PAGE 22 🔅 Again

1.1K 93 30
                                    

Minho berkaca-kaca saat perawat itu mengambil Hyunjin darinya. Hyunjin nampak menangis saat itu, tapi apa yang bisa Minho lakukan.

"Ibu" panggil Hyunjin. Minho nampak menutup wajahnya dia tak sanggup melihat anaknya menangis seperti ini.

"Minho kita serahkah pada dokter ya, jangan khawatir. Hyunjin akan sembuh dan kembali seperti dulu" kata Chan. Minho nampak menganguk pelan.

Hyunjin saat itu sudah berbaring di bad hospital itu dengan pakaian operasi dan infus di tangannya.

"Ibu perut Jin sakit" kata anak itu sambil menunggu. Minho mengusap rambut Hyunjin.

"Iya nanti dokter akan mengobati Hyunjin pasti sakitnya hilang" kata Minho.

"Jin takut itu, mau sama ibu" kata anak itu. Minho benar-benar sedih melihat kondisi Hyunjin yang tidak berdaya seperti itu.

"Hyunjin mau apa? Nanti ayah belikan ya" kata Chan berusaha menyemangati anaknya.

"Jin mau adik baru, seperti Fili" kata anak itu. Minho mengangguk sambil mengusap rambut Hyunjin.

"Janji ya ibu" kata anak itu lagi. Minho mengangguk mengiyakannya.

"Jangan khawatir Minho, dia akan baik-baik saja" kata Chan sambil memegang tangan Minho di ruang tunggu.

"Ini semua karena aku, karena sibuk aku jadi tidak memerhatikannya" kata Minho. Chan menggeleng lalu dia memeluk Minho.

"Tidak Minho, ini bukan salah siapapun" kata Chan berusaha menenangkan istri manisnya itu.

Minho menghela napas sambil memegang pinggangnya. Jujur hidup ini sangat melelahkan baginya.

"Ibu aku ikut ibu ke sekolah kakak Abin ya" kata Hyunjin pada sang ibu. Minho menghela napas dia lalu mengangguk.

"Yey aku akan menemani adik ku" kata Hyunjin sambil mencium perut Minho. Dari sejak tahu Minho hamil Hyunjin selalu menempel pada Minho.

"Minho aku akan membawa si kembar ya ke kantor" kata Chan pada Minho. Pria manis itu mengangguk pelan.

"Ibu ayo nanti aku terlambat" kata Changbin sambil membawa Minho keluar rumah.

"Adik sayang" kata Hyunjin sambil memeluk perut Minho. Anak itu terlihat sangat senang saat ini.

"Ibu Changbin ya?" Seseorang memanggil Minho. Pria manis itu menoleh lalu dia mengangguk.

"Wah apa ini anak ke tiga?" Tanya pria itu pada Minho. Minho mengheleng pelan.

"Anak kelima" jawab Minho. Mendengar itu membuat pria itu terkejut.

"Wah anda sangat hebat ya" kata pria itu. Minho hanya tersenyum saja.

"Kata ayah agar rumah tidak sepi" tiba-tiba Hyunjin mengatakan itu.

"Jin jangan bicara" kata Minho sangat mengusap rambut anaknya itu.

"Kamu kenapa terus menempel pada ibu?" Tanya Changbin yang nampak cemburu dengan Hyunjin.

"Aku mau punya adik baru" kata Hyunjin sambil memeluk Minho.

"Ibu aku tidak mau punya adik lagi" kata Changbin kemudian. Minho menghela napas, dia lalu menggeleng.

"Jangan bicara seperti itu Changbin" kata Minho yang sambil merebahkan dirinya di sofa.

Hyunjin ikut naik dan menempel pada Minho. Dia mengusap-usap perut ibunya dengan lembut.

 Dia mengusap-usap perut ibunya dengan lembut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
While You were Wake Up || Banginho✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang