"mereka menjualku. mereka menjualku. mereka menjualku. mereka menjualku. mereka menjualku. mereka menjualku. mereka menjualku."
bayangkan di tengah malam yang larut ini, waktu para insan dunia yang seharusnya terlelap.
namun han masih tetap di atas kasurnya berposisi meringkuk dengan pasang tangan menutup kuat-kuat dua telinganya.
dia tak bisa tidur.
roh petter berwujud asli yang menyeramkan itu lagi kumat di luar kamar sambil mericaukan kalimat-kalimat yang bagi han suram untuk di dengar.
ini terjadi sejak mereka pulang dari rumah bidan bersalin itu— petter terus berkata bahwa semua informasi yang han terima tadi adalah kebohongan terencana.
yasudah jika begitu— han mungkin bisa sedikit percaya kalau semua yang dikatakan bidan itu adalah palsu. namun, tidak bisakah dia beristirahat untuk sekali waktu saja?
"gue cape, hhh... gue mau tidur ..."
petter terus meminta— mendesak— dan terus memaksanya untuk bergerak.
han letih.
dia hanya manusia biasa yang tak sempurna dan bisa lelah.
untung— han punya satu jimat yang membuat petter tak bisa sampai masuk ke kamar.
jika terjadi, maka habislah dia.
salib suci itu— han biarkan nangkring di gagang pintu kamar, guna menjadi perisainya.
"tolong aku, kubur jasadku. tolong aku kubur jasadku. tolong aku kubur jasadku. tolong aku kubur jasadku. tolong aku kubur jasadku. tolong aku kubur jasadku. tolong aku kubur jasadku. tolong aku kubur jasadku. tolong aku kubur jasadku. tolong aku kubur jasadku. tolong aku kubur jasadku. tolong aku kubur jasadku.tolong aku kubur jasadku. tolong aku kubur jasadku."
"han . . ."
"han jisung ~ "
"HAI MANUSIA PEMBANGKANG TUHAN!"
cukup— han tidak punya pilihan lain lagi.
petter semakin murka dan menjadi ganas diluar sana. bangunan ruang kamarnya itu sekarang mulai bergemuruh seperti kedatangan gempa.
langsung dia meloncat turun dari kasur, dengan langkah sempoyongan mencari keberadaan alkitab yang jarang ia baca.
dapat!
brak! brak! brak!
"ALHAMDUL— EHH BAPA DI SURGA SUCILAH NAMAMU! amen." teriak han saat batinnya hampir salah mengucap kalimat syukur.
ini semua gara-gara terlalu sering bergaul sama junhan.
langsung saja ia baca doa-doa pengusir setan dengan lantang— sampai getaran ruang kamar perlahan mereda normal.
petter tidak lagi menerornya dengan berbagai caciannya di luar sana.
drrrtt...
han tersentak, mengkaget— tetiba ponselnya bergetar menampilkan notif pesan.
| 😱 masih kumat? | gbsa bang, maaf🙏🏼 | ana baru selse tahajud, ngantuk
trus lu pain ngechat!! 🤬 |
| nah tu dia bng ada yg mau ana sampein, tp tadi siang abg gaada di rumah. | krna besok ana sekolah,, jdi di chat aja deh
yaude buru apaan |
| felix felix itu yg kata abg sodara abg yg hilang | dia punya doi bang.. | namanya chaewon | trnyata temen ana tuh temennya temen chaewon,, jdi ana dapat kontaknya bang, buat abang | siapa tau butuh
njay, baik amat lo | ydah langsung send no nya sini |
| send contact! { doi felix adik bang han 😁}
terniat banget lo namainnya-,- |
| 😅 hehe, iya bang makasih | ana off luan ya bg, salamualaikum
hooh, masama | walaikumsa | 🗿|
— • —
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
