PAGE 6 🔅 Aww

1.1K 142 14
                                    

"Kau terlambat" kata Minho pada wanita itu. Pria manis itu nampak duduk dengan sombongnya.

"Cepat katakan apa yang kau ingin kan lagi?" Tanya Minho.

"Oh begitu ya, kau sombong karena sudah menjadi nyonya besar? Baiklah tapi aku suka karena kau sangat menjiwai" kata wanita itu dia lalu memberikan sebuah surat pada Minho.

"Apa ini?" Tanya Minho.

"Surat kesepakatan, misalnya kau macam-macam dengan anak ku kau akan masuk penjara" kata wanita itu. Minho nampak kesal, kenapa dia harus menurut dengan mereka semua.

"Ini kau puas?" Tanya Minho langsung menandatangani.

"Baik aku suka dengan pria manis penurut seperti ku, jaga anak ku dengan baik maka kau akan mendapatkan semua yang kau inginkan" kata wanita itu. Minho menghela napas lalu dia mengangguk.

Saat si manis masuk ke dalam kamar Chan dia melihat pria itu meringis kesakitan.

"Kau kenapa?" Tanya Minho panik.

"Tadi aku makan banyak yogurt perut ku menjadi sakit" kata Chan. Minho menghela napas, dia lalu membuka laci di nakas untuk mencari minyak essential.

"Kau ini sudah tua masih saja tidak bisa makan dengan benar" omel Minho. Jujur dia kesal saat itu.

"Maafkan aku, tapi sangat enak" kata Chan. Minho mengusap minyak itu ke perut Chan.

"Perut mu kembung, pijat saja seperti ini" kata Minho. Chan tersenyum, dia sangat senang dengan sikap Minho yang sangat perhatian padanya.

"Kau saja, aku sedang lemas saat ini" kata Chan bohong. Minho menghela napas, dia lalu mencubit pria itu kesal.

Minho benar-benar prihatin, tubuh Chan benar-benar sangat kurus. Apa dia memang seperti ini dari dulu atau tidak?

"Kau sangat kurus, apa kau baik-baik saja?" Tanya Minho, tiba-tiba rasa empati itu datang padanya.

Chan langsung menurunkan bajunya, dia benar-benar malu. Tidak ada yang bisa dibanggakan saat ini.

"Sudah Minho tidak sakit lagi, kau tidur ya" kata Chan sambil menepuk bagian kosong di sampingnya.

Beberapa minggu berlalu, Chan sudah terlihat sembuh dan bisa beraktivitas seperti biasa.

"Minho kau pergi ke mana?" Tanya Chan saat melihat pria itu berlari keluar rumah.

"Kuliah" kata pria itu.

"Tapi kau belum makan, ayo makan dulu" kata Chan. Minho nampak tidak menjawab dia lalu masuk ke dalam taksi yang sudah meninggunya di depan rumah.

Saat Chan masuk ke kamar mandi, dia melihat dirinya sang sangat jelek di cermin.

"Pantas saja Minho selalu menolak ku" kata Chan. Menurut dirinya dia sangat tidak menarik saat itu.

"Aku harus olahraga lagi" kata Chan.


"Huh" Minho menghela napas saat melihat rumah Chan yang sepi. Sepertinya pria Bang itu pergi ke kantor.

"Akhirnya aku bebas" gumam Minho sambil menaruh bokongnya di sofa. Jujur Chan benar-benar sangat cerewet seperti anak kecil menurut Minho.

Sepertinya aku ingin mandi, kata pria manis itu lalu dia mengambil tasnya dan pergi ke kamarnya.

Saat Minho melangkahkan kakinya menaiki tangga satu persatu, tiba-tiba seekor binatang kecil turun dari atas sana. Sontak membuat Minho panik dan berteriak.

"Brakkk" Suara tubuh Minho jatuh dari tangga. Pria itu meringis kesakitan dan matanya melihat  tikus itu berjalan di depan wajahnya.

"AAAAA!!! Teriak Minho.

While You were Wake Up || Banginho✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang