Part 4 'I Want More'

13.4K 341 0
                                    

Di sekolah sangat heboh tentang insiden kemarin. Mereka bertanya-tanya siapa gadis misterius yang mencium Harve. Harve adalah inti pemain basket sekolah, bahkan dia kapten.

Pantas saja, para gadis mencariku. Karena aku mencium idola sekolah aaaggh!. Bagaimana ini? Aku merasa bersalah sekali pada para gadis yang menyukai Harve. Aku benar-benar tidak sengaja!.

Dan aku yakin pasti Leon sudah tau insiden ini, jika dia tau bahwa aku yang mencium Harve pasti dia bakalan jijik padaku. Aagh, aku tidak pantas menemuinya saat ini.

Maka pada jam istirahat aku tidak menemui Leon di perpustakaan. Aku malah menuju UKS. Ingin mengistirahatkan kepala, badan dan hatiku.

Aku menuju ranjang paling ujung, dekat dinding dan menutup korden. Melepaskan kacamataku, merebahkan tubuhku lalu aku mengambil hp di kantong rokku.

Mengetik sebuah pesan pada Leon.

'Maaf, aku hari ini gak masuk sekolah, jadi besok saja ketemunya'

Setelah itu, menekan 'Send'. Barulah aku memejamkan mataku.

Tak lama, aku mendengar suara korden dibuka. Lalu ditutup kembali.

"Kamu gak bisa menipuku Lina" Kata seseorang disampingku. Aku membuka perlahan mataku. Sosok Leon sedang duduk dikursi, disamping ranjangku.

"Bagaimana kamu tau aku ada di UKS?" Kagetku melihatnya.

"Hanya feeling, lalu kenapa kamu gak mau ketemu aku?"

"Bukannya gak mau ketemu, hanya saja aku lagi sakit"

"Terus kenapa kamu sms seperti ini?" Lalu Leon menunjukan layar hpnya.

"Biar kamu gak khawatir"

"Justru aku makin khawatir!, lagi pula aku sudah melihatmu di sekolah tadi pagi, jadi kamu gak bisa menipuku"

"Hufh, iya maaf" Kataku akhirnya.

"Jadi.... apa kemarin kamu ke kelasku?"

"Huh? Tentu saja tidak!, jangan kegeeran deh"

"Aku pikir gadis misterius yang mencium Harve di depan kelasku itu kamu"

"Jangan nuduh sembarangan kalau gak ada buktinya" Kataku sedikit kesal.

"Aku memang tidak punya bukti, tapi aku punya asumsi, bahwa gadis itu adalah kamu"

"Mengapa begitu?"

"Soalnya, kata Harve gadis itu sangat manis, bahkan bibirnya juga manis, dan gadis manis yang belum diketahui sekolah adalah kamu Lina"

"Lalu seandainya itu beneran aku bagaimana?" Tanyaku yang ambigu. Berusaha tetap tidak membongkar kebenarannya.

"Aku hanya ingin tanya 'Kenapa kamu mencium Harve'?"

"Itu gak sengaja!, soalnya dia... dia ditabrak seseorang dari belakang makanya dia gak sengaja menciumnya" Belaku,

"Oh begitu... aku gak akan marah kok, meskipun itu kamu" Katanya sambil tersenyum. Entah kenapa membuatku tambah kesal.

"Lalu mana obatnya?, kamu bawa kan? sini berikan padaku" Pintanya.

"Obatnya ada sama Harve, kemarin aku menitipkan padanya"

"Maksudmu?"

"Iya, obat madunya ada sama dia, jadi kamu minta saja padanya. Aku sudah tidak punya madu lagi" Kataku yang masih kesal. Lalu aku berbalik membelakangi Leon.

Kenapa aku jadi kesal ya? Seharusnya Leon yang kesal, karena aku mencium Harve. Eh? Tunggu dulu.. mengapa aku berpikir Leon kesal karena aku berciuman dengan orang lain?, apa aku mengharapkan dia cemburu? Hahaha tidak tidak tidak!,

Debora AdelinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang