"maaf ya sung, gue ga bisa ikutan ngubur jasad p-petter— bukannya apa sung, gue takut ntar gabisa tidur..."
dan sekarang kedua saudara kembar yang tersisa itu memutuskan mengubur jasad kembaran mereka dengan layak dan sebenarnya-benarnya.
meski tetap di dalam tanah area hutan terkutuk itu, setidaknya jasad petter bisa tersemayam dengan baik.
"gapapa .." balas han bangkit setelah ia selesai menancapkan kayu salib sebagai penanda bahwa terdapat mayat dalam gundukan tanah yang ia buat. "sekarang kita do'a, supaya petter bisa damai dan pergi ke sisi tuhan."
felix mengangguk dan mulai mengikuti han berdoa diatas makam kecil.
mengheningkan cipta dimulai.
"han . . ."
kala namanya tersebut, kelopak mata han seketika terbuka perlahan langsung mendapati sosok petter yang telah sempurna berdiri di hadapannya.
hanya han seorang yang dapat melihatnya, tidak dengan felix.
"terima kasih . . ."
bukan lagi senyuman horor, bukan pula senyuman aneh dan misterius seperti pertama kali sosok itu berikan pada han. kini bibir petter— mengukir senyum berarti tenang dan damai.
han berdecih, menutupi kesedihannya dengan tersenyum sinis. "pergilah bro, jangan ganggu gue lagi, tolong ya!"
"l-lo ngusir gue?" saut felix mengira han berbicara padanya.
"nope brotha! meh sini peluk abang.."
lengan han merangkul felix penuh bahagia. akhirnya dia bisa bernapas lega mengira semua ini telah usai. tapi tunggu dulu, ada sesuatu yang belum ia lakukan . .
membakar jasad yang jeongin ...
"sung ... lo yakin tadi jeongin mati disini?"
dan sekarang, jasad jeongin yang menghilang—atau mungkin dia belum benar-benar mati (?) seketika firasat han jadi tidak enak. kalau benar, yang jeongin belum pergi ke sisi tuhan— lantas apakah dia sekarang telah kembali ke kosan itu ?
tanpa menjawab, han menarik lengan felix, keduanya berlari keluar dari hutan, lalu berakhir sampai ke jalanan gang.
"jadi gimana sama jeongin, sung?!!" tanya felix bergebu-gebu merasa bersalah mengingat anak itu berkorban untuknya.
"udah gue bilang jeongin belum mati!" bentak han.
ia hendak kembali berjalan menuju perkarangan kos keramat itu, namun— kehadiran dua pasang kembar tak seiras menghentikan langkahnya.
mereka, ialah seorang lelaki dan perempuan yang memiliki wajah hampir mirip.
"euh, permisi bro .. gue dan sodari ini orang rantau, lagi nyari kediaman di daerah sini ..."
han dan felix tidak langsung menjawab, jujur mereka saat ini masih di tahap kelimpungan.
"emm.. kira-kira disini ada kontrakan atau kos-kosan murah ga ya .. ?" tanya gadis saudari lelaki itu, menyambung.
mereka berempat saling bertatapan selama beberapa menit, sampai akhirnya felix hendak buka suara.
"t-tapi kosnya...
"wah wah--- kebetulan ada kos murah harga pelajar khusus pria gak jauh dari sini . . ."
" . . . dan ada juga yang khusus wanita .."
bukan felix atau han yang berucap. tapi entah darimana— lino tiba tiba muncul bersama dengan seorang gadis chubby berambut gelombang, yang pernah han lihat sebelumnya pada malam itu, kini menarik atensi mereka.
"nicee! boleh antar kita ke kosan itu ga? btw gue hyunjin dan ini saudari gue, yeji."
for again ... welcome in hell, hwang twin's :)
_________________________________
akhirnya ff hanjis selesai juga :'D
btw aku mau minta maaf sebesar-besarnya buat para readers yang ngikutin series horor ini— mungkin, story' han ini lebih panjang jumlah part dan narasinya ga seperti di ff yang sebelum²nya buat kalian pasti jadinya agak jenuh :')walau terasa jenuh kalian tetep setia ngikutin ini sampe tamat, aku bener-bener terima kasiih banget 🙏🏻 😭 <3
ketiga kali, #pelukdarijauh
dan buat han jisung pulaa -,- kesampean juga lo berpetualang ama setan. thankies udah menghibur banyak pembaca, dengan tingkah kerecehan anda pastinya.
oiya ada ni lagi satu ..
already now!
KAMU SEDANG MEMBACA
3. find! my'twin corpse ⛧ han jisung
Terrordimanakah jenazah bayi saudara kembar han berada (?) tw || offensive words , blood , lowercash , maternity baby , religion , satanic nation ⸸ ⁶⁶⁶ ©only hvilkramer [ july end ] Antonym Satanic Paradise 3/8 pemuda di lindungi Tuhan.