29. Sweet and disaster miracle

5.1K 505 43
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Tujuh bulan berlalu begitu saja, dan selama itu juga Haechan dan Renjun melalui suka dan dukanya bersama-sama. Keduanya berbagi rasa lelah, rasa penat, sedih dan lainnya. Tidak jarang mereka bertengkar kecil, namun pada akhirnya mereka kembali pada satu sama lainnya.

Kini beruang kembar Renjun dan Haechan sudah mulai bisa merangkak, yang membuat mama dan papanya benar-benar pusing, karena tiga bayi kembarny ini benar-benar sangat aktif berbeda dengan bayi berusia tujuh bulan pada umumnya.

Di tambah lagi Renjun saat ini bukan mengurus tiga bayi melainkan lima, apalagi Haechan belakangan ini benar-benar suka menguji emosinya. Contohnya seperti saat ini.

"Njun, sayang..." panggil Haechan lembut saat Renjun tengah sibuk menyiapkan makan siang.

"Kenapa? Tiga ji lapar?" Tanya Renjun sembari mengelap tangannya yang segera dibalas gelengan oleh Haechan. Tentunya hal tersebut mengundang tanda tanya besar sekaligus perasaan waswas.

"Terus?" Tanya Renjun dengan wajah penuh selidik.

"Ayo sini, kamu bakal kaget." Ajak Haechan sembari menarik lembut tangan sang submisif untuk mengikuti langkahnya ke kamar bayi mereka.

Renjun hanya dapat mengerutkan keningnya dan mengikuti langkah sang dominan, hingga saat dirinya menginjakkan kakinya di kamar bernuansa biru tersebut seketika ia membulatkan matanya.

"TARAAA!!! Lucu kan triplet kita." Semangat Haechan sembari menunjuk Haejun, Haenan dan Haein yang berada dalam balutan onesie berbentuk tikus dan jangan lupakan kacamata hitam yang kebesaran.

"LEE HAECHAN KAMU APAIN ANAKMU HAH?!" Teriak Renjun frustasi yang membuat Haechan meringis pelan, sedangkan si triplets hanya tertawa lucu khas seorang bayi.

Sungguh Renjun benar-benar kehabisan kata-kata dan ekspresi saat ini. Dengan cepat ia menghampiri tiga beruang kecilnya sembari melepas kacamata hitam di wajah tiga putranya.

"Kan lucu sayang." Ujar Haechan dengan bibir yang sedikit mencebik yang membuat Renjun menatap tajam sang suami.

"Iya lucu, lebih lucu kalau kamu yang aku pakein baju gini." Ujar Renjun.

"Sama kamu sama Lele juga. Kita foto keluarga pakai ini lucu ga sih jadinya?" Sahut Haechan dengan mata berbinarnya yang membuat Renjun hanya dapat menghela nafasnya, menahan emosinya yang akan meledak.

"Daripada kamu ngoceh lagi, cepet jemput Lele sana!" Perintah Renjun yang membuat Haechan mengerucutkan bibirnya kesal namun tetap melaksanakan perintah rubah manis kesayangannya itu.

Renjun yang melihatnya pun terkekeh pelan dan kemudian mengalihkan pandangannya kearah tiga putra kembarnya yang tengah tersenyum menunjukan dua gigi kecilnya yang masih dalam masa pertumbuhan.

Two Miracle ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang