Part 6 'Dating Simulation'

10.2K 284 10
                                    

Janjian ketemuan jam 4 sore di taman dekat rumahku, Harve akan menjemputku disana.

Ibu dan Kak Megie kaget, dan menjadi heboh mendengar aku akan berkencan. Maka ibuku mengatur rambut dan meriasku, Kak Megie meminjamkan bajunya padaku. Pilihannya, dress coklat muda tanpa lengan, jaket putih, sepatu high heals coklat tua, dan tas kecil.

Alhasih begitu Harve melihatku dia tidak bisa berkata apa-apa.

"Ada apa? apa aku kelihatan aneh?"

"Eh tidak, tidak aneh... bahkan diluar perkiraanku!, kamu begitu cantik, eh bukan manis.. eh, tidak-tidak bahkan lebi"

"Iya iya aku paham kok" Potongku.

"Ayo kita pergi" Harve mengulurkan tangannya. Ada keraguan aku untuk menyambut tangannya. Tapi sekilas ingatan kemarin muncul lagi. Di sini, di taman bersama Leon.

Segera aku menyambut tangan Harve. Dan tersenyum padanya.

Kami pun pergi menaiki mobilnya.

*****

Didalam mobil Harve terus saja berbicara. Aku hanya tersenyum, jujur saja aku tidak mengerti apa yang dia bicarakan. Tak lama mobil memasuki Mall,

"Katanya hari ini ada film bagus, aku agak lupa judulnya, yang jelas pasti kamu suka" Katanya, sambil mengambil kertas karcis parkir.

"Benarkah? Aku gak sabar menantikanya" Kataku, mencoba seantusias mungkin.

Begitu sampai, kami langsung mengantri. Yaah.. cukup lama karena ramainya pengunjung di hari libur seperti ini dan juga film baru yang keluar hari ini. Judulnya 'Dream Bride', covernya wanita mengenakan gaun pengantin. Yang jelas film ini bertema romance.

Yup, cocok sekali untuk orang yang sedang berkencan seperti aku. Dan Harve terus saja senyam-senyum bahkan dia tidak melepaskan tanganku yang sudah berkeringat.

"Harve!!!, yaaaaampun I know is you!~"

Suara lengkingan wanita dibelakangku, membuatku menoleh. Penasaran siapa yang kenal dengan Harve. Sesosok wanita tinggi, putih dan juga cantik, rambutya bob berponi, sesuai dengan postur wajahnya.

"Lexy? Sedang apa kamu disni?" Tanya Harve kaget.

"Haha, ya tentu saja mau nonton, pertanyaanmu aneh deh"

"Maksudku, kamu kesini mau nonton film 'Dream Bride' juga?"

"Yup!, anyway... Who is she?" Katanya menunjukku.

"Oh! Dia.. dia Anneta, Anneta kenalin dia Lexy, tetanggaku"

"Hay.... Anneta" Kataku

"Lexy"

"Kamu kesini sama siapa? Gak mungkin sendirian kan?" Tanya Harve.

"Hmmmm, siapa ya? Tebak dong siapa?"

"Siapa? Yang jelas bukan cowok"

"What?! Of course is a guy! And he so hot to <3" Tegasnya

"Oright, up to you" Kata Harve menirukan gaya Lexy berbicara. Aku menahan ketawaku, melihat tingkahnya.

"Maaf untuk film 'Dream Bride' untuk jam 16.50 dan jam 18.45 sudah penuh. Kalau mau yang jam 20.30" Kata wanita karcis.

"Menurutmu bagaimana?" Tanya Harve padaku.

"Hmm, itu agak... terlalu malam,..."

"Bagaimana kalau kita nonton film itu saja?" Cibir Lexy dibelakang kami. Dia menunjuk film horor berjudul 'Whisper'.

Debora AdelinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang