Bab 9

185 14 5
                                    

Haiiii.... aku kembalii

Gak panjang-panjang, langsung ajaaa. Enjoy!

.

.

.

Tatapan menerawang Jaehyun yang sulit diartikan itu terus ia sapukan ke langit-langit kamarnya. Kini ia sudah berada di mansionnya, pagi sekali ia terbangun dengan Doyoung yang mendatanginya dengan wajah tertekannya karena ingin segera kabur dari rumah mengerikan itu. Pagi itu entah kemana si gadis Han, ia bahkan tak sempat bertemu dengan tuan rumah saat keluar dari kediamannya. Hendery yang melihat kepergian mereka pun tidak berkata apapun, hanya membiarkan mereka pergi kabur tanpa kata.

Ingatannya kembali pada malamnya bersama Allona. Satu dengusan tak percaya pria itu keluarkan saat mengakui diam-diam kalau semalam adalah malam yang berantakan nan menyenangkan. Secara seksual dia belum pernah merasa sejantan itu, para jalangnya tak pernah bisa membuat kebanggaannya bisa semaksimal itu, mengingat ia yang selalu membutuhkan waktu yang lama untuk terangsang sempurna. Namun, dengan gadis sialan bermarga Han, dia merasa luar biasa puas karena kejantanannya bisa bereaksi dengan cepat ditangan gadis itu. Seolah ia bisa melupakan ketidaksempurnaannya sebagai pria impoten.

"Wah... ini gila! Kau yakin akan menyetujuinya?" tanya Doyoung tak percaya saat mendengar syarat pernikahan yang diajukan Allona.

"Hm...," gumam Jaehyun mengiyakan.

"Dan kau tidak keberatan?" tanya Doyoung lagi, tak lantas percaya begitu saja bahwa Jaehyun akan membiarkan gadis itu semena-mena padanya.

Jaehyun yang sedari tadi tertidur kini mulai mendudukan dirinya, menatap kepala sekretarisnya dengan satu sudut bibirnya yang terangkat membentuk senyuman miring mengerikan tercatut di wajahnya.

"Aku punya rencana."

oOo

Allona tak bisa menghentikan senyumannya saat akhirnya Mark bangun setelah nyaris tiga hari tak sadarkan diri. Pagi sekali Hendery membangunkannya yang tertidur di kamar yang ditempati Jaehyun, mengabarkan bahwa dambaannya sudah sadar.

"You look so happy, Han" tangan pria itu menangkup wajah sisi kiri gadisnya, mengelusnya dengan sayang. Alih-alih menjawab, Allona membawa tangan pria itu kedalam kecupannya, membuat darah si empu tangan berdesir hangat. Tak tahan lagi, Mark menarik tubuh kecil itu kedalam dekapannya, mendaratkan kecupan kecupan di puncak kepala si gadis, sesekali menghirup udara di sana. Posisinya yang tengah bersandar di kepala ranjang lantas membuat pria itu dapat melihat ke dalam gaun tidur Allona hanya dengan menunduk. Matanya dengan satu ketukan berubah menjadi datar, tangannya yang mendekap kini mulai ia jatuhkan. Allona yang merasakan adanya perubahan atmosfer mulai mendudukan diri sepenuhnya, menatap Mark yang focus tak mengalihkan pandangannya pada tubuh bagian dadanya. Allona meringis, gadis itu paham.

"Aku membuat kesepakatan dengan Jung Jaehyun semalam," awal gadis itu mantap, mencoba mematahkan kesalah pahaman, "aku memutuskan untuk menikahinya dengan syarat bahwa dia tidak bisa memisahkan kita."

"Dia sudah mengklaimmu" ketus Mark. Allona menutup mata, menggigiti bibir bagian dalamnya, merutuki pria sialan Jung yang telah semena-mena memberikan tanda di tubuhnya.

"Mark...," gadis itu membawa tangan pria itu kembali kedalam kecupannya, menatap mata pria itu dalam.

"Aku tidak mencintainya, dia hanya-"

"Kau akan meninggalkanku"

"No, Mark. Noo"

"Kau akan meninggalkanku. Kau akan meninggalkanku seperti yang lain. KAU AKAN MENINGGALKANKU! KAU AKAN MEMBUANGKU" ulang Mark meninggi nyaris seperti bentakan. Tubuh pria yang masih berselang infus itu bergetar lantas ambruk ke lantai bersamaan dengan niatnya yang ingin beranjak menjauhi Allona.

PAINT ME NAKEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang