🌏★'~story 3~'★🌏

955 178 2
                                    

Aku membuka mataku perlahan aku melihat ke sekeliling. Ini bukan rumahku. Aku sepertinya berada di kamar tamu istana . Aku tidak mengerti kenapa aku disini. Tapi akhirnya aku ingat apa yang ku lalui sebelum aku berada disini

"Oh ya tadi kan aku jatuh terus tiba-tiba ketemu lucas habis itu aku kebangun di taman kerajaan terus aku ketemu claud-"

Muka ku memerah saat itu lalu aku mencubit pipiku, sakit. Berarti ini bukan mimpi. Masih terbayang bayangan muka ganteng claude di benaku

Aku melompat lompat girang smbil cengengesan, aku melupakan tujuan sebenarnya aku datang ke Dunia ini
Siapa coba yang gak seneng liat karakter gepeng kesukaan nya jadi nyata?

"Ehem"

Aku terkejut dan berhenti melompat lompat setelah itu menengok ke belakang.

"LUCAS?!!"

Aku berteriak kaget sampai tubuhku gemetar, aku kira pelayan kerajaan, kan malu masa putri duke lompat lompat ga jelas

Lucas menghela nafas lalu setelah itu menoyor kepalaku.

"Bodoh" katanya

Aku memegangi jidatku yang sakit karena ditoyor lucas tadi. Setelah itu menatap tajam ke arahnya.

"Apa liat liat!sakit tau! " bentaku

Lucas memijat pelipis nya , sepertinya dia enggan untuk berdebat dengan mahluk seperti ku

"Nama"
"Apa maksud mu? "
"Namamu bodoh! "

Aku kesal , kenapa dia terus mengataiku bodoh? Dasar iblis berwajah malaikat, mulut cabe!
Aku mengehela nafas malas.

"Jaenab"
"Bohong mati"
"Tsk... Eccle.. Ecclesia"

Aku memalingkan mukaku malas melihat muka lucas yang menyebalkan.

"tunggu katakan sekali lagi.."
"Ecclesia!apa kau tuli hah? "
"Ecclesia..hahahhahahahahaha"

Aku menatap lucas dengan ekspresi ketakutan,dia mengerikan apalagi saat tertawa seperti antagonis saat ini

"Jadi ternyata kau, yang melakukan kontrak dengan bocah iblis Ray sialan itu"
Kata lucas

Aku terkejut bagaimana dia bisa mengenal Ray? Mungkin selama ini aku hanya mengecapnya sebagai anak laki-laki imut bermulut cabe

"K-kau mengenal Ray? Tunggu apa kau bilang tadi, jangan² Ray itu beneran.. " aku menutup mulut ku
Masih tidak percaya

"Jadi selama ini kau tidak tau kalau Ray adalah iblis mahluk mitologi? "
Tanya lucas heran

"Bukan begitu tapi cuma aku ga percaya aja " jawabku sambil menggaruk kepalaku yang tak gatal

"Kau itu memang bodoh atau gimana? Ah sudahlah untung saja aku tidak jadi menggunakan mu untuk obyek ujicoba ku kalau tidak bisa diamuk bocah itu nanti, ck menjinakkan nya saja butuh waktu 50 tahun"cerocos lucas

" tunggu apa maksud mu menggunakan ku untuk uji coba mu? "Tanyaku dengan ekspresi menyelidik

" ah lupakan "elak lucas sambil memalingkan pandangannya

Aku ingin bertanya lebih jelas lagi tapi tiba-tiba ada yang mengetik pintu

Tok.. Tok
" permisi nona.. "

Aku dan lucas saling bertatapan

"Aku pergi "
"Tung-"

Sebelum menghentikan nya lucas sudah menghilang, kini aku panik tak tau harus bagaimana

"Emm silahkan masuk"kataku gugup

Felix datang bersama pelayan lainnya
Aku ternganga melihat wajah felix memang sih tadi aku sudah melihat nya tapi aku tidak terlalu memperhatikan nya karena sudah terhipnotis oleh kegantengan claude dan sekarang aku makin dikejutkan oleh felix yang nyatanya dia- sangat tampan? Gagah? Apalagi senyumnya ukh...

" anu nona sebelumnya saya ingin bertanya apakah ini milik nona? "
Tanya felix sambil menunjukkan sebuah bros

Dan ya memang itu milikku, aku tersenyum lalu mengambil bros ku, bros itu aku dapatkan dari ayah juga

"Ya benar ini milikku te-terimakasih"

"Ya ampun maafkan kelancangan saya ini Nona Clarence" seru felix sambil berlutut

Aku kaget sepertinya aku sudah ketahuan, aku memandang ke arah bros itu dan benar saja disana ada logo Clarence beserta tulisan "nona 1 Clarence" selama ini aku tidak menyadarinya karena tulisannya terlalu kecil

"Ahaha tidak apa apa kok " kataku canggung

"Ah kalau begitu saya sudah boleh pulang? "
Felix tersenyum

"Tentu saja tapi sebelum itu tuan putri mengundang anda untuk minum teh bersama jadi biarkan saya melayani anda nona" ujar felix dengan suara lembutnya itu

Yang hampir membuat ku oleng dari claude ke felix.

Aku tertegun athanasia dia, mengundang ku untuk minum teh bersama, tapi kan aku bukan siapa-siapa nya

Toh tidak baik menolak ajakan seorang tuan putri aku pun mengangguk dan setelah itu felix menyuruh para pelayan untuk melayani ku,aku diperlakukan seperti seorang tamu resmi kerajaan

Mereka memandikan ku dengan air bunga juga mendandaniku, bahkan meminjami ku gaun untuk bertemu tuan putri, awalnya aku menolak tapi katanya athanasia yang menyuruh mereka

Setelah selesai persiapan seorang pengawal datang menjemputku

Mereka menuntunki ke tempat pesta teh berlangsung. Sesampainya disana ternyata athanasia sudah menunggu, dia terlihat cantik menggunakan gaun berwana biru
Dan disebelah nya ada felix dan liliane pelayan pribadi nya

Aku memberi salam ke athanasia, ia menyambutku dan menyuruh ku duduk

"Maaf memanggilmu tiba-tiba nona Clarence"

"Tidak apa apa jujur malah saya berterimakasih karena tuan putri sudah menyiapkan pelayan untuk melayani saya"

Athanasia tersenyum

"Jadi kenapa nona bisa berada di sini? Apa nona tersesat? " tanya athanasia menyelidik sambil terus tersenyum

Ya wajar sih soalnya masa tiba-tiba ada cewe masuk ke kerajaan tanpa diundang pakai pakaian yang lusuh lagi

Tapi aku takjub sih damage nya athanasia pas lagi serius bukan main main.

Aku bingung harus menjawab apa

"Anu sebenarnya saya juga tidak tau kenapa saya berada disini tiba-tiba saat saya terbangun saya sudah ada ditaman" jawabku sambil menunduk dengan tubuh gemetaran

Aku berbohong mana mungkin aku bilang kalau aku diculik lucas terus dibawa kesini?

Athanasia mengangguk
Dia menatap iba ke arahku

Athanasia memberi code ke felix dan lily untuk meninggalkan kami berdua
Setelah mereka berdua pergi athanasia menatap serius ke arahku

"Apakah kau sama seperti ku? "
Aku kaget athanasia bertanya seperti itu

Pasalnya dia berbicara menggunakan bahasa Korea yang sama sekali tak ku mengerti....

Bersambung....

ECCLESIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang