1.1 - Jenisa Namanya

701 119 47
                                    

⚠️⚠️⚠️ FIKSI ⚠️⚠️⚠️

‼️Tolong jadi pembaca yang bijak ya.

‼️Jangan lupa untuk vote and comment, jangan jadi siders ya!

‼️Jangan lupa untuk follow aku sebelum membaca!

part 1

● I ●

- Jenisa Namanya -

"NEIGHBOUR!" teriak gadis itu membuat seluruh anak kelasnya menatap kearah mereka.

"Bisa-bisanya lo baru sadar." ejek Jake melihat temennya itu yang heboh.

Gadis itu menatap tajam ke arah Jake, lalu berbicara, "Gue tadi fokus nyariin buku gue ya, Jake sialan." gadis itu seperti menahan rasa ingin menjambak Jake saat ini juga.

"Buku apa?" Jay yang sedari tadi memerhatikan kedua orang itu beradu mulu, akhirnya memberanikan diri untuk ikut bergabung ke dalam pembicaraan mereka.

Gadis itu tersenyum kikuk, namun tetap menjawab Jay, "Oh, novel gitu, hehe." ucapnya.

Jay yang sadar bahwa ada sebuah novel di laci mejanya, mengambil novel tersebut lalu menunjukan kepada gadis itu. "Ini?"

Gadis itu langsung merebut novel yang berada di tangan Jay, "BENER OMG, THANK YOU YA... uhmmmm-"

"Jay, my name is Jay." ucap Jay, sepertinya gadis itu tak memperhatikan saat Jay memperkenalkan dirinya.

Gadis itu tersenyum dengan lebarnya, membuat Jay tertegun sebentar. Kagum akan senyuman manis dari gadis itu. "Thank's Jay!" ucap gadis itu.

"Ah iya, anyway gue Jenisa." gadis itu memperkenalkan dirinya kepada Jay, sekali lagi Jay kembali tersenyum karena gadis itu.

"Ah iya, nice to know you, Jenisa."

•••

Bel pulang telah berbunyi dari tadi, namun Jay dan Jenisa masih berada di lingkungan sekolah. Iya, Jenisa ditugaskan oleh wali kelas mereka untuk mengajak Jay keliling sekolah.

Setelah mengelingi sekolah, mereka berdua berjalan bersama menuju gerbang sekolah.

"Lo balik naik apa?" tanya Jenisa, Jay bingung dengan kosakata yang digunakan Jenisa, apa maksud gadis itu dengan 'balik naik apa?'

"Uhm, go home?" tanya Jay memastikan, Jenisa tertawa kecil baru sadar bahwa lawan bicaranya ini lahir dan besar di luar negeri. "Iya, Jay. Lo pulang, gimana?" tanya Jenisa dengan kata-kata yang lebih bisa dimengerti oleh Jay.

"Ah, my mom told me to wait for her. Gue gak tahu apa sebutannya kalo disini."

"Oh, itu namanya dijemput." ucap Jenisa, Jay hanya mengangguk tanda mengerti. Kosakatanya bertambah banyak hari ini, berkat Jenisa.

"Jay, kita kan tetangga dan gue gak ada yang jemput nih. Daripada gue naik ojek online. Gue nebeng aja lah sekalian sama lo, boleh kan?" gadis itu berucap dengan sangat frontal, Jay tersenyum lalu menjawab

"Boleh kok." jelas Jay.

Baru sampai di gerbang, ternyata mama Jay sudah menunggu anaknya itu. Jay berjalan menghampiri mobil mamanya, bersama dengan Jenisa.

"Loh, Jay! Who is she?" tanya Mamanya Jay, menampilkan wajahnya yang penuh tanya kepada anaknya.

"Our neighbour ma." jawab Jay. "Ohiya, ma Jenisa ikut pulang bareng kita ya." lanjut Jay, mamanya tersenyum lebar dan langsung mengiyakan ucapan anaknya itu lalu mempersilahkan Jenisa untuk masuk ke dalam mobil.

Di dalam mobil, mama Jay tak berhenti mengobrol bersama Jenisa. Dengan riang gadis itu menanggapi berbagai macam pertanyaan dari tetangganya itu.

"Jenisa, tadi tante sudah ketemu sama mama kamu. Kamu cantik ya, kaya mama kamu." ucap Mama Jay, membuat Jay malu. Entah mengapa, malah Jay yang malu mendengar mamanya memuji Jenisa.

"Haha, tante bisa aja. Tante juga cantik banget kok." balas Jenisa.

Jay menatap Jenisa melalui kaca yang ada didepannya. Iya sekarang posisinya Jenisa duduk di kursi penumpang tengah sendirian.

"OH IYA, KUENYA DARI KAMU KAN, YA?" tanya Mama Jay lagi, Jenisa yang melihat Mama Jay antusias jadi ikutan antusias.

"IYA TANTE, MAMA SAMA AKU YANG BIKIN? GIMANA TANTE UDAH COBAIN?" ucap Jenisa antusias.

"Sudah dong, enak banget."

"Makasiiih tante, jadi seneng deh Jenisa dengernya."

Jay yang hanya bisa mendengarkan mamanya dan Jenisa yang berbincang-bincang itu malah nenperhatikan raut Jenisa ketika berbicara. Gadis itu sangat ekspresif rupanya.

●●●

"Tante, makasih ya sudah mau mengangkut Jenisa hehe." ucap Jenisa, mamanya Jay mendekat ke arah Jenisa lalu tersenyum.

"Mulai besok Jay naik motor, Jenisa kalau mau bareng sama Jay tiap hari. Tante ngijinin kok." ucap mama Jay, sedangkan sang anak hanya bisa menatap ibunya bingung.

"Wah, Jenisa seneng banget kalau bisa bareng Jay terus tante. Lumayan ongkos buat naik ojek onlinenya bisa dipakai buat jajan makanan." canda Jenisa, lalu menatap kepada Jay yang bingung kenapa Jenisa menatap dirinya.

"Emanya Jay mau nebengin Jenisa ya, tan?" tanya Jenisa kepada mama Jay.
"Wah, ini harus dijawab sama Jay langsung, gimana nak?"

"Gak papa kok, kalau Jenisa mau bareng Jay." ucap Jay membuat kedua wanita tersebut tersenyum dengan lebarnya.

"Wah, keknya mama sudah naksir sama Jenisa." batin Jay

"Kalau begitu Jenisa pamit balik ke rumah ya tante. Sekali lagi makasih." ucap Jenisa berjalan kearah rumahnya yang memang tepat berada di sebelah rumah Jay.

Jay menatap Jenisa sampai gadis itu masuk ke dalam rumahnya, sedangkan sang mama yang menangkap perilaku anaknya itu langsung menggoda sang anak.

"Waduh, Jenisanya sudah masuk rumah, apa lagi yang mau kamu liatin? Pintu rumah Jenisa?" canda sang Mama. "Ma, astaga." malu Jay, bergegas masuk ke dalam rumah. Meninggalkan sang mama yang masih tertawa melihat kelakuan anaknya.

□ □ □

Halo Selamat datang Jenisa!

Halo Selamat datang Jenisa!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
 [✔] 8 Letters | JongchaengieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang