Happy Reading
•
•
•
•Saat ini Cila sedang menghela nafas lelah. Ternyata sedari kemarin orang tua nya itu tidak pulang.
"Terus mama tersayang sama papa hero ku kemana ya?" Lirihnya sambil memakan roti yang di oleskan selai coklat kesukaan nya itu.
Mengunyah dengan tidak minat, padahal jika mengenai coklat Cila akan sangat bersemangat untuk menikmati nya.
Setelah selesai ia memutuskan untuk segera berangkat ke sekolah.
=====
Cila menoleh ke kanan dan ke kiri,
"Dua curut itu belom dateng ternyata" Ucap Cila cuek.
Cila menerawang semalam ketika ia bermimpi yang menurutnya aneh, ia pun tak begitu mengingat nya. Namun, cukup membuat Cila penasaran.
Flashback
Cila berdiri melihat Lili yang sedang menatap sesuatu dengan sorot mata yang sulit di artikan, ketika Cila mengikuti arah pandang mama nya. Yang Cila temukan adalah sosok yang sangat mirip dengan nya, tersenyum menatap Lili -mama Cila- seolah menenangkan Lili.
"Ma" Panggil Cila lirih.
Namun Lili tetap menatap sosok itu, tidak lama kemudian meninggalkan ruangan yang asing menurut Cila itu.
Ketika Cila menghadap belakang nya mengikuti arah pandang sosok yang persis dengan nya itu, ia terkejut menemukan papa nya yang juga melihat sosok itu.
Cila kebingungan, tetapi ketika Cila ingin mendekati sosok itu. Seketika itu juga gelap.
Off
"Dia itu siapa sih? Kok bisa mama sama papa sampe ngeliatin kayak gitu" Gumam nya.
"Emang nya siapa Cil?" Ucap Maudy mengagetkan Cila dari lamunan nya.
"Masyaallah, Allahu Akbar, Alhamdulillah" Ujar Cila dengan nada yang di lembut-lembut kan dengan senyum geram.
Shera yang melihat itu melongo,
"Lo? Tobat Cil?" Menatap takjub Cila.
Lagi-lagi Cila seperti sedang cosplay menjadi orang sabar dengan tersenyum sok lugu, padahal dalam hati ia mengumpat halus dan menyebut mereka curut.
=====
KRING!! KRING!!
Bell istirahat telah berbunyi, siswa-siswi merasa lega setelah menjalani beberapa jam dengan pelajaran yang membuat otak mereka panas.
BRAK
Cila lah pelaku penggebrakan meja tersebut.
Shera dan Maudy menatap horor Cila yang sedang cengengesan sekarang.
"Gue ke perpus" Setelah mengatakan itu, Cila dengan santai meninggalkan mereka.
Meskipun dengan heran, mereka tetap mengikuti Cila sambil berlari. Karena anak bebek itu cepat sekali jalan nya.
Setelah sampai di perpus, mereka menatap jengah Cila yang ternyata tengah tertidur di pojok perpustakaan dengan muka yang sangat menyebalkan bagi mereka.
Tiba-tiba seseorang menarik rambut Cila dengan keras. Cila pun berteriak, tetapi karena di perpustakaan hari ini sedang sangat sepi dan juga entah pergi kemana guru penjaga tempat ini.
Shera dan Maudy sangat tidak terima dengan perlakuan seseorang yang menarik rambut Cila tersebut, yang ternyata adalah kakak kelas mereka.
Cila hanya menatap lugu orang yang sedang menjambak rambut nya tersebut.
"Lo kenapa? Kalo mau pake tempat nya bilang baik-baik dong kak Kemala Zaresta"
Cila dengan santai nya malah menatap datar Mala yang sekarang sudah menurun kan tangan nya, menyisakan rambut berantakan milik Cila.
"Cil, sekarang lo lebih mirip serigala" Ungkap Maudy jujur.
Shera yang sedari tadi diam kini mulai jengah dan berbicara.
"Mau lo apa kak? Dateng-dateng jambak temen gue gitu" Sarkas nya, dengan nada yang sangat kentara kalau tidak menyukai kakak kelas nya tersebut.
Jangan lupakan raut muka Shera yang tetap datar dan dingin.
"Heh, gak usah ikut campur lo!" Tunjuk Mala pada Shera.
"Asal lo tau-"
"Dwi, Mala, Devi, Mia" Ucapan Dwi ter-potong karena kedatangan Nathan yang menghentikan percakapan mereka, lebih tepatnya menuju adu mulut.
"Ngapain?" Dengan raut wajah datar, dingin dan bersandar pada rak buku.
Tatapan Nathan seperti meng introgasi mereka.
"Sayang, mereka gangguin aku" Rengek Mala manja.
Nathan menaik kan sebelah alis nya.
"Enak aja! Orang lo ber empat duluan" Tunjuk Maudy pada Mala dan curut-curut nya. Enak saja, tentu Maudy tidak terima dia memutar balik kan fakta.
"Stop!" Tegas Nathan, lalu melanjutkan ucapan nya.
"Cila?"
"Mereka yang jambak gue duluan kok tadi, terus itu kak Mala buat gue jadi kayak serigala. Coba aja deh lo tanya Maudy" Jelas Cila dengan santai dan lugu, jangan lupakan rambut yang masih ia biarkan sedikit berantakan itu.
Lalu terdengar bell yang menandakan akan memasuki jam pelajaran berikutnya.
"Nah bell tuh" Namun yang mengatakan masih tetap duduk santai. Tentu saja, Cila.
Sebenarnya Mala sangat marah, tapi ia tak ingin merusak image nya di depan Nathan sang pujaan hati nya.
Sedangkan, Nathan sendiri diam-diam tersenyum tipis melihat Cila yang terlihat seperti mengadu dengan rambut serigala seperti yang di katakan Maudy itu.
'Lo bikin gue gemes, Cila' Nathan melihat sekeliling, yang ternyata mereka sudah di tonton entah berapa lama. Nathan baru menyadari ketika menoleh.
"Bubar! Masuk kelas!" Tentu saja dengan perintah dingin dan tegas dari Nathan mereka semua segera kembali ke kelas masing-masing.
"La, rambut lo"
Karena Cila terakhir sendiri yang keluar dari perpustakaan tersebut, Nathan bisa mengatakan hal itu.
Cila yang di ingatkan seperti itu cengengesan menatap Nathan, segera merapikan nya dan menunjukan dua jempol nya. Segera juga ia berterima kasih dan berlari menuju kelas nya.
=====
LABRAK NYA GA ELIT BANGET
SOALNYA BELOM, HEHE
>_<
Next...
KAMU SEDANG MEMBACA
NathanCila
Nouvelles"Mungkin ada waktu di mana kita ngerasa bener-bener lemah sampe pengen nyerah aja ga mau lagi berusaha karena semua terasa percuma." -Alesha Cila Anandyra "Percayalah kalo saat-saat sulit itu nggak ada untuk seterusnya" -Nathan Albiru Cakrawala Nath...