4. Telat dan Hukuman

0 1 0
                                    

"Kadang maksain diri itu ga baik, La"
-Nathan Albiru Cakrawala




HAPPY READING

Pagi ini Cila bangun kesiangan dan ia pun tidak membuatkan sarapan untuk kedua orang tuanya. Sudah Cila duga pula, mereka pergi pagi-pagi sekali.

Cila tergopoh-gopoh bersiap dan segera berangkat. Ia tak mempedulikan lagi jika perutnya kosong.

"Aduh, ini waktunya cukup ga ya buat ke sekolah? Kayaknya gabisa sih, udah telat" gumam nya panik.

=====

Cila segera berlari menuju gerbang yang ternyata sudah terkunci.

Cila menghela nafas dan mencoba berfikir bagaimana caranya bisa masuk tanpa hukuman.

"La, lo telat juga?" ucap seseorang di belakangnya.

'kak Nathan? Loh kok bisa gue barengan telat nya sama dia? Bentar, lagi-lagi gue baru nyadar kalo dia selalu panggil gue La, panggilan mama sama papa' batin Cila kaget.

"E-eh iya kak, tadi gue kesiangan. Kak Nathan sendiri kenapa telat?" tanya Cila balik.

Nathan menoleh pada Cila dan menarik tangan Cila untuk membawa nya masuk ke sekolah melalui pagar taman belakang.

Setelah sampai pagar tersebut, tidak terlalu tinggi namun Cila cukup takut untuk memanjat nya.

'aduh ini beneran lewat sini? kalo gue gabisa gimana? Kepleset dengan ga estetok hancur sudah kecantikan dan ke anggunan gue' Cila membatin.

"La" ajak Nathan.

"Tapi kan kak, gue takut manjatnya.." cicitnya.

"Naik!" Nathan menyediakan pundaknya untuk Cila.

"Emm gapapa?" tanya Cila hati-hati.

"Cepet!" jawab Nathan.

Cila pun menaiki pundak Nathan dan berhasil masuk. Kemudian, Nathan menyusulnya masuk.

Mereka berdua berjalan di koridor dengan sedikit canggung.

'Susah banget ngomong sama orang irit bicara gini, bisa mati muda kalo di cuekin terus gue nya' Gerutuan Cila dalam hati.

"Mama nya kakak ga bangunin?" tanya Cila.

Seketika itu juga raut muka Nathan berubah menjadi lebih suram dan sedikit sendu.

Lalu Nathan menoleh dan menatap datar Cila dan berkata, "Gue?"

"HEI KALIAN TELAT KAN!? SINI!" tiba-tiba dari belakang mereka, guru berkaca-mata namun cantik yang mempunyai nama Bu Wati tersebut sedang menatap mereka garang dengan melipat kedua tangannya.

"Bu Wati, aku sama dia bangunya kesiangan. Soalnya kita kayaknya kebo deh makanya ga bangun-bangun" ungkap Cila dengan santai dan terlihat seperti anak kecil yang mengadu kepada mama nya sambil menunjuk Nathan.

Nathan yang melihat itu terkejut namun tetap menatap datar orang di samping nya ini.

"Tetap ada hukuman, berdiri di lapangan sampai istirahat!!" perintahnya mutlak.

======

Di tengah lapangan dan juga teriknya matahari. Nathan dan juga Cila sedang menjalankan hukuman dari Bu Wati.

'aduh ini panas banget... Gue gakuat' lirihnya dalam hati.

Nathan mengamati Cila, wajahnya terlihat pucat dan matanya sayu seperti mengantuk, tidak ia tidak mengantuk. Nathan tau Cila akan pinsan.

SRETT

HAPP

Dapat! Nathan menangkapnya sebelum Cila jatuh. Dengan segera Nathan membawanya ke UKS.

Sesampainya di UKS, Nathan membaringkan Cila di brangkar UKS.

Nathan mengamati Cila sebentar, lalu pergi ke kantin membeli bubur untuk Cila dan membiarkan petugas UKS yang mengobati.

Di kantin, Nathan membeli satu bubur dan satu teh hangat untuk Cila. Lalu segera menuju UKS kembali untuk memberikanya.

CEKLEK

Nathan melihat Cila sudah sadar dan sedang menatap langit-langit ruangan tersebut. Lalu segera duduk di sebelahnya. Sepertinya, Cila masih belum menyadari keberadaanya.

"Kak Nathan disini? Yang angkat gue itu lo?" tanya Cila setelah bangun dan melihat Nathan di sebelahnya.

Nathan menghadap Cila dan menganggukan kepalanya, lalu dia berujar

"Kadang maksain diri itu ga baik, La" setelah mengatakan itu Nathan berjalan pergi, sebelum menutup pintu UKS ia berkata kembali-

"Makan!"

Cila melihat itu melongo, kapan lagi dia di perhatikan seperti ini dengan kakak kelas nya yang memang cogan di sekolah ini.

JDAR

Pintu pun tertutup. Cila menurut untuk mengambil makanan di meja samping nya. Lalu memakan bubur dari Nathan tersebut, lagian enak juga dia memakan makanan gratis begini.

Cila merasa dirinya sudah membaik dan dirasa pusing nya pun mendingan. Ia memutuskan untuk kembali ke kelas nya. Ia sampai lupa untuk mengucapkan terima kasih pada Nathan.

'Gue sampe lupa buat ucapin makasih ke kak Nathan' batinya.

Cila pun segera bangun dari brangkar tersebut dan berjalan kembali ke kelas nya.

=====

Baru saja ingin membuka pintu di kelasnya, tiba tiba

KRING!! KRING!!

'loh, Gue gaikut dua pelajaran. papa marah-marah gak ya nanti?' batin Cila resah.

Tak sadar semua anak di kelas tersebut telah keluar kelas dan Cila tidak sengaja tersenggol Maudy.

"Eh, loh Cil? maafin gue" kata Maudy dengan raut muka khawatir.

"Elah gue gapapa kali Maw Maw, cuman kesenggol dikit lebay amat" ucap Cila tenang.

Maudy mengernyit heran, 'kenapa nama gue tiba-tiba jadi Maw Maw deh?' batinya bertanya-tanya.

Di belakang mereka, Shera.
"WOI KOK LO JAHAT DI, GA NUNGGUIN GUE. KALIAN NGOBROLIN APAAN SI HAH? LO JUGA ABIS DARI MANA SI CIL?" cerocosnya sambil sedikit berteriak.

Maudy dan Cila pun menutup telinga mereka, karena suara Shera yang sangat  cetar membahana.

"Aduh Sherara, jangan teriak-teriak juga dong. Gue sama Modi jadi pengang telinganya" protes Cila.

Shera melongo, dan berkata
"OMAYGAT GUE ADA NAMA PANGGILAN KHUSUS, Cila sweet banget deh.." hebohnya sambil memeluk Cila.

Cila hanya memandang Shera dengan tatapan malas "Udah yuk ke kantin" ajak Cila.

"Eh, bentar-bentar Cil. Lo belum jawab pertanyaan gue, lo dimana tadi?" tanya Shera dengan tatapan menyelidik.

                                            =====

HAII, MUNGKIN MASIH BIASA AJA YA? ATAU KURANG MENANTANG?

PESAN BUAT NATHAN?

PESAN BUAT CILA.?

PESAN BUAT MAUDY?

PESAN BUAT SHERA?

PESAN BUAT MAMA PAPA NYA CILA? PAPA ALFAN? MAMA LILI?

MAKASIIH UDAH BACA^-^

Next...

NathanCilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang