☯ - 15

319 91 53
                                    

han mengelus tengkuk, memeluk tubuhnya yang menjadi perisai dari hembusan angin lewat. udara sejuk malam di daerah sini amat mencekam sampai bisa menusuk lapisan kulitnya.

lelaki itu mendongak, memandang deretan pepohonan sawit yang tumbuh di pinggir-pinggir jalan.

ia akan pulang, tidak berjalan kaki, tentu saja memesan transportasi online. kalau ditanya kemana sekarang tujuannya.. jawabannya adalah, keluar dari gang kosan buruk ini

sebab kata lino, tidak ada gojek yang mau menjemput sampai ke dalam gang. jadi mau tidak mau ia harus keluar dari sana dulu baru bisa memesan transportasi online.

















han mendengus kasar, "tega banget emang."

jangan salahkan lino dan changbin, mereka udah berbaik hati menawari tumpangan pada han tadi. tapi lelaki itu terlalu mementingkan imagenya.

mau ditaruh mana muka tamvan-nya nanti saat melintasi perjalanan ramai lalu dilihat orang-orang ada tiga terong boncengan diatas motor bebek?

han tidak mau, terlalu mementingkan ego ia pun berakhir seperti sekarang.

















langkah itu terhenti, terlalu letih rasanya berjalan kaki. han gak sanggup. jadi ia putuskan menghubungi seseorang buat jemput.

tapi siapa pula yang mau? waktu telah larut, hanya orang berhati malaikat yang mau menolong. sedangkan semua temannya bermodelan setan murni.

eh, setidaknya dia masih punya keluarga.

han beralih, membuka ponselnya mencari kontak papa.

namun tiba-tiba ...
















suara kaki-kaki mengentak di permukaan tanah dengan irama yang serempak mengalihkan perhatian han dari ponsel.

han menatap, dua sekawan anak gadis berjalan menghampiri tong sampah kecil yang terletak disampingnya.

salah satu dari mereka memasukkan gumpalan plastik hitam ke dalam tong sampah itu. kemudian berlalu pergi, berlari secepat kilat.

han mengedik bahu acuh, back to hengpon!

"angkat dong paaaah" mohonnya kala papa tak kunjung membalas. berulang kali, dicoba menghubungi nomor orang tuanya, nihil sama sekali tak mendapat jawaban.























srrek, srrek..












suara resekan plastik terdengar dari samping. ekor mata han dapat menangkap seseorang tengah mencari sesuatu di dalam tong sampah itu.

dua menit, tiga menit, hingga lima menit terlewatkan— orang itu tak kunjung melangkah pergi dari sana.

aroma menyengat busuk dan amis sesaat memasuki indera penciumannya.

tubuh han bergetar, merasa ada yang tidak beres dengan orang itu.

perlahan ia menoleh patah-patah teringin melihat jelas apa yang dilakukan orang itu disana.

"shitt!"

disaat kepalanya telah menghadap penuh, disitu pula ia merasa menyesal seumur hidup karna rasa penasaran yang memaksa.

orang itu... atau mungkin bukan...













memegang pembalut wanita ditangannya yang masih memiliki noda darah amis.

han dengan cepat merosot mundur sambil menutup hidung dan mulutnya kuat-kuat

lalu ia merasa mual,

tatkala orang itu dengan nafsunya menjilat mantap noda gumpalan darah dalam pembalut.

han ketar ketir ingin pergi dari sana sekarang juga.

kepala orang itu mendongak, menatap horor ke arah han lalu menyodorkan benda najis itu padanya.



























"kau mau?"

— • —

— • —

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
3. find! my'twin corpse ⛧ han jisung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang