Part 14 'After Disaster Comes Disaster'

1.5K 50 2
                                    

10 menit sebelumnya.

Aku baru saja selesai mandi, memakai piyamaku, lalu membaringkan tubuhku keranjang empukku. Hari ini adalah hari yang terberat dalam hidupku. Bahkan kakakku mau menghiburku.... Lalu hp ku bergetar 2 kali, menandakan sebuah pesan masuk.

Aku pun mengecek hp ku, terdapat beberapa misscall dari Leon, dan 2 pesan belum terbaca darinya. Aku pun membuka pesan itu.

'Lina, bisakah aku menghubungimu?... aku ingin mendengar suaramu lagi' Diterima 1 jam yang lalu.

'Lina, aku berada didepan taman,.. bisakah aku bertemu denganmu sebentar? aku mohon, aku akan menunggumu....' 1 menit yang lalu.

Aku kaget, dia bilang dia ada didepan taman. Bukannya dia sedang sakit? apa dia memaksakan dirinya untuk menemuiku? segera aku mengganti pakaianku dengan kaos putih dan celana kain berwarna coklat, lalu mengambil jaket  sweater berwarna ungu tua, yang tergantung di belakang pintu. Mengambil hp ku dan mencoba menghubungi Leon.

"Deby! Kamu mau kemana?!" Teriak ibu melihatku keluar dari rumah dengan berlari.

"Aku akan ke teman depan,....... Sebentar saja bu.... sebelum malam aku akan kembali" Kataku berhenti berlari,

Sebelum ibu menyahutku, aku pun memacu langkahku lagi.

Sambil berlari aku mencoba menghubungi Leon, tapi tetap tidak diangkat.

Belum sampai didepan taman, aku melihat motor besar yang kukenal. Terparkir dibelakang mobil yang juga tidak asing bagiku. Tapi aku tidak menemukan sosok Leon disana. Aku berhenti berlari, dan mengatur nafasku, mengambil udara sebanyak yang kubisa lalu menghembuskannya. Dan sekali lagi mencoba menghubungi Leon.

Jika motornya ada, pasti dia masih berada disini sekitar sini. Aku pun mencoba memasuki taman. Saat sore hari seperti ini tentu kondis taman sangat ramai dengan aktifitas, entah itu olahraga, piknik, atau hanya sekedar bejalan-jalan. Membuatku sedikit sulit mencarinya.

"Hahaha........." Terdengar suara tawa yang tidak asing ditelingaku. Aku pun menoleh, mendapati kakakku sedang tertawa lebar bersama Leon. Dan Leon juga ikut tertawa.

Nyut..... aku pun memegang dadaku, terasa sedikit sesak didadaku, melihat mereka..

Disamping kakakku ada seorang pria juga sering mengantar kakakku pulang. Apa kakak pacaran dengannya?, tapi situasi apa ini? Kenapa Kak Megie dan Leon tertawa bersama? Bahkan ada seorang pria yang hanya diam melihat mereka.

"Lina!" Kata Leon kaget, dia berdiri dari tempat duduk dan melihatku. Kak Megie dan pria itu pun juga ikut menoleh.

"Alright then, I have to go now" Kata Kak Megie berdiri dari kuris taman, Pria itu pun mengikuti Kak Megie dari belakang.

Kak Megie mendekatiku, mendekatkan wajahnya ketelingaku.

'Jangan lupa dengan saranku' bisiknya, lalu berjalan melewatiku. Melihat punggung mereka berdua yang menjauh. Aku pun mengingat lagi saran yang Kak Megie berikan padaku saat kami di mobil. Tapi tetap saja aku tidak mengerti..

Janji pria? Apa Leon pernah janji padaku? aku pun menoleh, tanpa sadar Leon sudah berada didekatku, bahkan sangat dekat. Dia pun memegang tangan kananku dengan kedua tangannya, lembut tapi aku merasakan sedikit getaran ditangannya. Apa dia menggigil?

"Lina apa kamu baik-baik saja?" Katanya lirih melihatku. Kenapa Leon khawatir padaku? Apa dia sudah tau kalau aku dibully? Betapa tidak bergunanya diriku, membuat dia khawatir.

"Dari pada menghawatirkan aku, seharusnya khawatirkan dirimu sendiri, ku dengar kamu sakit, kenapa kamu kesini?, seharusnya kamu istirahat dirumah..... kita kan bisa saling menghubungi lewat hp" Kataku yang ikut khawatir.

Debora AdelinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang