Happy Reading
•
•
•
•
•Gadis berambut pendek kini sedang berjalan memasuki kantin bersama dengan dua curut nya.
"Anjir ini tempat emang selalu rame" Keluh Maudy.
"Cil, lo waktu itu pernah bilang kalo mau deketin kak Nathan kan?" Dengan santai Shera mengatakan itu.
Baru saja Shera berucap, si kucing bobrok Cila sudah langsung maju paling depan. Ia sudah melesat ke arah Nathan dan Galang berada.
"Permisi kak, karena ngga ada kursi yang kosong lagi. Kita boleh gabung nggak?"
Setelah Cila mendapat persetujuan dari Galang, ia pun memanggil teman nya untuk ikut bergabung.
"Sher, Mod, sini woi!" Cila ya Cila. Padahal ada Nathan dan Galang di depannya, dengan santai nya ngegas.
Shera dan Maudy pun berpandangan, lalu
"Temen lo" Ucap mereka bersamaan
Memang terlihat bar-bar sekali Cila itu, bahkan beberapa anak yang ada di kantin sempat menoleh mendengar teriakan Cila.
Setelah duduk dan menikmati makanan mereka.
"Oiya gue belum tau nama kalian satu-satu" Galang hanya mengenal wajah mereka, tidak dengan nama mereka.
"Ehm, gue Maudy kak"
"Shera" singkat.
"Kalo lo pasti Cila?" Tebak Galang benar.
Cila tersenyum lebar dan
"Yoi kak Galang" Ala-ala gentle man. Dan juga raut muka songong yang menyebalkan itu.
Plak
"Nyamuk"
"Sheraraa, lo kok gitu sih sama gue" Cila yang tanpa tau di teplak wajah nya oleh Shera pun merengek tidak terima.
Sedangkan Maudy tertawa melihat wajah santai Shera dan juga ekspresi melas Cila.
Bisik-bisik terdengar sedikit ramai.
"Katanya ada anak baru?"
"Iya katanya kelas 11"
"Gue denger dia cowok"
"Cowok? Gak ada yang lebih cakep dari Nathan"
"Eh dia masuk kantin anjir"
"Mana? Oh itu ya anjir cakep juga"
Cila yang bingung pun melihat ke arah yang di pandang oleh sebagian banyak murid di kantin ini.
"Dia anak baru, sekelas sama gue" Jelas Galang.
Tak di sangka, lelaki tersebut berjalan ke arah meja Cila.
Guratan halus muncul di dahi Cila, ia bingung kenapa lelaki itu terus melihat ke arahnya dan berjalan mendekati meja yang di tempati nya saat ini.
Tanpa sopan, lelaki yang baru datang itu duduk di samping kursi kosong di sebelah Cila.
Memandangi Cila lekat. Membuat sang empu risih dan memutuskan untuk bertanya.
"Lo ngapain liatin gue kayak gitu?"
"Gue Rasya Zaresta, sekelas sama mereka" Perkenalan yang cukup menjengkelkan bagi mereka.
"Sebelas IPA satu" Gumam Cila.
Seketika Cila seolah mengingat sesuatu, seperti ada yang mengganjal.
Ternyata benar.
KAMU SEDANG MEMBACA
NathanCila
Historia Corta"Mungkin ada waktu di mana kita ngerasa bener-bener lemah sampe pengen nyerah aja ga mau lagi berusaha karena semua terasa percuma." -Alesha Cila Anandyra "Percayalah kalo saat-saat sulit itu nggak ada untuk seterusnya" -Nathan Albiru Cakrawala Nath...