🌛★'~Tersesat~'★🌜

764 127 3
                                    

"Izekiel?! K-kau! Kenapa kau ada di sini? " aku kaget setengah mati

Bagaimana mungkin orang yang harusnya masih ada di Atlanta sekarang ada di sini? Bahkan baru tadi pagi suratnya datang kepadaku?

Izekiel terkekeh melihat wajah bingung ku,itu nyata!dia beneran kiel!aku masih tak percaya lalu disaat aku masih loading dan berusaha mencerna apa yang terjadi tiba-tiba saja..ia memelukku...

Pluk

Cukup lama ia memeluku,aku terlalu syok untuk berbicara dan hanya membiarkan saja, sampai izekiel membisikkan suatu kalimat di telingaku

"Aku sangat merindukanmu nona eccle.."

Deg

Satu kalimat itu membuatku ternganga, jantungku berdetak kencang saat ku pikir itu detak jantung izekiel ternyata bukan itu detak jantung ku sendiri wajahku terasa panas, ada apa ini?

Aku mendorong tiba-tiba tubuh izekiel rasanya sulit sekali untuk bernafas saat ini

"T-TUNGGU... "

Nafasku terengah-engah , aku melirik ke arah izekiel wajahnya terlihat bingung 'akh maluuu'

Tap

"Ada apa? Kamu sakit?" tiba-tiba saja izekiel menaruh tangannya ke dahi ku
Mengecek suhu badanku mungkin karena wajahku yang terlihat merah,tapi..wajahnya begitu dekat!! Aku bisa mendengar hembusan nafasnya dari sini,

Entah reflek atau kesambet apa aku memegang pipi izekiel sambil berkata "jangan buat aku gila" lalu lari secepat mungkin pergi menjauh dari izekiel

Izekiel masih mematung ditempat nya berusaha mencerna apa yang terjadi, lalu tiba-tiba saja dia terkekeh, melirikku yang sudah pergi meninggalkan nya

"HEI NONA!!TUNGGU SAJA AKU AKAN MENANGKAP MU BESOK!!"

teriak izekiel sambil tersenyum lebar dan melambaikan tangannya

Saat ini umur izekiel 18 tahun lebih tua 4 tahun dariku

Setelah mendengar teriakan izekiel aku berhenti kemudian menoleh kebelakang

"Apa katanya?"

Aku menepuk-nepuk pipiku kemudian mulai jalan kedepan lagi tapi-

Bruk

Aku terjatuh menabrak seseorang

"Aduh"

Aku hendak memaki siapa yang menabrak ku tapi kemudian aku kaget saat melihat kedepan

"Hei hati hati dong bodoh!"ujar lucas sambil memasang wajah menyebalkan

" hei lucas diam kau! Haduh maaf eccle! "Athanasia mengomel kepada lucas kemudian membantu ku berdiri

Ya didepan ku ada athanasia juga lucas mereka menggunakan jubah tapi aura elegan athanasia masih tetap terasa

"Eh tuan put- eh maksud ku athy kenapa kamu disini?apalagi dengan si nyinyir disebelah mu itu? " tanyaku sambil menghiraukan lucas yang kini sedang tersenyum sebal ke arahku

Aku menyadari bahwa athanasia sedang menyamar jadi akan lebih baik jika tidak menggagalkan penyamaran nya disini.

"Aku sedang mencari batu sihir tapi si nyinyir ini tiba-tiba mengikutiku" jawab athanasia sambil melirik ke arah lucas

Bruk

"HEI APA MAKSUD KALIAN MEMANGGILKU SI NYINYIR!" ujar lucas sebal lantas aku dan athanasia tertawa melihat raut wajah lucas yang merah kesal

"Itu memang kenyataan sadarilah dirimu sendiri lucas! " ucapku sambil mengangkat ujung bibir ,mengejek

Lucas menahan untuk menggunakan sihirnya kearahku wajahnya terlihat sangat kesal aku tertawa terbahak-bahak

Athanasia hanya menggelengkan kepalanya sudah tak heran lagi jika aku dan lucas bertengkar

Kami bertiga sudah menjadi teman sekarang, karena sering bersama . Lebih tepatnya lucas yang sering mengikuti kami berdua

Athy bertanya apa yang sedang aku lakukan disini kemudian aku bercerita tentang aku yang terpisah dari kakaku saat sedang jalan jalan cukup sampai situ

Athy menyarankan untuk aku ikut dengan nya terlebih dahulu sambil berjalan jalan mencari kakak, aku mengangguk setuju kemudian berjalan disebelah nya

Kemudian tiba-tiba saja aku teringat akan izekiel aku merasa bersalah meninggalkan nya sendirian tiba-tiba seperti itu tapi ya sudah lah itukan salah nya sendiri

Kami berbincang bincang sesekali saling mengejek satu sama lain , bersama mereka berdua terasa menyenangkan

"Oh ya eccle sebentar lagi kan acara debutante akan tiba kamu akan datang kan? Aku tak ingin sendirian bosan disana.. " ucap athanasia saat kami baru saja membeli manisan di pinggir jalan

Aku berguman kemudian menatap lucas sejujurnya aku malas sekali dengan acara seperti itu terlalu banyak orang

"Kan ada lucas, yah mungkin aku akan usahakan datang.. "

"Aku tak bisa bodoh! Aku harus pergi mencari pohon dunia! "Ujar lucas menatap ku

Aku teringat ya benar lucas akan pergi mencari pohon dunia dan disaat itulah masalah datang..kemunculan Athanasius

"Kenapa kau harus pergi?"

"Kenapa kau ngatur? "

Yah benar ini sifat alamiah lucas sangat menyebalkan!!
Aku ternganga sudah tidak mood lagi berbicara dengan nya

Tiba-tiba saat kami sedang berjalan aku melihat seseorang didepan sana yang sedang mondar mandir seperti mencari sesuatu

Aku merasa familiar kemudian aku menyipitkan mataku berusaha melihat siapa didepan sana tapi tiba-tiba ia menoleh ke arahku dan waktu itu juga aku sadar "kak Liam? "

Ya kak Liam segera berlari ke arahku kemudian memeluku nafasnya terengah-engah terlihat capek sekali

"Akhirnya ketemu... "Ucapnya

Aku pun balas memeluknya ada rasa nyaman dan aman menyelimuti ku
" iya maaf.. "

Kak Liam melepas peluknya lalu mengecek keadaan ku apakah aku baik baik saja wajahnya terlihat sangat khawatir

Ia menghembuskan nafas lega saat mengetahui aku baik baik saja

Tiba-tiba lucas menariku kebelakang tubuhnya berusaha menyembunyikan ku, kemudian menatap tajam ke arah kak Liam

"hei aku ingat, bukannya kau si cowo sampah?!"

Melihat hal itu wajah kak Liam berubah drastis terlihat amarah dan kekesalan diwajahnya, auranya juga mengerikan

"Apa yang kau lakukan?kembalikan!"ucapnya tegas

Mereka berdua saling beradu tatap aura yang terpancar dari lucas juga kak Liam sangat mengerikan membuat ku dan athanasia merinding

Lucas tertawa kemudian berkata " apa kembalikan? Aku tidak mau tuh"

"Kembalikan atau aku akan membunuhmu.. "

Baru kali ini aku melihat sosok kak Liam seperti itu wajahnya terlihat dingin sekali

Melihat hal ini aku merasa akan terjadi suatu hal buruk, untuk mencegahnya aku harus menghentikan mereka berdua

"Hei Lucas minggir! Dia itu kakaku! "Ujarku sambil mendorong lucas yang menghalangi jalanku kemudian merangkul tangan kak Liam meskipun dari lubuk hatiku aku masih takut

" dia bukan orang yang baik bodoh menjauh darinya! " kata lucas dengan intonasi tinggi

"Siapa kau berani menilai nya seperti itu, akh sudah lah aku pergi dulu ayo kak" jawabku kemudian pergi meninggalkan mereka berdua

Tanpa sepengetahuan ku kak Liam memberikan senyum kemenangan ke arah lucas. Aku menoleh kebelakang dan menundukan kepalaku ke arah athanasia pamit pergi

2 pertemuan yang membuatku jantungan..

Bersambung...

MOHON KOREKSI JIKA ADA YANG SALH ATAU KURANG  TERIMAKASIH!

ECCLESIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang