☯ - 9

361 110 56
                                    

tibalah waktu malam.

han memilih kembali saja ke apartemen, mengundur waktu bertemu dengan sang mama— karena kalau dipikir-pikir tidak akan sempat juga.

berbicara prihal kembarannya kan tidak mudah dengan mama, belum lagi setelahnya ia harus pergi ke panti asuhan itu untuk mencari data lengkap tentang kelahirannya.

jadi han putuskan, besok sajalah dimulai.

sekarang ia harus bersiap-siap mandi, setelah itu pergi ke kosan lino.

pemuda itu bilang ia butuh bantuan han dan changbin buat kerja sama membetulkan pipa air di kosnya yang rusak. awalnya han sudah menyarankan buat nyuruh orang yang ahli saja. tapi lino menolak dengan berkata,

"kan gue punya temen--- ngapain cape² nyuruh orang? buang-buang duit"

toh katanya mengganti pipa saluran air yang patah tidak terlalu sulit.

yasudahlah, han mengikut saja.












































omong-omong soal changbin..

syukurlah kondisi pemuda seo itu membaik dengan cepat walau membutuhkan waktu berjam-jam untuk siuman.

dia juga akan ikut ke kosnya lino nanti. padahal han sudah bilang tidak usah dulu, biar beristirahat. namun, changbin bersikeras untuk ikut dengan alasan tidak ingin sendirian di rumah.

mengapa hari ini, teman-temannya itu tidak mau mendengar nasihat han yang tulus?

padahal untuk kebaikan diri mereka sendiri juga.

tapi, kalau han berada diposisi changbin— dia juga tidak mau ditinggal sendirian sih.

lupakan saja lebih baik ia bergegas, supaya tidak memperpanjang waktu sampai larut.











































"LOH?!"

baru saja masuk ke dalam apartemen, lelaki bak tupai itu dibuat melongo kala melihat kondisi rumahnya yang---

kembali menjadi kandang tikus.

sontak pikirannya mengarah pada si arwah gentangan.

"petter!! rumah gue lo apaen?!" teriak han di tengah-tengah ruang santai. sayangnya tak ada yang menyahut.

berulang kali dia berteriak memanggil-manggil nama petter, namun tetap saja nihil. yang dipanggil sama sekali tak kunjung muncul.

kemana pula setan itu?

bisa-bisanya dia membuat kekacauan. bantal sofa di letak asal, tv dibiarkan menyala, cucian piring menumpuk, selimut yang seharusnya berada di kamar malah tergelar asal di lantai, itu juga kenapa sendal jepit bisa nangkring di atas tv??

"bangsat!"













































arwah itu...

han pikir dia setan baik-baik— ternyata ada buruknya juga. mungkin, sifat dan tingkah lakunya tidak jauh berbeda dari han yang juga suka membuat tempat berantakan.

sudah tak sempat lagi ia berkoar-koar. sambil misuh-misuh pemuda itu pun akhirnya membereskan setengah dari kekacauan.

han mengganti hoodie-nya yang tadi menjadi hoodie lengan pendek biasa, beralih menambah isi dompetnya, kemudian lekas berangkat.

































namun, tiba-tiba saja sebelum akan menutup pintu--

pasang mata polos han menangkap sebuah kepala menggelinding dilantai apartemen.

sampailah titik terang dari kepala itu menoleh kearahnya.

han tersentak kebelakang saat menyadari wajah kepala itu— persis menyerupainya.

























































raut wajah suram memandang han nanar. tatapannya terlihat sendu.

"jangan pergi. . . ."







































































namun pemuda itu tak mendengarkan.

ia berlalu pergi dari sana, berlari sekencang mungkin karena shock.

han jisung, tidak bisa menyanggupi ini semua sendirian.


— • —

— • —

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
3. find! my'twin corpse ⛧ han jisung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang