Happy Reading
•
•
•
•
•Malam ini Cila bosan, dan entah ke berapa kali nya ia menghela nafas berat nya. Karena di dapur nya pun telah habis bahan untuk digunakan nya memasak.
Dengan langkah malas, Cila pun berniat membeli nasi goreng di komplek sebelah. Sebenarnya ia tak terlalu yakin ingin kesana, karena sudah pukul 22:12 malam.
"Gimana kalo disana nanti pas gue lewat banyak jamet lagi kumpul" Ucap nya bergidik ngeri.
"Tapi dari pada laper mending gue beli aja" Gumam nya lagi.
Kebetulan yang buruk, motor papa nya tidak ada dirumah. Lagi-lagi Cila menghela nafas berat.
"Jalan juga apa salahnya" Walaupun dengan badan yang sedikit lelah, ia rela jalan kaki.
Cila menyipitkan mata ketika melihat tawuran di depanya. Lalu membulatkan mata melihat seseorang yang di serang keroyokan oleh 12 orang sekaligus.
"I-itu? Kak Nathan anjir, berani banget mereka. Ga bisa dibiarin" Cila pun berniat menolong Nathan.
Tidak, Cila tidak munafik jika Nathan memang hebat ketika melawan mereka. Terlihat keren berkali-kali lipat.
Tapi meskipun begitu Cila juga tidak bodoh, melihat Nathan mulai kewalahan.
BUGH
BUGH
BUGH
BUGH
BUGH
Lima lawan tersisa itu, langsung tumbang dengan sekali tendang.
"Waktunya gue" Cila dengan gaya nya yang sok keren juga tampang yang menyebalkan.
"Thanks" Ucap Nathan tulus.
Sebenarnya Nathan sendiri terkejut dengan kedatangan Cila yang tiba-tiba membantunya.
"Ya walaupun udah lo gebukin semua, gue cuman nambahin aja sama tu lima orang hehe" Jawab Cila cengengesan.
"Heh lo!" Cila berbicara dengan sedikit songong dengan salah satu orang yang telah ia tendang tadi.
Sambil menunjuk orang tersebut, Cila berkata.
"Berani nya mau tusuk-tusuk, gue tusuk mata lo tau rasa lo! Apa perlu gue congkel" Ungkap nya sadis.
Tapi bukan menyeramkan bagi Nathan, ia terlihat menggemaskan ketika berlagak garang seperti emak-emak.
'Tendangan lo lumayan juga' Batin Nathan.
"Cila"
"E-eh hehe. Ngomong-ngomong kak Nathan mau kemana malem gini?"
"Lo?" Sambil menaikan sebelah alisnya.
Cila lagi-lagi menghela nafas, kali ini sedikit kesal. Ia lupa orang di depan nya ini irit bicara. Jadi, mana mungkin mau menjelaskan pada nya.
Di balik pohon tidak jauh dari tempat Nathan dan Cila. Seseorang tersenyum smirk-
'lo menarik' Orang tersebut segera meninggalkan tempat itu.
=====
Nathan dan Cila kini berada di depan rumah Cila setelah dari kedai nasi goreng yang menjadi tujuan Cila tadi. Setelah menjelaskan pada Nathan, laki-laki itu bersedia mengantar Cila sampai pulang kembali.
"Makasih kak" Ucap Cila dengan tersenyum manis.
Nathan hanya menganggukkan kepala nya.
"Balik" Setelah satu kata singkat itu, Nathan segera melesat dengan motor nya.
"Gue makin klepek-klepek sama lo, alafyu kak Nathan" Monolog Cila, dengan mesam-mesem sendiri.
>_<
HAHAHAHAHAHA YANG NGINTIP SIAPA YA?
ALAFYU YANG BACA>_<
Next...
KAMU SEDANG MEMBACA
NathanCila
Short Story"Mungkin ada waktu di mana kita ngerasa bener-bener lemah sampe pengen nyerah aja ga mau lagi berusaha karena semua terasa percuma." -Alesha Cila Anandyra "Percayalah kalo saat-saat sulit itu nggak ada untuk seterusnya" -Nathan Albiru Cakrawala Nath...