PAGE 3 🔅 Mr. Rich

1.4K 174 35
                                    

Minho benar-benar terkejut saat melihat berita-berita mengenai pria itu.

"Dia sangat kaya" kata Minho. Chan ternyata adalah seorang CEO muda pemilik perusahaan anggur terbesar di sana yaitu Bang Wine Grup.

"Tapi kenapa tidak ada info tentang istrinya?" Gumam Minho sambil men-scrol berita itu.

"Bagaimana mau melanjutkannya?" Tanya wanita itu.

"Chan memiliki blackcard" bisik pria itu. Mendengarnya membuat Minho benar-benar tergiur. Bukankah black card itu tidak ada limitnya?

"Bagaimana?" Tanya wanita itu dengan senyuman miringnya. Minho meneguk salivanya lalu dia mengangguk pelan.

"Bagus sekali, jadi lanjutkan akting mu. Dan panggil aku ibu mertua mulai sekarang" kata wanita itu sambil mengusap rambut Minho.

"Ini hanya akting kan? Kau tidak benar-benar menikahkan aku dengan anak mu kan?" Tanya Minho. Wanita itu mengangguk dengan cepat.

"Katakan saja jika kau juga mengalami kecelakaan dan tidak mengingat apapun" jelas wanita itu pada Minho.


"Tuan Chan sepertinya kehilangan sedikit ingatannya. Mungkin karena kecelakaan itu membuatnya menjadi trauma dan memory kejadian itu menghilang" jelas dokter itu pada mereka.

Saat Minho mendengarkan penjelasan dokter, pria itu tak sengaja menatap Chan. Pria itu benar-benar menatapnya dengan lekat.

"Ada masalah?" Tanya Minho pada pria itu. Chan lalu menggeleng sambil tersenyum.

"Kau sangat manis" kata Chan. Minho berusaha menahan mualnya, amit-amit sekali.

"Baik terima kasih dokter" kata wanita itu pada dokter lalu dia kembali ke Chan.

"Ibu sebaliknya kembali, suami dan anak ibu pasti menunggu ibu" kata Chan kemudian. Wanita itu tersenyum lalu mencium pucuk kepala sang anak.

"Aku akan menunggu mu sampai sembuh" kata wanita itu.

"Sudah ada Minho, jadi ibu kembalilah" kata Chan. Minho benar-benar terkejut mendengarnya.

"Benar kan Minho?" Tanya Chan pada wanita itu.

"Aku tidak bisa menjaga mu dengan penuh, karena aku harus pergi kuliah" tiba-tiba Minho mengatakan itu. Dengan cepat wanita itu mencupit paha Minho.

"Hmmm, tidak Chan Minho akan menjaga mu. Kau lebih penting dari kuliahnya saat ini" kata wanita itu pada Chan. Minho nampak mendengus kesal, apa dia akan mulai menjadi pengasuh pria itu sekarang?

🔅🔅🔅

"Kau masih bisa membaca, berhitung kan?" Tanya Minho sambil menyuapi pria itu makanan rumah sakit. Semakin lama perkembangan pria itu semakin membaik. Chan sudah bisa duduk sekarang.

"Bisa, kau jangan khawatir" kata pria itu. Minho lalu mengangguk pelan.

"Kau kuliah ya? Sepertinya kau masih sangat muda" kata Chan.

"Iya aku baru berumur 21 tahun" kata Minho. Chan hampir tersedak, dia tidak mengingat menikahi pria semuda Minho.

"Sudah jangan dibahas, sebaiknya kau makan dan beristirahat" kata Minho dengan malas. Chan nampak tersenyum lalu dia mengusap rambut Minho dengan sayang.

"Terima kasih sudah setia menemani ku" kata pria itu. Minho hanya mengangguk malas, jujur dia sudah merasa seperti seorang actor di drama-drama sekarang.

Tiga bulan berlalu, akhirnya Chan dinyatakan sembuh dan bisa melakukan rawat jalan.

"Kau masih ingat rumah mu kan?" Tanya Minho saat membantu Chan masuk ke dalam mobil. Pria Bang itu mengangguk dengan cepat sambil tersenyum.

While You were Wake Up || Banginho✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang