Happy Reading
•
•
•
•
•Pagi ini di sekolah SMA Permata telah selesai melaksanakan upacara. Senin, adalah hari yang tidak di sukai murid-murid.
Apalagi hari ini jadwal piket Cila, ketika jam pelajaran habis.
"Oi, gue ke toilet dulu ya!"
Maudy dan Shera hanya menggelengkan kepala melihat Cila melompat-lompat menuju kamar mandi. Seperti kelinci saja, pikir nya.
'-'
Suar gemericik air terdengar ketika Cila membersihkan tangannya.
Tap tap tap.
Cila diam menunggu siapa yang akan datang, insting nya berkata kalau ini buruk.
Cila menghela nafas berat, mereka lagi. Mala Cs, sangat merepotkan.
Mereka menyerang ketika Cila sedang sendiri, sangat tidak adil dengan Mala yang membawa 3 orang lagi.
"Gak usah takut sama ondel-ondel kayak mereka"
"Anjir!" Pekik Cila.
Mala yang merasa dirinya diberikan umpatan pun menunjukan raut tidak terima nya.
"Sorry Cil, gue cuman mau mantauin lo aja"
"Hantu edan!" Cila sungguh kaget dengan kedatangan Cisa yang tiba-tiba itu.
Sungut Mala pun mulai berdiri, melihat Cila seolah semakin meremehkan nya. Di tambah kompor dari antek-antek nya.
"Mal, dia ngejek lo terus tuh" Ucap Dwi menghasut.
"Liat Mal, kurang ajar dia! Kasih pelajaran Mal!" Kompor Devi menggebu-gebu.
Sedangkan Mia hanya diam melihat apa yang mereka lakukan, Mia memang anggota mereka.
Tapi, Mia tidak suka kekerasan dan ikut campur hal seperti ini di banding mereka yang seperti cabe songong itu.
"Cil, Mia itu baik. Dia cuman mau di temenin, kasian banget" Ujar Cisa.
Plak
Plak
Bugh
Dugh
Mala menampar Cila di pipi kanan dan kiri. Membogem perut Cila, lalu menendang Cila yang sudah jatuh terduduk.
"Makan tuh, sakit kan!?" Sentak Mala.
"Maksud lo apa sih?" Cila tidak tau kenapa kakak kelas baru nya ini terus menggangu nya.
"Lo! Jangan coba-coba buat deketin Nathan lagi!"
"Emang nya kenapa kak badut?" Cila tetap Cila yang berani.
Tanpa kata Mala menyeret Cila lalu membenturkan kepala Cila ke dinding toilet tersebut, hingga mengeluarkan darah.
"Kurang ajar! Waktunya gue" Cisa yang tidak terima dengan Mala yang membully Cila sebegitu nya pun turut maju. Walaupun mereka tidak bisa melihat, kesempatan untuk Cisa.
Cisa yang memang masih bisa menyentuh barang atau manusia pun melakukan aksi nya.
"Akh"
Pekikan Mala terdengar saat Cisa menarik kuat rambut nya. Cisa sangat kesal melihat mereka.
Lalu membuat Dwi dan Devi menampar satu sama lain.
"Lo apa apaan sih?!" Sentak Dwi.
"Lo yang kenapa!" Saut Devi.
Mia yang melihat itu pun panik.
"Mal, Wi, Dev mending kita buru masuk ke kelas. Sebelum ada yang liat kita, lagian Cila udah mau pinsan" Dengan resah.
"Awas lo Cila! Lain kali gue bakal beneran habisin lo!"
"Kalo iya nanti gue hantuin sebagai ucapan terimakasih" Jawab Cila tertawa lirih.
Mereka pun segera pergi, dengan Dwi dan Devi yang masih saling menyalahkan. Dan Mala yang juga menuduh mereka menjambak rambut nya.
"Makasih, Cisa" Ungkap nya tulus.
Cisa pun tersenyum lembut.
"Andai gue hidup, lo bakal gue bantu buat lawan orang-orang kayak mereka. Luka lo woi!!!" Dan segera panik setelah menyadari darah Cila yang semakin merembes ke wajah cantik Cila.
=====
"Di, Cila lama banget"
"Kita susul aja yuk! Mumpung lagi jamkos" Usul Maudy yang di angguki oleh Shera.
^~^
"CILA!!" Akibat pekik an Shera dan Maudy yang sangat keras, semuanya pun penasaran dan membuat kerumunan.
>_<
BINGUNG BINGUNG
EHE
Next...
KAMU SEDANG MEMBACA
NathanCila
Short Story"Mungkin ada waktu di mana kita ngerasa bener-bener lemah sampe pengen nyerah aja ga mau lagi berusaha karena semua terasa percuma." -Alesha Cila Anandyra "Percayalah kalo saat-saat sulit itu nggak ada untuk seterusnya" -Nathan Albiru Cakrawala Nath...