Part 12 'Megie Reese 1'

1.6K 57 1
                                    

*****************************************************************************************

Sebelumnya saya ingin meminta maaf terlebih dahulu, karena chapter ini menceritakan dari sudut pandang Kakaknya Debora Adelina, padahal ini jelas-jelas dari judul ceritanya adalah Debora Adelina, yang otomatis menceritakan perasaan si tokoh utamanya sendiri. Tapi rasanya kurang menarik harus menjabarkan kegalauan dari Debora. Dan pastinya banyak faktor yang tidak bisa saya sebutkan kenapa saya menceritakan dari sudut pandang yang lain. Kalau saya sebutkan itu akan membuat kamu bisa benci sama tokoh utama (-_-)

Jadi sekali lagi tolong maafkan saya (T.T)

*****************************************************************************************

POV Megie

Aku membuka akun sosial mediaku, memfoto restoran, menguplode, dan menambahkan chaption emoticon love. Lalu dengan cepat aku mendapatkan banyak like.

Aku melihat adikku tampak murung, matanya merah dan sedikit bengkak karena dia habis menangis sejadi-jadinya di mobil.

Aku tidak menduga bahwa secepat ini dia bakalan dibully. Aku pikir dia pacaran sama pria yang beda sekolah dengannya. Aku juga harus cepat mengabari ibu, bisa berbahaya kalau masalah ini bakalan larut. Kenapa aku tau? Well, dulu aku juga korban bully, bahkan lebih parah. Karena aku selalu memendamnya.

"Jadi siapa nama pacarmu?" Tanyaku basa-basi sembari menunggu makanan datang. Lalu aku mengecek lagi akun sosial mediaku.

"Apa?" Tanyanya yang hampir tersedak minuman.

"Siapa namanya" Ulangku.

"....Leon"

Aku pun segera mencari nama 'Leon' disosial mediaku. Terdapat banyak nama yang muncul. Tapi aku bisa mengetahuinya dengan segera. Karena wajahnya yang paling bagus diantara banyak akun 'Leon'. Aku pun membukanya, ternyata dia sudah berteman denganku.

"Benarkan akun sosialnya yang ini?" Tanyaku memperlihatkan fotonya kepada adikku. Dia tampak kaget, dan wajahnya sedikit merona.

"I..iya... Tunggu Kakak cari akun sosial medianya?" Tanyanya kaget dan heran. Apa dia tidak tau pacarnya punya akun sosial?

"Pacarmu memang lumayan untuk seumuran kalian" Kataku.

Yah, wajahnya emang lumayan, mata hijaunya yang kalem dan memberi kesan sejuk jika menatapnya, warna rambut pirangnya seperti emas. Sayangnya dia masih bocah, dan juga dia playboy.

Terlihat dari akun sosialnya, dia berfoto dengan banyak wanita dan berganti-ganti. Dan pintarnya dia, dia foto tidak berdua dengan wanita tersebut, pasti bertiga atau berempat. Orang yang melihatnya pasti berfikir hanya teman, tapi menurutku tidak.

Pria seperti ini mirip sekali dengan mantan-mantanku yang masih mau bersenang-senang. Anehnya kenapa dia berani mengumumkan ke semua kalau dia pacaran dengan adikku?

Lalu makanan kami datang, aku memesan dua porsi lobser berukuran besar, daging panggang, dan beberapa kentang.

"Apa kamu sudah menghubungi dia? Kudengar dia sakit"

"Hp ku rusak"

Ternyata hapenya dirusak juga?! Cih, kalau aku tau, aku bisa tuntut mereka ganti rugi.

"Mau menghubunginya pake nomorku?"

"Aku tidak hapal nomor hp nya"

"Hph... gak asik"

Aku pun memotong daging panggangku dan mulai memakannya.

Bagaimana aku bisa memperingatkan cowok itu? Kalau aku ngechat pribadi diakun sosialnya, kemungkinan dia akan lama membalasnya, dan juga pasti balasannya bakal dia karang bebas.

Debora AdelinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang