PAGE 9 🔅 New Phone

1.1K 149 89
                                    

Halo! Yuk absen kehadiran dulu 🧐

BTW aku terharu baca komen kalian yang banyak banget kemarin, jadi semangat lagi.

Emang vote belum nyampe 100 tapi menurut ku udah cukup untuk melanjutkan cerita ini. Jadi semoga Chap ini rame kek kemarinya hehe

Kalau udah 25 komen baru aku up selanjutnya hehe 🥰



Selamat membaca......

🔞

"Jangan berpikir aneh-aneh seperti itu" gumam Minho sambil berusaha melepaskan tangannya Chan darinya.

"Aku tidak ada berpikir aneh-aneh Minho" kata Chan. Dia kembali mengeratkan pelukannya. Minho merasakan batang Chan yang sudah benar-benar mengeras saat itu, apalagi Chan sepertinya sengaja mengarahkannya ke lipatan bokongnya.

"Jangan macam-macam ya" kata Minho. Chan terkekeh lalu menciumi bahu milik pria manis itu.

"Aku harus menepati janji ku pada mu" kata Chan sambil tersenyum.

"Janji apa?" Tanya Minho kebingungan.

"Janji akan bermain 5 ronde dengan mu, tapi sayangnya aku hanya bisa dua ronde tadi malam" kata Chan.

"Sebaiknya kau lupakan saja apa yang kau katakan" kata Minho.

"Tapi Janji itu harus ditempati kan?" Kata Chan sambil memajukan batangnya ke lipatan bokong Minho.

"Jangan macam-macam" kata Minho. Chan nampak tersenyum sambil menarik tubuh Minho ke arahnya dan pria itu langsung memasukan batangnya ke lubang milik Minho.

Minho benar-benar tersentak dengan gerakan yang sangat tiba-tiba itu. Karena dimasuki semalam lubang itu nampak lebih longgar.

"hmm sialan kau" Minho berusaha menahan desahannya saat Chan mulai menggenjot lubangnya.

"Jangan di tahan sayang keluarkan saja seperti tadi malam" kata Chan sambil mencumbui leher Minho. Minho berusaha melepaskan diri tapi Chan semakin menariknya.

Gerakan Chan benar-benar halus membuat Minho mulai terbuai dan menikmati kegiatan itu.

"Ahhh hmm ahh" desahan itu tak bisa Minho tahan lagi, jujur ini benar-benar nikmat walaupun anusnya agak perih saat itu karena lecet.

"Keluarkan di luar" kata Minho saat merasa Chan akan mengeluarkannya. Pria Bang itu lalu melepaskan panisnya dan mengeluarkannya di luar. Dengan jelas Minho merasakan cairan hangat itu mengenai pinggangnya.

Chan tersenyum lalu dia memposisikan tubuh Minho terlentang. Pria Bang itu tersenyum, dia melihat Minho terlihat terengah-engah.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Minho sambil terengah-engah. Chan terlihat memegang penis Minho yang terlihat masih tegang.

"Mau di kocok atau diemut?" Tanya Chan.

"Terserah" gumam Minho. Dia sudah terlihat pasrah saat ini.

Chan lalu mengocok kepunyaan Minho dengan cepat hal itu membuat si manis mendesah dia. Tak sampai lima menit Minho mengeluarkan cairan itu juga.

"Kau gampang puas ya" gumam Chan terkekeh.

"Sudah hentikan, aku sudah lelah dan sakit. Aku tidak mau mati karena mu" kata Minho. Chan lalu mengecup bibir Minho. Malam sampai pagi itu tak akan pernah dia lupakan.

"Baik istirahatlah sayang" bisik Chan.

"Sial dia membuat lubang ku lecet, kau harus tanggung jawab Bang Chan" gumam Minho saat meraba bokongnya.

While You were Wake Up || Banginho✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang