Happy Reading
•
•
•
•
•Cila membuka mata nya perlahan, bau khas obat-obatan menyeruak memasuki indra penciuman nya.
"Cil? Woi Sher, Cila udah bangun"
Cila merasakan kepala nya sangat pusing dan sakit.
"Akhirnya lo bangun juga, pinsan lo 6 jam. Sampe kita bawa ke rumah sakit"
Mendengar ungkapan Shera, Cila merasa bersalah karena merepotkan teman-teman nya.
"Soalnya gue lagi mimpi nge basmi vampir" dengan cengiran khas nya.
"Si Mala lagi?" Tanya Shera.
"Tuh anak emang minta di julid in" jika iya, Maudy siap meng hujat.
"Udah gapapa, si kak kemalangan itu emang suka kak Nathan. Makanya sensi amat sama gue" jawab nya.
"Ituu, sebenernya.."
"Sebenernya apa Mod?"
"Lo tau gak yang bawa lo kesini?" Pertanyaan yang di lontarkan oleh Maudy.
"Emang orang pinsan bisa tau gitu?" Jawab nya malas.
"Nah karena itu gue mau ngasih tau sama lo, kalo yang bawa lo itu..." Maudy lagi-lagi menggantungkan kata-kata nya.
"Kak Nathan" bukan Maudy.
Shera hanya malas melihat Maudy yang tak segera memberi tahu.
"Kok bisa?!" Reflek Cila kaget, yang membawa nya dan menolongnya adalah Nathan.
Shera yang merasa di tanyai hanya mengedihkan bahu nya.
Maudy yang dasarnya kalau terlanjur bicara tidak memiliki rem, siap menjelaskan semuanya.
"Jadi waktu itu gue sama Shera ke toilet buat nyusulin lo, karena lo di toilet udah lama banget. Pas kita buka pintu toilet nya-"
"Lo kalo cerita lama amat, ya intinya ketemu pas di toilet,
abis itu dia nolong si cicilan" serobot Shera."Wah, akhirnya gue punya panggilan khusus. Yeyy"
Karena terlalu bersemangat, Cila memeluk Shera terlalu kencang hingga mereka berdua nyungsep bersama.
Maudy yang melihat wajah masam Shera pun mengencangkan tawa nya.
"Lo itu Cil, ada aja" dengan sisa tawa nya.
"Gue gak paham sama nih anak, abis sekarat malah ngajakin gue nyungsep"
Sedangkan si pelaku hanya cengar-cengir saja.
Raut muka Cila lalu berseri dan tersenyum lebar.
"Heh, ngapa lo begitu? Serem tau liat nya" Maudy bergidik ngeri.
"Liat gue ada perban nya" sambil menunjuk ke arah kepala.
"Ya terus?" Tanya Shera yang ikut heran, kenapa jika ada perban nya.
Maudy mengiyakan pertanyaan Shera.
"Keren dong, kayak di tipi gitu" ungkap Cila bangga.
Masih berada di posisi duduk di lantai, memang anak yang aneh.
Pletak
"Aaaakh"
Cila yang tersentil kepala nya oleh Maudy pun berteriak.
"Oiya gue lupa kalo kelapa lo sakit"
"Edan, kepala kali" sungut nya tak terima.
=====
Setelah di antar pulang oleh teman-teman nya. Cila pun segera memasuki kamar nya.
Ketika membuka pintu, Cisa sudah terlihat duduk di tepi kasur dengan mata terpejam.
Cila dengan perlahan mendekati Cisa. Waktu itu, Cila melihat jika Cisa bisa menjambak Mala.
'Kalo iya, berarti gue juga bisa megang dia dong? Makhluk apaan sih dia sebenernya?' karena Cila tak ingin membuat mata makhluk itu terbuka, alhasil ia hanya membatin.
Hap
Cila terkejut, benar-benar bisa memegang tangan Cisa. Dan lagi, ketika ia tadinya hanya menganggap Cisa halusinasi nya. Sekarang Cila tidak tau makhluk apa Cisa sebenarnya.
"Cis, lo ini apa sebenernya? Kok pas gue pegang lo. Lebih kerasa nyata lagi, kayak manusia"
Cisa membuka mata dan melihat Cila di depan nya, tangan kanan Cila masih tetap memegang tangan kiri Cisa.
"Gue juga kurang paham kenapa gue begini-"
"Lo? Selama ini ada di kamar sebelah? Ngapain? Itu kamar siapa? Kenapa muka lo mirip gue? Tapi rambut lo lebih panjang dari gue sih. Suara lo juga hampir mirip gue? Lo sebenernya siapa? Apa anak Papa sama Mama juga?" Serobot Cila dengan banyak pertanyaan.
'Kalo iya, gue seneng bisa ketemu lo Cis' ucap nya dalam hati.
Melihat keterdiaman Cisa, Cila pun mengubah pertanyaan nya.
"Apa lo tau bunda tinggal di mana?"
Cisa menganggukan kepala nya.
"Bunda, tinggal di komplek ini juga"
"HAH? Selama 3 tahun dan gue baru inget kalo bunda juga masih di lingkungan ini?" Cila tidak percaya jika ia melupakan nya begitu saja.
"Kalo lo kangen, gue bisa anter lo kesana. Cukup ikutin gue aja"
Cila masih bingung, seperti orang linglung. Tapi kemudian Cila menganggukan kepala, Cila ingin bertemu bunda.
=====
HEHEHE
INI ROMENS NYA TUH GA BANYAK
EH? CUMAN BELOM AJA KOK
PANTAUIN AJA DULU
Next...
KAMU SEDANG MEMBACA
NathanCila
Short Story"Mungkin ada waktu di mana kita ngerasa bener-bener lemah sampe pengen nyerah aja ga mau lagi berusaha karena semua terasa percuma." -Alesha Cila Anandyra "Percayalah kalo saat-saat sulit itu nggak ada untuk seterusnya" -Nathan Albiru Cakrawala Nath...