☯ - 22

282 96 50
                                    

han menghela nafas panjang. jiwa raganya ketimpahan tiga rasa (L) : lemah, letih, lesuh. kemarin, dalam satu malam yang mengerikan— waktunya habis untuk mengurusi seungmin hingga tadi siang.

sejujurnya, han tidak tega meninggalkan pemuda kim itu sendirian disana.

namun ya bagaimana lagi? han juga punya urusan yang harus diselesaikan. mau tidak mau ia harus pulang saat ini juga.

















han berharap, seungmin akan baik-baik saja di sana.

di—dalam—kosnya—

yang suram.












omong-omong, lino dan changbin akhirnya kembali untuk menjemput lalu mengantarnya pulang. kabarnya, malam itu mereka juga mendapat masalah— makanya tidak sempat menjemput han pada saat itu juga.

walau alasan lino terasa janggal. han tak ingin terlalu memikirkan. yang lalu biarlah berlalu.

untuk sekarang han cuma mau rebahan diatas kasurnya yang empuk— beristirahat tenang untuk beberapa jam.
















begitu masuk— han dibuat bingung.

ruang apartemennya tampak baik-baik saja, tidak seperti yang ia pikirkan kemarin; dimana petter akan membuat rumahnya seperti kapal pecah. tapi ternyata ia salah ekspetasi.

yang terjadi malah sebaliknya,

semua perabotan telah tersusun rapi.








"woah, petter emejing!" puji han senang.

tapi dimana sosok kembarannya itu? disetiap sudut tidak terlihat sama sekali.

"peetteeeer ... abang lo niee pulang dengan selamat walafiat lohh~"






















namun nihil.

tak ada yang menyahut.

han mengedikan bahu, apa petter sedang pergi ke alam baka tempatnya bersemayam? ya kan mungkin saja— baru setelah itu dia akan kembali lagi.

cklek!








suara pintu kamarnya tiba-tiba terdengar. han kaget bukan main saat berbalik raga, melihat pintu kamarnya dibuka dari dalam oleh seseorang.

di tambah kaget lagi mendapati seorang anak lelaki yang lagi-lagi memiliki wajah hampir mirip dengannya.

tapi bukan petter! manusia yang satu ini terlihat lebih muda dibanding han.

"l-lo siapa lagi?"
























pria itu berjalan kaku menghampiri han yang berdiri lemas.

dia mengulur tangan, mengajak han berjabatan.

"saya junhan. maaf minjam kamar ga izin dulu—tadi ana cuma numpang sholat kok."

"...."

























bruk!















biarlah han jisung tepar untuk sementara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

biarlah han jisung tepar untuk sementara.

— • —

— • —

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
3. find! my'twin corpse ⛧ han jisung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang