king size tersebut, membuat Renjun membulatkan kedua netranya.

"Jangan macam-macam ya!" Peringat Renjun yang malah menjadi lampu hijau untuk Haechan.

"Yak! Lee-...ahh...Lee Haechan jangan digigit!!!" Amuk Renjun yang disertai desahan saat Haechan dengan brutal mengecup, mencium, menjilat dan menggigit lehernya. Meninggalkan beberapa tanda merah keunguan di lehernya.

"Nanggung sayang." Ujar Haechan dengan kedua netra yang sudah dipenuhi kabut nafsu membuat Renjun mendengus.

"Serius chan, aku benar-benar mengantuk sekarang." Ujar Renjun jujur, karena ia memang sedang menahan kantuk saat ini.

Lagi pula ini juga kan kesalahan suami ajaibnya itu. Coba saja Haechan tidak melakukan hal ajaib di pesawat, pasti Renjun bisa tidur nyenyak dan mereka sekarang bisa melakukan yang iya-iya.

"Tapi udah tegang njun." Polos Haechan sembari melirik ke arah selatannya yang sudah menggembung, membuat kedua pipi Renjun seketika memerah.

"Satu ronde!" Kesal Renjun yang membuat Haechan seketika menerbitkan senyum lebarnya dan dengan semangat menganggukan kepalanya.

🔞🔞🔞

Dengan cepat ia melumat bibir manis milik Renjun yang selalu menjadi candu untuk dirinya, tangannya mulai bergerak menjelajahi setiap inci tubuh mulus milik sang istri.

"Eunghh..." desah Renjun saat merasakan bagian selatannya bergesekan dengan milik Haechan yang sudah semakin membesar.

Haechan dengan perlahan menurunkan ciumannya ke arah leher Renjun, dan kemudian ke tulang selangka milik Renjun yang terlihat seksi dan menggoda.

"Chan..." panggil Renjun dengan wajah yang menggoda.

Tanpa bersuara Haechan menegakkan tubuhnya dan mengusap lembut pipi merah milik Renjun, menandakan bahwa sang istri sudah mulai sensitif.

Two Miracle ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang