☯ - 30

271 96 42
                                    

"parah banget maen ouija gak ngajak ngajak gue" ucap han bete karna selama ini dia merasa di jauhi sama changbin dan lino.

"lo yang selama ini kemana aja? changbin ketimpalan setan mulu, cuma gue yang ngurusin." balas lino.

han termangu. ketimpalan setan? tapi bukankah terakhir kali, sohibnya itu mengalami epilepsi brutal?

"ntar, bentar. jadi yang waktu itu, bang abin serius kerasukan?"
































lino terdiam sebelum akhirnya menjawab,

"ntah lah .."

han mengernyit tidak mengerti. "j-jadi ini lo pada buat affa maen ouija?"

"ya buat nanya ama setannya, ada apa gerangan dia merasuki changbin."

"oohh, gitu.." han senyam-senyum ditempat, dia jadi dapet referensi cerita baru ... ah, sepertinya ini akan sangat seru.

























"kalo gitu ayok, mana papannya, hah? biar gue yang ngomong sama tu setan" tantangnya sok berani.

oh ya, jangan lupa bahwa seorang han jisung menyukai hal-hal baru yang mistis. namun sikapnya yang plin plan itu membuat tujuannya lagi-lagi tertunda.

astagaa— cerita ini akan sangat panjang jika dia terus mengulur waktu.

ayolah, siapapun cegah han untuk tidak bermain-main lagi.

"ini koin-nya di puter sampe tiga kali kan ya? terus terus, mantranya apaan??"

dasar, anak muda.

beri dia pencerahan.

























ketika changbin pulih dan diberi istirahat selama beberapa jam. malam harinya, tiga sekawan itu kembali memainkan game pemanggilan roh dalam papan ouija—tanpa memikirkan konsekuensi jika gagal dan sampai berbuat sedikit kesalahan.

han dengan senang hati menjadi relawan yang bakal ngobrol sama hantu ouijanya.

siapa sangka pria itu bisa berbuat ceroboh saat bermain.

selama bermain dengan alat pemanggil roh itu, han tidak berhenti dibuat takjub dan sedikit merinding tatkala mata koin yang menempel dengan tangan mereka, berhasil bergerak sendiri di atas papan—menunjuk tiap satu persatu huruf menjadi segaris kalimat apa yang sang iblis ingin katakan pada mereka.
















drrrtt... drrrtt...


















"bentar."

ditengah permainan, tiba-tiba saja ponsel han bergetar. menampilkan notif panggilan dari junhan.

han dengan santainya menghentikan game terkutuk itu begitu saja, membiarkan changbin dan lino yang melanjutkan.

dia tidak tahu saja, bahwa jika meninggalkan sesuatu tanpa pamit, dapat mendatangkan celaka dan petaka.




























"salamu'alaikum"

"wassup jun, napa? gue lagi main nih"

"kabar baik bang! ana dapet alamat rumahnya felix tiktok!1!1!1!"

"serius lo njir?!"

"iyaaa, bentar ana shareloc"

"okeh! gue pulang sekarang!"

"baik bang, assalamualai






tutttt... tuttt....

panggilan dimatikan sepihak oleh han. pemuda itu dengan semangat menyambar hoodienya dari sofa, dan langsung melangkah keluar dari rumah changbin begitu saja.

"GUE BALIK YA BAANGG"

"WOY INI GIMANA OUIJANYA?!"

"LO URUS LAH YA, DADAHHH~"
































ringan sekali, han jisung membiarkan kedua temannya masuk dalam jurang kesialan.

ia tidak tahu, bahwa seseorang mengukir senyum hambar melihatnya pergi.

— • —

— • —

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
3. find! my'twin corpse ⛧ han jisung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang