Haiii gais, seneng banget kemaren banyak yang votement. Jadinya, aku agak ngebut deh hehehe makasih yaa dah votement.
Yuk lanjutkan... biar aku sering semangat dan ngebut ^^
.
.
.
Allona menatap pantulan dirinya di kaca besar walk in closet kamar Jaehyun, lebih tepatnya kamar masa remaja Jaehyun. Ya, sekarang ia sedang berada di mansion keluarga Jung. Ayah mertuanya mengundang makan malam setelah ia resmi menjadi bagian keluarga Jung. Namun, karena ada rapat penting yang cukup mendadak, Tuan Jung sedikit terlambat sehingga Allona dan Jaehyun yang datang lebih awal harus menunggu.
"Rapat penting seperti apa yang tidak mengikut sertakan pewaris J-Corp?" Allona menghampiri Jaehyun, tangannya dengan refleks terulur mengambil alih setelan jas berwarna beige pilihan Allona dan membantu memasangkannya ke bahu bidang Jaehyun, sebelumnya gadis itu misuh-misuh dan memaksa pria itu untuk ganti setelannya karena setelan sebelumnya yang tidak matching dengan gaun semi formalnya.
"Ayahku punya bisnis lain di luar perusahaan inti" Allona mengangguk.
Setelah kejadian Allona yang meminta Jaehyun pulang, hubungan mereka menjadi cukup membaik. Setidaknya, mereka bisa memanfaatkan satu sama lain untuk tujuan mereka masing-masing. Lagi pula, sebenarnya dari awal Jaehyun maupun Allona bukan sosok yang sulit untuk diajak diskusi maupun kerjasama.
Jaehyun kini mendaratkan atensinya pada Allona yang tengah melihat-lihat rak di sudut ruangan, rak itu menyimpan beberapa album foto lama Jaehyun. Gadis itu menatap Jaehyun dengan jarinya yang menunjuk rak, meminta izin yang diangguki Jaehyun sebagai persetujuan.
"Not bad," komentar Allona atas visual Jaehyun remaja yang memang sudah tampan dari lahir. "Bagaimana rasanya sekolah formal?" tanya Allona, Jaehyun mengangkat bahunya enteng. "Biasa saja"
"Aku dari kecil home schooling, ayah tidak pernah mengizinkanku sekolah formal. Jadi, aku penasaran" ujar Allona. Tidak ada jawaban. Jaehyun diam dengan mata yang masih mengamati Allona.
Allona yang masa bodoh terus membuka lembaran demi lembaran album itu sampai akhirnya tangannya terhenti pada sebuah foto yang menunjukkan tiga remaja pria dengan setelan jas high school elit mereka. Dua diantaranya sangat Allona kenali.
Jaehyun dan Mark, keduanya nampak akrab.
Belum sempat Allona berpikir lebih jauh tentang temuannya itu, suara Jaehyun menginterupsi. "Apa kau bipolar?" Allona mengernyit kala pertanyaan itu menyeruak ke dalam indra pendengarannya.
"Kau sangat berbeda dari sebelumnya," Allona tidak bisa menahan kekehannya bersamaan dengan tangannya yang menutup album foto dan mengembalikannya ke tempat semula.
"Entahlah, aku belum pernah pergi ke psikiater. Tapi, percayalah kau akan terus melihat sisiku yang seperti ini jika tidak ada yang mengusikku"
"Mengusikmu atau mengusik Mark?" seru Jaehyun habis mencibir. Allona tertawa kecil, perlahan mengambil langkah teratur mendekati Jaehyun, "Mark bagian dariku, kalau kau lupa" imbuh gadis itu pelan nyaris berbisik. Tingginya yang hanya sebahu Jaehyun membuat gadis itu mendongak untuk menatap suaminya.
"Don't be jealous, hubby. I have open relationship with Mark. So...," Allona berjinjit sampai akhirnya bibirnya mengecup cukup lama rahang Jaehyun.
"I open recruitment for any talents"
oOo
"Allona... Menantuku," seru Tuan Jung girang nyaris berteriak, memeluk Allona yang baru turun menapaki tangga terakhir mansion megah Jung. Senyuman tak luntur dari wajah pria usia pertengahan empat puluhan itu. "Akhirnya menantuku datang juga. Maaf harus membuatmu menunggu, nak"
KAMU SEDANG MEMBACA
PAINT ME NAKED
Fanfic[18+] "If you wanna be my slave, make me be your slave too."