[ 100DWTD - 34 ]

59.4K 5.4K 1.7K
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SPAM RADEN SEBELUM BACA👉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SPAM RADEN SEBELUM BACA👉

Jangan lupa pencet bintang guis, sekalian tinggalin jejak di komentar❤❤

BANTU KOREKSI TYPO✔



CHAPTER 34 - KEBENARAN
NORMAL POV

HAPPY READING



Terlepas dari sikap Raden yang culas menurut Nesa. Ia masih sanggup mempertahankan pria itu sebagai suami. Alasan pertama, Raden tampan. Pamor suaminya juga begitu berkelas, hingga menurut asumsi orang lain, Nesa beruntung menjadi istri keturunan sulung Rajarendra. Meski sebaliknya, Raden yang beruntung berhasil mengikat Nesa.

Alasan kedua, Raden anak orang kaya, cucu kesayangan, karirnya terjamin, tidak neko-neko, sebentar Nesa tak yakin, apakah Raden bermain di belakang dirinya atau tidak. Anggap saja, sementara ini Nesa menganggap begitu. Tetapi, percuma juga suaminya kaya raya tajir melintir seratus turunan, toh uang bulanan Nesa dibatasi!

Alasan ketiga; Nesa bimbang perihal perasaannya. Apakah Nesa sudah mencintai Raden?

Satu-satunya alasan Nesa tidak cocok dengan Raden adalah, Hangga. Dahulu, Nesa tidak terlalu memikirkan mengenai kehadiran Hangga di tengah hubungan mereka berdua. Tidak, sebelum negara api menyerang.

Nesa tak sanggup menghadapi Hangga sama sekali. Ia malu pada anak sekecil itu. Nesa sudah pernah gagal, mengapa Hangga merentangan tangan meminta digendong oleh dirinya?

Nesa merasa tidak becus. Keberadaan Hangga memvalidasi setiap perkataan tajam Raden. Nesa tak tumbuh menjadi dewasa sebagaimana seharusnya seorang perempuan seusia dirinya yang telah menikah.

Nesa tidak percaya diri lagi. Ia membahayakan Hangga. Kemarin, ia mencelakai Hangga. Besok-besok? Nyawa Hangga bisa saja terancam di tangan Nesa.

Ah .... Pantas reaksi Raden ketika Nesa membahas mengenai hamil begitu mencurigakan. Rupanya, Nesa paham. Dari perspektif seorang Raden, Nesa belum cukup baik dalam membesarkan seorang bayi.

100DAYS WITH THE DOCTOR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang