05. Terciduk

1.2K 131 1
                                    

"Jungkook jangan aneh aneh ya!"

Ucap Lisa was was saat melihat seringai tipis dari Jeka yang sulit ia artikan. Jeka sangat jarang senyum apalagi jika dihadapan Lisa, ia selalu terlihat cool dan dingin. Tapi sekarang entah kenapa seringai itu sedikit mengerikan bagi Lisa.

"Dirty banget pemikiran lo."

"Anterin gue pulang ke rumah! Kok lo malah putar balik arah sih?!" Tanya Lisa sedikit teriak

"Terserah. Inikan mobil gue, lo cuma numpang." Jawab Jeka ketus

"Kalau lo emang ga niat anter gue pulang turunin gue sekarang! Gue bisa pulang sendiri!" Tegas Lisa dengan nada serius

Lisa sudah yakin pasti Jeka akan mengerjainya jika diberi kesempatan seperti ini. Dan Lisa benci ketika Jeka dengan gampangnya mempermainkan segala hal hanya untuk kesenangannya semata.

"Gue bukan cowok brengsek yang nurunin cewek ditengah jalan...udah duduk anteng aja disitu, nanti gue anter lo pulang dengan selamat." Jawab Jeka santai melirik Lisa sekilas

"GUE MAU PULANG SEKARANG! Setelah lo anter gue pulang, terserah lo mau kemana, gue ga peduli!" Bentak Lisa lagi

"Gabisa."

"Loh kok gabisa? Kalau gitu turunin gue biar gue pulang sendiri. Ribet banget sih jadi orang! Emang lo mau kemana sih, kook?"

"Gue laper. Pengen Ramyeon." Jawab Jeka sambil melirik ke arah jalan seperti sedang mencari sesuatu

"Terus kalau lo laper hubungan nya sama gue apa?!"

"Gue ga sempet makan gara gara jemput lo. Jadi lo harus nemenin gue makan." Ucap Jeka melirik Lisa sekilas

"Kenapa gue harus nemenin lo?! Gue ga--"

Ucapan Lisa terhenti ketika Jeka mengerem mendadak mobil lalu setelah itu menurunkan gigi mobil. Lalisa melihat sekeliling luar terlihat kedai kecil dengan beberapa orang didalamnya. Ternyata ini kedai Ramyeon favorit Jeka.

"Lo mau ikut atau ga? Kalau ga tunggu disini." Ucap nya sambil melepaskan sabuk pengaman setelah itu keluar.

Lisa yang masih termenung dengan dahi yang berkerut tipis. Seharusnya sekarang ia sudah berada di rumah jika saja Jeka tak banyak mau. Melepaskan sabuk pengaman menyusul Jeka keluar. Tidak mungkin ia menunggu Jeka di dalam mobil. Entah sampai kapan cowok itu akan selesai makan jika Lisa hanya menunggu di mobil.

Jeka duduk setelah memesan Ramyeon disusul Lisa yang duduk dihadapannya.

"Cepetan makannya jangan lama lama." Sungut Lisa sedikit paksa.

Jeka tidak memedulikan ucapan Lisa, ia lebih antusias menunggu ramyeon yang sudah lama sekali tak ia cicipi. Memang yang menjual ramyeon itu banyak, hanya saja kedai satu ini ramyeon nya sangat pas dan cocok di lidah Jeka.

Terakhir kali ia kesini satu bulan yang lalu bersama adiknya. Itu membuat Jeka sangat merindukan Ramyeon.

Mata Jeka berbinar kala melihat si penjual membawa dua mangkok Ramyeon.

"Ramyeon beef spicy dan Ramyeon pasta kecap, siap dinikmati!" Ujar riang si penjual.

Lisa mengerutkan alis bingung kala si penjual meletakkan Ramyeon di depannya.

"Saya ga pesan mas, cuma dia yang makan." Ucap Lisa mendorong kecil mangkok Ramyeon

"Ini sesuai pesanan nona. Masak pacarnya cuma ngeliatin makan doang, jadi ga romantis nanti. Benar kan nak Jeka?" Ujar si bapak penjual

Lisa mendelik kala mendengar ucapan kata pacar yang dilontarkan bapak penjual ramyeon ini kemudian menoleh ke Jeka yang biasa saja. Ia malah sibuk mengaduk ramyeon nya tanpa memedulikan apa yang terjadi.

High School Love Story [Liskook & 97 liner]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang