☯ - 23

275 103 55
                                    

"jisungg . . ."

"lo mau kemana. . . siapa mereka sung?"

"kita bakal punya orang tua baru, bok!"

"beneran??!"

"iya kita berduaa! kita tinggal dirumah mewah kaya dulu, dan bakal di ajak naik pesawat juga!!"
















namun pada saat itu han jisung tidak tahu—

bahwa ia hanya dibawa seorang diri. tidak dengan saudara kembanya.






















"icung jangan tinggalin gue..!"

"bok . . . dengerin gue dulu . . ."

"jisung.. lo janji kita bakal diadopsi sama-sama!"

"lo janji kita bakal tetep makan di piring yang sama!"

"lo janji kita bakal punya ayah dan ibu yang sama!"

"bokkie . . ."

"enggak! gue mau ikut jisung— gue mau ikut sama dia!"

"hiks yongbok, gue janji bawa lo pulang... tunggu gue bok, gue bakal nemuin lo suatu saat . . . foto ini--- jangan hilang ya,"

"HANNIE JAHAT! LO BUKAN KAKAK GUE!"

"bokkie jan marah-marah"

"yongbok....

"han yongbok—

"maafin gue"































"HAAAH!"

pemuda itu bangun dari mimpi putaran bayang masa lalunya— masa dimana ia tega meninggalkan yongbok sendirian di pantai asuh.

walau demikian, han sempat mengucap kalimat janji. yakni suatu saat akan kembali bertemu dengan sang adik— kembarannya yang tak seiras.

maka jika begitu...

han punya tujuan baru selain menemukan jasad petter. yakni, raga yongbok—saudara kembarnya yang pasti entah dimana sekarang ini. tapi jelas— han punya firasat, yongbok masih menunggunya sampai sekarang.

iya, dia pasti.

han harus bangun dan lekas bergegas.



























"CUK! APA-APAAN INI!?"

baru saja han buka mata bangun dari tidur, tiba-tiba saja— kepalanya terantuk sebuah buku tebal yang ditodongkan seseorang tepat depan mukaknya.

"woy-- lo apa-apaan dah?" teriak han pada lelaki muda yang sempat introduce self. pemuda bernama junhan, sentiasa menunggunya sadar.

"m-maaf, saya kira abang kesurupan. dari tadi nyebut yongbok yongbok mulu waktu pingsan"

"itu gue lagi ngigo pinteerrr! yaelah, ini juga kenapa lo nodongin qur'an ke muka gue???"

"y-ya— tadi kan ana ngira abangnya kesurupan, hehe.. karna saya kurang hapal ayat kursi jadi ya.. gitu deh.."

"h-hah?"

bagaimana cara memberitahunya ...

bagaimana cara memberitahunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"eeee, bro...
























gue kristen."

"ngok?"

"lo— gak liat itu?" han menunjuk kayu salib yang tertempel di dinding kamar.

[ ... ]

"o-oh ..."

"...."

"......"


















"maaf bang, salam toleransi." junhan menyatukan dua telapak tangan 🙏🏻 lalu han menghela napas kasar— melirik ke sosok roh pria di belakang pemuda itu tengah melambaikan tangan kearahnya.

disana rupanya petter.

"lo sebenernya siapa? kenapa ada di apartemen gue?" tanya han butuh penjelasan.

junhan bergeming sejenak, "euh— saya . . .















































teman-nya petter."

— • —

— • —

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


| junhan |

3. find! my'twin corpse ⛧ han jisung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang