PAGE 2 🔅 Wake Up

1.5K 191 45
                                    

Minho benar-benar melakukan tugasnya dengan baik. Setelah pulang kuliah dia langsung pergi menemani pria koma itu. Dan itu dia lakukan hampir sebulan penuh.

"Aku lelah, paman Chan cepatlah mati" kata pria manis itu sambil duduk di samping pria koma itu.

Saat Minho memainkan ponselnya, tak sengaja dia melihat jari-jari tangan itu bergerak.

"Biarkan saja" gumam Minho tanpa memanggil dokter. Dia lalu menatap ke arah layar ponselnya.

"Arhh"

Minho benar-benar melotot mendengar itu, itu seperti suara dari pria koma itu.

"Sepertinya aku hanya berhalusinasi, tapi dokter mengatakan dia tidak akan hidup lama" gumam Minho. Dengan hati-hati dia menoleh ke arah pria itu.

Minho melihat pria itu masih menutup matanya dengan rapat. Hal itu membuat Minho menghela napas dia lalu mendekatkan wajahnya berusaha melihat kesadaran pria itu.

Saat Minho tepat di atas wajah pria itu, tiba-tiba mata Chan terbuka hal itu refleks membuat Minho berteriak terkejut.

"Siapa kau!!!" Teriak pria itu tiba-tiba bangun dari sana, Minho benar-benar terkejut. Kenapa orang yang baru sadar dari koma bisa seagresif ini.

"Hai! Kau mau membunuh ku?!!!" Teriak pria itu pada Minho. Karena sangat ketakutan apalagi wajah pria itu sangat pucat membuat ada kesan horor di sana. Minho langsung berlari saat melihat pria itu mengamuk di sana.

"Astaga dia sangat liar" gumam Minho saat sampai di luar. Dia benar-benar heran kenapa pasien yang koma bisa seperti itu, padahal di TV biasanya mereka yang bangun dari koma memerlukan waktu yang lama untuk stabil.

"Aku harus memanggil dokter" kata Minho.

Minho benar-benar tidak berani masuk ke dalam ruangan rawat milik Bang Chan.

Sampai pada ruangan itu dibuka oleh dokter yang di dalam.

"Tuan Lee masuk lah, suami anda sudah siuman ini benar-benar sangat ajaib. Pasti ini berkat doa anda yang tulus" jelas dokter itu. Minho benar-benar terdiam, padahal dia sangat ingin pria itu mati.

"Apa yang harus ku lakukan sekarang?" Gumam Minho sambil memegang kepalanya.

"Apa? Chan siuman?"

"Iya"

"Baiklah aku akan kembali ke sana lagi"

"Apa aku bisa pergi?" Tanya Minho dengan tubuh yang sudah bergetar hebat.

"Belum, kau lanjutkan saja akting mu dulu dan rawat putra ku selagi aku ke sana"

"Apa? Peran apa yang harus aku ambil?" Tanya Minho terlihat kesal.

"Kau sudah tahu kan istrinya meninggal, jadi kau akan mengambil peran itu sekarang. Aku membutuhkan waktu untuk mengatakan jika istrinya sudah meninggal" jelas wanita itu.

"Baiklah tapi tolong tambahan saldo kartunya" kata Minho.

Minho membuka pintu itu dengan perlahan. Dia melihat pria itu tengah menoleh ke arahnya saat ini dengan tatapan lemah.

"Bagaimana keadaan mu?" Tanya Minho sambil duduk di samping pria itu.

"Kau siapa? Dokter mengatakan jika kau istri ku apa benar? Jujur aku benar-benar tidak ingin apapun" jelas Chan. Minho nampak tersenyum miring, sepertinya pria ini hilang ingatan. Jadi aktingnya akan menjadi semakin mudah.

"Iya" jawab Minho singkat. Chan lalu menggerakan tangannya untuk menggenggam tangan Minho.

"Maafkan aku, tadi aku meneriaki mu" kata pria itu dengan lemas. Minho nampak tersenyum kaku sambil berusaha melepaskan tangannya.

While You were Wake Up || Banginho✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang