"Kita ga harus bisa sempurna di mata orang lain La. Menyadari di dunia ini gak ada yang sempurna, kita gabisa nuntut diri kita dan nekan diri kita sendiri. Peduli, ke orang yang peduli sama lo"
-Nathan Albiru Cakrawala
•
•
•
•Setibanya mereka di kantin, Shera masih menunggu jawaban Cila. Maudy? Gadis itu pun penasaran kemana pergi nya Cila sedari tadi. Karna ia yakin Cila tak mungkin membolos, bahkan tidak akan mau.
"Jadi, gue tadi telat ke sekolah-" belum saja melanjutkan namun
"APA? KOK BISA? LO KECAPEKAN? APA KETINGGALAN BUS?" heboh Shera dengan bertanya-tanya kepada Cila.
"Ck, dengerin dulu Sherara cantik tapi masih cantikan gue. Jadi tadi itu gue bangun kesiangan, terus ya ga sempet bikin sarapan juga dong, jadinya ya buru-buru buat ke sekolah. Dan pas udah sampe ternyata telat, dan gerbangnya udah di tutup. Nah kebetulan ada kak Nathan juga yang telat, dia juga kesiangan. Akhirnya gue sama dia lewat pager belakang, gitu.." jelas Cila panjang lebar.
Maudy mengangguk-anggukan kepala nya, tanda kalau ia mengerti. Sedangkan Shera, masih belum puas dengan jawaban Cila. Seperti ada yang belum terjelaskan.
Dengan tatapan bingung, Shera bertanya "Terus lo dihukum Cil? Berdua sama kak Nathan dong? Ciee" tanya Shera lagi dan meledek setelahnya.
Cila hanya memasang muka malas nya. Lalu, mereka melihat Maudy yang sudah tidak ada di tempatnya. Shera melihat sekeliling, dan ternyata Maudy sedang memesankan makanan untuk mereka.
"Maw maw baik banget" gumam Cila, yang masih terdengar oleh Shera.
"Gue juga baik kali Cil" balas Shera dengan wajah cemberutnya mengetahui jika Cila hanya memuji Maudy.
Cila hanya menyengir dan berkata "Iya semuanya baik kok, gue sayang sama kalian"
"Sweet banget sih lo Cil" kata Maudy tiba-tiba. Gadis itu tiba-tiba muncul begitu saja.
Dengan percaya diri Cila berkata, "Cila gitu loh"
"Iya deh iya. Eh Di? Lo pesenin apaan dah tadi?" Shera menatap Maudy meminta jawaban dari pertanyaan nya.
"Biar cepet, soto semua" jawab Maudy.
"YEAY, CILA SUKA SOTO!!!" heboh Cila.
"Kayak gapernah makan soto aja nih bocil" Shera berkata dengan nada sedikit heran.
"Soto, enak tau! Tuh dateng. Yeay!!!" heboh Cila lagi.
Sifat Cila jika dengan orang terdekatnya memang sangat apa adanya dan terkadang manja juga kekanakan.
Di pojok kantin, selisih 4 bangku dari bangku milik Cila dan teman-temanya. Nathan, melihat semuanya. Ia melihat Cila sedari tadi, ketika baru datang sampai saat ini. Asyik mengamati Cila, 'lucu' batinnya.
"Ah elah lo mah di pandangin terus bro. Gak samperin?" tanya Galang. Nathan memang tidak sendirian, ia duduk bersama Galang. Sahabat nya.
"Ngapain?" Nathan berbalik tanya.
"Temen gue gini amat. Tapi kalo di liat-liat si Cila tuh lucu juga ya Nath" ucap Galang sambil ikut mengamati Cila yang sedang memakan soto nya.
Nathan menghela nafas, lalu tersenyum tipis. Ia memiringkan badan menghadap Galang.
"Lo tau?"
"Nggak" jawab Galang.
Nathan memasang wajah datar nya.
"Becanda Nath, lanjutin. Kenapa? Ada apa?" ujar Galang. Dengan tampang yang di serius-serius kan.
Nathan menghela nafas kembali sebelum berbicara,
"Tadi gue telat bareng Cila-"
"Oh, lo udah cerita" jawab Galang santai.
"Gue bunuh lo" Ucap Nathan dengan sedikit kesal.
Galang pun hanya menyengir dan menyeruput es nya, "Iya-iya bro, lanjutin dah"
"Dia tanya soal mama yang ga bangunin gue" jelas Nathan panjang lebar.
Galang yang mendengarnya sempat melongo dan sedikit heran. Karena, tidak suka membahas hal yang menurutnya tidak penting kepada Galang. Tapi lihatlah kali ini dia tidak malas untuk menjelaskan sesuatu.
Nathan yang melihat tu malah mengalihkan pandangannya ke bangku Cila lagi. Lalu, menatap Galang dan mendengus karna cowok itu masih saja memasang wajah beloon nya.
"Its wrong?" ucap Nathan.
Galang yang mengerti maksud dari Nathan pun ikut tersenyum dan mengepalkan tangan, seolah memberikan semangat untuk Nathan.
======
Hari sudah mulai sore, dan Cila masih belum juga menemukan angkutan umum yang kosong untuk dirinya pulang.
'aduh kalo mama tau gue belum dirumah bakalan marah-marah' batinya cemas.
TIN! TIN!
Membuyarkan lamunan Cila.
Cila mencari asal suara yang ternyata berasal dari Nathan. Yang tak jauh dari tempat nya berada. Dengan segera, Cila mengampiri Nathan.
"Kok lo disini?" tanya Cila heran.
"Naik! bareng gue" ajak Nathan.
Tanpa banyak bicara agar tidak membuat Nathan kesal, Cila pun segera menaiki motor Nathan. Nathan yang ingin cepat sampai pun sedikit mempercepat laju kendaraan nya. Dengan reflex pula Cila memeluk Nathan dari belakang.
'Wah pasti cogan ini modus sama gue, tapi nyaman banget bisa peluk sama sender ke ini orang' batin Cila.
Nathan hanya fokus pada jalanan karna langit pun sedang tidak bersahabat. Langit sedang ingin bersedih dan segera menumpahkan tangisnya.
Setelah sekitar 15 menit perjalanan. Mereka tiba di rumah Cila.
"Makasih banyak ya kak, makasih juga udah nolongin gue waktu pinsan. Maaf gue banyak ngerepotin lo" ucap Cila tulus.
"Hm" Jawab Nathan sambil menatapnya dengan raut khawatir yang sedikit terlihat di wajahnya.
'aduh kak Nathan, lo tuh udah baik pake cakep banget lagi' batin Cila.
"Menurut lo, apa wajar kalo kita maksain hal yang sebenernya kita nggak bisa, biar di anggep?" tanya Cila tiba-tiba.
"Kita ga harus bisa sempurna di mata orang lain La. Menyadari di dunia ini gak ada yang sempurna, kita gabisa nuntut diri kita dan nekan diri kita sendiri. Peduli, ke orang yang peduli sama lo" ujar Nathan lalu dia tersenyum samar sambil menatap Cila yang seperti sedang merasa resah.
'kenapa lo seolah tau permasalahan gue kak?' batin Cila heran.
"Makasih sekali lagi kak" cicitnya sambil menunduk, Cila menahan air mata nya agar tidak jatuh di hadapan Nathan. Sungguh, tatapan Nathan dan senyuman nya terasa begitu hangat dan nyaman bagi Cila. Dan lagi, ia sangat terkejut mendengar Nathan yang biasanya irit bicara ini menasehatinya.
"Balik. Assalamu'alaikum" pamit Nathan.
GRRNGG!!
"Wa'alaikumsalam, HATI-HATI KAK NATHAN AWAS ADA ULER GATEL" jawab Cila, berteriak di akhir. Lalu cekikikan sendiri mendengar absurd nya mulut ceplas-ceplosnya ini.
=====
HAII, HABIS INI MUNGKIN KITA MENYELAMI APA YANG SEBENERNYA DI SEMBUNYIIN SAMA-
CILA?
NATHAN?
MAKASIIH UDAH BACA^-^
Next...
KAMU SEDANG MEMBACA
NathanCila
Short Story"Mungkin ada waktu di mana kita ngerasa bener-bener lemah sampe pengen nyerah aja ga mau lagi berusaha karena semua terasa percuma." -Alesha Cila Anandyra "Percayalah kalo saat-saat sulit itu nggak ada untuk seterusnya" -Nathan Albiru Cakrawala Nath...