Bab 12

160 13 7
                                    

I'm not joking when I say that aku ngebut karena @brennajj komen nanyain PMN wkwk

Sebenernya rl bener-bener membelengguku sekarang tuh, tapi aku ngerasa ada kewajiban buat selesain cerita ini, udah setahun heiii dan belum tamat. Sorry, my bad :D

So, enjoy guys!

Ssstt... aku balik-balik bawa rated M

Bocil, jebal control yourself

Perhatian (18 menuju 21+)

.

"Apa ini anjingnya?" tanya seorang pria asing bertubuh besar, menatap anjing ras Tibetan Massif berbulu putih kusam.

"Ya, anjing ini sudah terlatih di militer selama tiga tahun. Dia sangat pintar" pria asing bertubuh besar itu mengangguk, mengeluarkan sebuah kain dan memberikannya pada si pawang untuk dibaui oleh si anjing.

oOo

Sebuah luxury yacht tengah melaju membelah lautan tenang. Di salah satu kamarnya, Mark tak hentinya menciumi wajah Allona, sesekali menghirup dan menggigit kecil lehernya membuat si empu wajah terengah dengan ciuman yang membabi buta.

"I can't stop, you're so addictive, Han"

Dengan terburu-buru Mark menanggalkan setelan jasnya, merobek gaun jutaan dollar Allona hingga keduanya full naked. Tubuhnya ia bawa untuk menempel di atas Allona yang terbaring, kedua mata mereka bertemu.

"Han, you agreed about me being your alpha tonight, right?"

"Yes, you are. I will only move when you ask me to"

Mark memagut dengan ganas dan berantakan bibir ranum Allona, menghisap dan menggigitnya sampai sudut bibir Allona sedikit sobek dan mengeluarkan darah. Allona tak keberatan, dengan sama liarnya mengimbangi ciuman Mark yang menggebu, tangan gadis itu hendak menarik tengkuk Mark tapi tertahan oleh prianya, sebagai ganti tangannya kini dipenjarakan di atas kepalanya oleh satu tangan Mark.

"I am the alpha, remember" Mark berbisik dan menjilat telinga gadisnya.

"Ahhh nghh"

Allona mendesah tertahan, ciuman Mark sungguh sangat memabukkan, tubuhnya dikunci oleh tubuh kekar Mark. Pria itu kini sibuk dengan lehernya, meninggalkan banyak klaimnya yang sakral pada Allona. Mark menegakkan tubuhnya sesaat, memandangi hasil karyanya yang memuaskan. Bibir ranum gadisnya memerah karena ulahnya, klaim sakralnya sudah nyaris memenuhi area dada sampai leher Allona.

"Eunghh"

Allona menggelinjang saat lutut Mark dengan sengaja pria itu gesekkan pada vaginanya. Tangan besar nan bertekstur kasar itu menangkup dada sintal Allona, mengirimkan sengatan yang membuat gadis itu melenguh tak kuasa, tangan Mark meremas bulatan sintal itu dengan gemas sesekali memelintir putingnya. Dalam sekali gerakan, Mark kini membalikkan tubuh Allona, memposisikan gadisnya untuk menungging dengan punggungnya yang pria itu tekan membuat bongkahan pantatnya semakin tinggi.

"Oouh... fuck" Mark menggesekan kejantanannya pada vagina Allona. Matanya tertutup menikmati euphoria dari jepitan vagina dan paha Allona atas kejantanannya. Tangan Allona tak tinggal diam, tangan lihai itu terulur untuk menekan dan mengarahkan ujung kejantanan Mark menusuk klitorisnya. Suara lenguhan terus terdengar bersamaan dengan semakin cepatnya Mark yang memaju mundurkan penisnya seolah sudah memasuki gadisnya.

"Ugh..." erang keduanya kala pelepasan pertama mereka sampai penuh kelegaan. Mark membawa penisnya untuk diurut dan menyemburkan sisa spermanya di bongkahan pantat Allona.

PAINT ME NAKEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang