10 • Is Another Seungmin?

238 12 2
                                    

"Jin, emang itu siapa sih?"

Hyunjin rasakan perutnya disikut oleh Seungmin yang berbisik persis di sebelah telinganya. Spontan ia menoleh, mengalihkan perhatian dari punggung laki-laki yang membelakanginya, tengah memesan minum di kantin sekolah.

Hyunjin menilik tajam pada Seungmin sambil berbisik, "Diem. Jangan ajak gue bicara ya, Seungmin. Lo sendiri yang bilang tadi." Bisiknya, sambil sesekali melirik sosok berkemeja putih yang berdiri beberapa meter darinya.

Seungmin mendengus, berbeda dengan Yongbok yang sedari tadi memandang punggung itu dengan pandangan menilai. Sepasang alisnya menukik, mencoba mengingat-ingat dimana ia pernah melihat laki-laki itu. "Jin, kayaknya gue gak asing-"

Betapa Yongbok terkejut ketika Hyunjin tiba-tiba menoleh padanya dalam gerak kilat. Ditambah tatapan tajam dan aura gelap yang pemuda itu pancarkan membuat Yongbok menelan ludah. Sepertinya ia bicara di waktu yang tidak tepat.

"Mending lo diem, Bok. Sebelum gue-"

Kalimat Hyunjin terpaksa putus di tengah jalan ketika terdengar sebuah deheman singkat, disusul suara nampan yang beradu dengan permukaan meja. Hyunjin mendesis pelan, memejam rapat sambil menggigit bibir. Berpura-pura melihat situasi kantin yang sepi-memang saat ini KBM sedang berlangsung- untuk menutupi salah tingkahnya akibat ke-gep bicara sendiri-sebetulnya bicara dengan Yongbok.

"Jadi, ada perlu apa lo kemari?"

Hyunjin langsung terperangah karena cara bicara pemuda di hadapannya yang cenderung santai, terlalu santai untuk mereka yang baru kali ini bertukar cakap.

Pemuda di hadapannya menyodorkan segelas kopi, membuyarkan raut Hyunjin yang sempat terperangah beberapa saat. Ia mengangguk singkat, mengucapkan terimakasih usai menarik gelasnya mendekat.

"Nama gue Changbin." Ucap pemuda itu tanpa ditanya, menilik penuh selidik pada Hyunjin yang tengah meneguk kopi-sedikit memberi lirikan lewat ekor mata padanya. "Bentar deh, gue baru ngeh kalau lo yang waktu itu teriak gak jelas di penginapan, kan?"

Hyunjin tersedak kopi yang tengah ia minum. Ternyata pemuda pemilik nama Changbin itu mengingatnya. Changbin sempat terkejut karena Hyunjin tersedak, cepat-cepat mengulurkan tisu yang terletak di sebelah tangannya.

"Lo ingat gue ternyata." Hyunjin terkekeh, tangannya bergerak mengusap noda kopi yang tumpah di sweater birunya. Selesai dengan kegiatannya mengelap sweater, Hyunjin berdehem singkat untuk memulai percakapan.

"Jadi gini. Ah, kenalin dulu nama gue Hyunjin." Ungkap Hyunjin memperkenalkan diri. "Kedatangan gue ke sini itu untuk-bentar, umur lo berapa?"

Alis Changbin menyatu kala mendengar pertanyaan Hyunjin. Kiranya pertanyaan yang pemuda itu lontarkan agak kurang sopan. "Kenapa nanya umur?"

"Buat adaptasi." Jawab Hyunjin asal. "Gue nanya beneran, berapa?"

"Dua empat."

"Oh, berarti lo senior gue." Hyunjin mengangguk-angguk, kemudian berdehem lagi. "Jadi gini, bang-lo maunya gue bertele-tele atau langsung to the point?"

Ini kalau Hyunjin bukanlah orang asing, Changbin yakin, pemuda tengik itu pasti sudah ia siram dengan kopi yang baru ia beli. Kalau perlu, sekalian Changbin lempar Hyunjin ke parit.

Melihat wajah gahar Changbin membuat raut jenaka Hyunjin sirna dalam sekejap. Ia meneguk ludah, memperbaiki posisi duduknya kemudian berdehem. "To the point aja deh."

