Musik latar: Cinta Sederhana - Raisa
Warning! Adegan di sini agak eksplisit mengingat kemaren baru papi papian, hati-hati🙏Yeona menahan napasnya dengan rasa panik yang menyergap. Rasa panas mengalir di perut bagian bawahnya. Memang itu belum pasti membuatnya hamil. Tapi, fakta bahwa hari ini adalah hari suburnya membuat kecemasannya makin kuat.
Jaehyun melepaskan penyatuan mereka ketika seluruh cairannya habis. Dekapannya itu tak ia lepaskan. Justru membawa gadis itu untuk tidur menyamping dengan masih saling mendekap.
"What did you do? You came inside me," desis Yeona pelan. Tidak bermaksud mengganggu Jaehyun yang masih mengatur emosinya.
Kepala Jaehyun mundur agar bisa menatap Yeona. Ia tersenyum kecut ketika Yeona mengusap wajahnya yang basah dengan telaten. Salah satu tangannya turun untuk menyentuh perut Yeona.
"If someday you are pregnant, I want you to know that I leave my love on it. On our baby. And I want you to know that our baby will be the answer of my question about loving you," tuturnya dengan suara parau.
Hal itu lah yang membuat Yeona ikut merasakan kesedihan Jaehyun. Gadis itu menjebikkan bibir sebelum meneteskan air matanya.
Membuat Jaehyun membulatkan matanya seraya mengusap pipi Yeona pelan. "Why are you crying? I'm really sorry. You're not ready yet to have a baby with me?" tanyanya seraya merapalkan kata maaf berulang kali.
Yeona mengembuskan napas panjang seraya menutup matanya saat Jaehyun mengecup keningnya. Saat keduanya kembali bersitatap, ia mulai membuka suara, "I don't need any proof of your love. Just stay with me and I stay with you, it will be enough."
"Oh, Baby."
Keduanya menangis saat kembali berpelukan erat. Berat bagi Jaehyun untuk menormalkan keberadaan Yeona yang terlalu baik untuknya. Di saat yang sama, sulit bagi Yeona untuk meyakinkan hati Jaehyun bahwa ia sudah berhenti dan menetapkan hatinya pada pria Jung itu.
"It's so hard to believe. Even when I try to accept you, you just— you are too perfect. Why did you choose me?" Jaehyun bertanya lagi di sela isakannya.
Yeona melepaskan pelukannya. Ia menatap Jaehyun, menghapus air matanya dan Jaehyun kemudian menggeleng. Ia tidak pernah suka menghadapi Jaehyun yang sangat rendah diri. "Because it's you. Because it's Jung Jaehyun. What else?"
Jaehyun mengangguk kecil dan menunduk dalam. Ia menarik napas dalam-dalam sebelum memberikan senyuman pada Yeona. Masih terasa berat, namun ia tidak akan bosan mengatakan, "Terima kasih sudah menerimaku."
Setelah itu, sang pria bangkit dari posisinya. Ia mencari-cari keberadaan tisu di sekitar mereka sebelum ingat bahwa semua barang-barang ada di kamar yang Haneul tempati. Tanpa ingin mengambil risiko mengambil barang ke kamar Haneul, ia memutuskan untuk menggendong Yeona ke kamar mandi dalam.
Dengan sangat hati-hati, ia dudukkan gadis itu di samping wastafel. Membasahi sebuah handuk dengan air hangat dan menyeka kemaluan Yeona dengan telaten. Setelah memastikan sudah kembali bersih, ia kemudian giliran menyeka kemaluannya.
Lihat? Bagaimana bisa seorang yang lembut dan memiliki sikap yang sempurna ini selalu merasa rendah diri? Yeona benar-benar tidak habis pikir.
Ketika sang pria tengah membilas handuk tersebut di wastafel, Yeona menatapnya dalam. Ia tersenyum kecil ketika Jaehyun terkekeh menyadari tatapan dalamnya.
"People may think that being in love with someone perfect is great. But, I think it's more wonderfull to love someone with all unperfections they have."
![](https://img.wattpad.com/cover/288158424-288-k182150.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SOUND OF SILENCE - Jung Jaehyun✔
Fanfiction[Finished] - Bahasa Baku Selamat datang di dunia Jung Jaehyun. Orang akan menganggap dia pria biasa. Tapi jauh di balik itu, dia adalah pria rapuh yang kehilangan mimpinya untuk hidup bahagia. "Duniaku sudah hancur, Yeona. Kini tinggal aku seorang d...