Yuk bisa yuk biasakan apresiasi cerita orang lain dengan vote dan komen. Pengen tahu juga menurut kalian gimana ini ceritanya
.
.
.
Dua keluarga besar itu nampak harmonis dalam suasana makan malam mewah mereka, tak ayal makan malam itu diselingi suara tawa dari keempat orang yang berada di sana. Menampilkan begitu indahnya jika keluarga itu benar-benar bersatu, menjamin siapapun yang melihatnya pasti akan iri. Bayangkan saja ketika pengusaha maskapai korea bersatu dengan pengusaha yang memiliki hak atas pelabuhan korea, ini bagaikan langit dan bumi yang disatukan, dunia akan benar-benar terasa milik mereka.
"Allona, boleh saya tanya sesuatu?" tanya Tuan Jung. Allona mengangguk tersenyum "Silahkan,"
"Bagaimana menurutmu Jaehyun?" tanya Tuan Jung kembali. Allona lagi-lagi tersenyum begitu manis, manis sekali. Senyuman yang menjadi topeng ditengah usahanya menahan olokan yang gemas sekali ingin ia lontarkan atas pertanyaan basa-basi terburuk yang disampaikan calon mertuanya itu, begitu piawai memainkan peran seolah perjodohan ini bukanlah perihal bisnis.
"Saya tidak bisa berbohong kalau Jaehyun memang tampan nyaris sempurna, saya bisa membayangkan bagaimana berkualitasnya genetik kami jika disatukan. Saya pastikan Tuan Jung dan ayah saya akan menjadi kakek yang paling beruntung di dunia, tapi—," jawab Allona menggantung, membuat semua atensi di sana beralih padanya, tak terkecuali Tuan Han.
"Tapi apa?" lagi-lagi tanya Tuan Jung sedikit tidak sabar bercampur kesal karena kata tapi yang Allona lontarkan.
oOo
"Apa maksudmu?" desis Jaehyun tajam, mencekik dan memojokkan Allona ke dinding setelah berhasil memotong kalimat hinaan lainnya setelah kata 'tapi' tadi dengan membawa gadis itu ke kamarnya dengan embel-embel ingin berbicara dua mata. Allona menyeringai.
"I—ini baru Jung Jaehyun yang kutahu. Ayo keluarkan sisi iblismu itu, Jaehyun. Aku tahu kau masih menah—Akh!," tantang Allona ditengah cekikan Jaehyun yang semakin kencang.
"Diam! Kau tidak tahu apa-apa tentangku," desis Jaehyun.
"K—kau akan terkejut dengan apa saja yang ku ketahui,"
"Dan apa kau pikir aku juga tidak tahu apa-apa tentang calon istriku ini?" bisik Jaehyun ditelinga Allona nyaris mendesis membuat Allona sedikit bergedig dan menciut saat melihat tatapan mengerikan yang diberikan oleh Jaehyun, pria ini benar-benar terlihat menyeramkan dalam keadaan seperti ini. Jaehyun menyeringai melihat reaksi Allona, merasa sedikit puas.
"Bagaimana jika ayahku tahu kalau kau adalah seorang pembunuh? Pembunuh dari mantan istri yang paling dicintainya? Aku yakin meskipun pria tua itu menginginkan tahta, dia tak akan segan membalaskan dendamnya pada pembunuh pujaan hatinya," terang Jaehyun, nyaris tertawa terbahak melihat reaksi ketakutan gadis di depannya. Pria itu mendengus dan tanpa belas kasih membanting tubuh yang masih dalam cekikannya ke lantai, membuat tubuh gadis itu terbanting cukup keras dengan posisi nyaris tergeletak. Melihat ketidak berdayaan Allona, Jaehyun tak bisa menahan diri untuk tertawa, tawa yang ia usahakan tak begitu keras mengingat keberadaannya yang masih di Mansion Han.
"Lihat dirimu, begitu rendah!" pria itu kemudian mengambil posisi berjongkok di depan gadis yang kini sudah terduduk dengan kepala yang menunduk. Pria itu berdecih, meraih dagu Allona untuk mempertemukan atensi mereka, Allona menatap lurus tanpa ekspresi membuat lagi-lagi seringaian menakutkan terukir di wajah Jaehyun, merasa tertantang.
"Dibandingkan menjadi istriku, bagaimana jika kau menjadi jalangku saja? Menjadi istriku terlalu tinggi untukmu. Aku akan memberikan apapun yang kau mau. Dan ku dengar kau juga punya seorang budak? Tinggalkan budak itu, aku akan memuaskanmu sampai kau menangis kenikmatan," dan sedetik kemudian tawa Allona pecah.
"HAHAHAHAHAHAHA," gadis itu bahkan tak peduli jika tawanya akan menembus kamar kedap suaranya dan tentu saja respon yang tak terduga itu membuat Jaehyun memelototkan matanya.
"Memuaskan katamu? Hfft... Kau membuatku tertawa," kini giliran Allona yang mendekat membuat Jaehyun yang berjongkok kini terduduk.
Grep
Tanpa peringatan apapun, Allona dengan lihai mencengkeram benda tegang milik Jaehyun yang terbalut celana bahan warna hitam bergaris.
"Kau yakin bisa memuaskanku? Karena aku bahkan tidak yakin benda ini bisa berfungsi dengan baik," cemooh Allona setengah berbisik di depan wajah Jaehyun.
Mendapat serangan tak terduga itu sedikit membuat Jaehyun kelabakan saat sesuatu yang lembut milik gadis itu menyentuh bibirnya, melumatnya dengan rileks mengundang pria itu untuk ikut bergabung. Tak lama, gadis itu dengan seenaknya menyudahi lumatan yang nyaris berujung french kiss menggairahkan. Allona mengelap bibirnya dengan punggung tangan, menampilkan senyuman miring dibaliknya.
"Kau pikir pria mandul sepertimu bisa membuatku puas?" tanya Allona skak mat, terkekeh melihat perubahan ekspresi Jaehyun yang kini nampak kaget dengan pengetahuan Allona.
"Ya, sudah ku katakan kau akan kaget dengan apa yang ku ketahui, Jung Jaehyun."
---
Yesss, ini memang dikit banget WKWK
Untuk standarku juga ini emang dikit, maafkann... Nanti dicoba lagi di next chapternya aku panjangin, tapiiii ayok yuk yok aku nunggu apresiasinya dari pembaca juga apakah story ku ini layak diteruskan atau nggak. Biar aku semangat jugaa
Let me know kalau kamu kamu suka sama story ini yaaa, vote komen yaaa
.
Adios :)
KAMU SEDANG MEMBACA
PAINT ME NAKED
Fanfiction[18+] "If you wanna be my slave, make me be your slave too."