Seungmin yang menyaksikan tingkah bodoh Hyunjin hanya sanggup geleng-geleng sambil meledek, "Bloon lo kebangetan tau, Jin."

Andai di hadapannya tak ada orang, Hyunjin mungkin akan menerjang Seungmin dengan umpatan kasar dan toyoran keras di puncak kepala. Namun yang bisa ia lakukan hanya melirik tajam pada Seungmin sambil mendengus samar.

"Apaan, buruan. Gue sibuk nih." Desak Changbin, tanpa sengaja menarik atensi Hyunjin untuk kembali terfokus padanya.

"Udah berapa tahun jadi staff di sini?"

Seungmin dan Yongbok tanpa dikomando tiba-tiba menepak kening dengan serempak karena pertanyaan Hyunjin. Hantu Kim jadi gemas ingin mencakar-cakar wajah Hyunjin detik ini juga.

"Langsung tanyain tau Kim Seungmin atau nggak gitu, anjir!" Umpat Seungmin. "Lo ngapain nanya dia udah jadi staff berapa tahun? Apa pentingnya-aaaakkhh!" Kata-kata Seungmin yang selanjutnya berubah menjadi jerikan melengking waktu Hyunjin main menginjak kakinya keras-keras.

"Tiga tahun."

Melupakan eksistensi Seungmin yang masih mendesis kesakitan seraya memegangi kakinya bekas ia injak, Hyunjin menaikkan alisnya tinggi-tinggi mendengar jawaban Changbin.

Changbin baru menjadi staff selama tiga tahun, kemungkinan tidak mengenal Seungmin karena pemuda itu meninggal empat tahun yang lalu. Tapi persetan, Hyunjin akan tetap menanyakan soal Seungmin pada Changbin.

"Lo tau Kim Seungmin, murid Chungdam yang meninggal empat tahun lalu?"

Hyunjin yakin pertanyaannya tak salah, tapi kenapa Changbin menatapnya dengan alis menyatu? Bahkan terkesan mengintimidasi membuat Hyunjin menutup bibirnya rapat-rapat.

"Setau gue gak ada murid bernama Kim Seungmin yang meninggal empat tahun lalu di sini." Jawab Changbin mantap, meninggalkan tanda tanya yang timbul tenggelam di benak Hyunjin.

Di sebelah Hyunjin, Seungmin dan Yongbok yang sepenuhnya memusatkan atensi pada Changbin langsung memandang pemuda itu penuh tanya. Terlebih dengan kalimat yang Changbin katakan seterusnya, membuat Seungmin dijebak dalam belenggu tanya.

"Kim Seungmin yang gue tau, tuh anak baru aja lulus setahun setelah gue jadi staff di sini dan sekarang dia lagi kuliah di *SNU. Pinter anaknya mah." Ungkap Changbin. "Mungkin yang lo maksud itu Kim Seungmin yang lain."

Tak hanya Seungmin, Hyunjin bahkan tergugu sesaat setelah Changbin melontar kata. Otaknya tiba-tiba membeku, tak mampu mencerna dan berpikir dengan baik, seolah apa yang baru saja Changbin ungkap mematikan sel otaknya.

"Jin, minta ke dia buat liatin buku induk Seungmin." Yongbok angkat bicara setelah sekian lama terdiam. Menyikut lengan Hyunjin hingga menyadarkan pemuda itu dari lamunan. Lewat ekor mata, Hyunjin melihat Seungmin yang bahkan tak bergerak sama sekali. Sepertinya hantu itu bingung, atau lebih tepatnya terkejut.

"Boleh gue lihat buku induk Seungmin?"

Hyunjin harap, ia akan mendapat titik terang setelah ini.

-•••-

*SNU: Seoul National University.

p/s; karena ada satu lain hal, aku akhirnya memutuskan untuk mengganti judul book ini dari Midnight Talks menjadi Find The Dot. Aku ngerasa makin ke sini alur book ini makin gak sesuai sama judul lama, so, here we go.

by the way, udah setahun lebih aku gak update T_T aku harap ada yang nungguin, dan aku harap kalian nggak lupa alurnya, hehe.

May, 31th '23.

𝙁𝙞𝙣𝙙 𝙏𝙝𝙚 𝘿𝙤𝙩 | 𝔖𝔢𝔲𝔫𝔤𝔧𝔦𝔫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang