PAGE 12 🔅 Film

1K 137 69
                                    

"Tunggu Chan" kata Minho sambil terengah-engah. Mereka saat itu tengah joging pagi.

"Baik-baik" kata Chan sambil terkekeh melihat Minho. Dia lalu berlari ke arah Minho dan memberikannya minuman.

"Nanti kuliah jam berapa?" Tanya Minho.

"Jam 9 nanti" kata Minho sambil memegang pinggangnya. Sudah sangat lama dia tak pernah berolahraga.

"Ini baru jam 6, masih banyak waktu. Aku kita ke sana" kata Chan lalu dia membawa Minho untuk melihat melihat matahari pagi.

"Sepertinya cuaca akan sangat bagus hari ini" kata Chan sambil melihat pemandangan di depannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sepertinya cuaca akan sangat bagus hari ini" kata Chan sambil melihat pemandangan di depannya.

"Kau benar" jawab Minho.

"Chan" tiba-tiba Minho memanggil pria itu. Chan lalu menoleh ke arah pria manis itu.

"Kenapa kau sangat baik pada ku?" Tanya Minho tiba-tiba. Chan tersenyum lalu dia mendekat dan mengandarkan dirinya ke bahu pria itu.

"Karena kau istri ku dan aku menyayangi mu" kata Chan sambil memainkan jari Minho.

"Bagaimana jika aku orang lain apa kau masih akan menyayangi ku?" Tanya Minho. Chan terkekeh mendengarnya.

"Kenapa kau bertanya? Kau kan bukan orang lain" kata pria itu. Minho nampak ikut tertawa mendengarnya.

"Saat melihat pemandangan pagi seperti itu, aku tiba-tiba ingat dengan masa kecil ku di Australia" jelas Chan.

"Kau tinggal di luar negeri?" Tanya Minho.

"Hmm ayah ku orang sana, aku juga mendapatkan nama international darinya" kata Chan. Minho mengangguk mendengarkan cerita Chan.

"Saat ayah ku masih ada, dulu kami hidup dengan sangat bahagia. Ibu ku selalu tersenyum saat itu. Tapi saat ayah ku mengalami kecelakaan dan meninggal dia jadi berubah" jelas Chan. Minho sangat tahu bagaimana perasaan Chan saat itu karena dia juga merasakannya saat masih kecil.

"Ayah mu pasti orang baik ya, buktinya kau sangat baik" kata Minho berusaha mengusap bahu pria itu.

"Iya dia panutan ku, dia selalu mengajarkan aku untuk bersabar dan mandiri" jelas Chan.

"Ibu ku menelantarkan aku saat itu dan pergi menikah lagi dengan orang asing di luar negeri. Aku ditinggalkan dengan nenek ku di kampung yang serba kekurangan" jelas Chan.

"Bukannya aku menjelekkan ibu ku, tadi itulah dia. Tapi aku menyayanginya" kata pria itu. Minho menghela napas, Chan benar-benar orang yang luar biasa.

"Sudahlah aku sangat banyak berbicara yang tidak penting, kau bagaimana?" Tanya Chan.

"Hmm aku? Orang tua ku meninggal saat aku masuk sekolah menengah atas. Mereka meninggal saat hari ulang tahun ku. Waktu itu aku merengek ingin dibelikan kue ulang tahun padahal saat itu hujan sangat deras. Mereka pergi karena aku" jelas Minho berusaha menghela napas. Untuk pertama kalinya dia menceritakan kejadian itu pada orang lain.

While You were Wake Up || Banginho✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang