Ada satu cerita di balik kecelakaan yang menimpa Jane beberapa hari lalu. Sehari sebelum kecelakaan itu terjadi, Jane tanpa sengaja mendengar pembicaraan Nate bersama Nic—salah satu sahabat pria itu, yang sialnya adalah sepupunya dari pihak Harald, karena ibu Nic merupakan adik kandung pria bajingan yang sangat dibencinya. Oh, tidak lagi. Nate sudah berhasil menggantikan posisi itu sekarang.
"Aku tidak menyangka kau bisa bertindak kejam juga. Jika aku atau Red yang melakukan itu, mungkin tidak terlalu mengherankan. Tapi ini kau. Astaga!"
"Aku membencinya, Nic..."
Pembicaraan yang membongkar rahasia dibalik pendekatan dan hubungan yang dibentuk Nate bersamanya sejak awal, berhasil membuatnya merasa sangat terluka dan menangis penuh kepiluan untuk kali pertama setelah kematian ibu dan kakeknya. Hari itu, setelah pergi keluar dari restoran tempatnya tak sengaja menemukan Nate dan Nic, Jane menangis tersedu meratapi kebodohannya. Tetapi terlatih kuat sejak kecil membuat Jane tidak membutuhkan waktu lama untuk meratapi dan mengutuki dirinya. Jane memang sedih, kecewa dan marah. Hanya saja, pengkhianatan dan kebohongan Nate berhasil membangkitkan dendam Jane yang tadinya mungkin hampir mati karena tidak diasah kembali.
Ketika Jane kembali ke rumah sang kakek yang ditinggali olehnya dan Nate, ia segera masuk ke ruang kerjanya dan membuka laptop untuk mencari sesuatu yang tak pernah dibukanya lagi sejak menikah dengan Nate. Dan seketika itu juga Jane mengetatkan rahangnya saat menemukan rekaman baru percakapan Ava dengan seseorang yang diperintahkan untuk mencelakainya. Jane mendengkus penuh ironi merutuki kebodohannya yang sudah terlalu lama tertipu.
Kemudian Jane membuka tiap rekaman lain dari kamera pengintai dan penyadap yang dipasangnya diam-diam di rumah ibunya yang dirampas oleh Harald. Sekali lagi, Jane merasa seperti ditampar kuat saat menemukan keberadaan Nate begitu akrab di tengah-tengah keluarga sialan itu. Di belakangnya, Nate justru tertawa begitu bahagia dengan keluarga bajingan yang sangat dibencinya. Jane benar-benar merasa bodoh atau keluarga dan bajingan itu yang terlalu lihai bersandiwara karena sejak ia memasang kamera juga alat penyadap itu, kehadiran Nate tidak pernah ditemukan di sana.
Kedua tangan Jane mengepal memperhatikan betapa bahagianya Nate merangkul Ava di depan keluarga bajingan itu. Memang kesalahan Jane yang tak pernah mencari tahu tentang Nate sebelum benar-benar menerima pria itu. Tetapi ini terlalu menyakitkan karena ketidak peduliannya pada hubungan apa pun yang pernah Ava punya dengan pria, justru membuatnya mendapatkan luka baru yang jauh lebih parah. Detik itu juga perasaan Jane pada Nate sudah berubah menjadi benci.
Karena itu, Jane memilih membiarkan rencana Ava berjalan dengan lancar. Jane memberikan peluang pada orang suruhan Ava untuk menabraknya dan itulah alasan ia bisa kecelakaan. Sebab Jane akan mulai mengumpulkan bukti betapa menjijikkannya tiap manusia yang berada di keluarga Harald. Kali ini, mereka semua—termasuk Nate, tak akan lepas dari cengkeramannya, bahkan jika mereka berlutut meminta ampun di bawah kakinya.
Sayangnya, Jane sama sekali tidak tahu kalau saat itu ia sedang hamil. Jika saja tahu, Jane pasti akan mencari cara lain untuk memulai permainannya. Karena seperti katanya, sekalipun sudah membenci Nate, Jane tidak akan pernah tega membunuh darah dagingnya sendiri. Jane jelas bukan Harald yang bisa menyingkirkan darah dagingnya sendiri demi ambisi membahagiakan seorang wanita. Tetapi penyesalan dan kesedihan seperti apa pun tidak akan membuat semuanya kembali. Oleh sebab itu, Jane memilih untuk fokus pada tiap rencananya untuk memberikan balasan yang lebih kejam sampai semua manusia itu hancur tak bersisa. Akan dipermainkannya mereka semua seperti singa mempermainkan mangsanya sebelum dilahap habis.
Nate membencinya? Jane mendengkus dalam hati. Memangnya apa yang sudah dilakukannya pada pria itu? Bahkan perkenalannya dengan Nate pun dimulai dari pria itu yang menginginkan bantuan dari Parviez Companies, lalu berakhir dengan perusahaannya yang mengakuisi perusahaan kecil pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Turn Back [Completed] ✔️
Ficção GeralSong Series #3 I wish I could turn back the time And let you know I never meant to hurt you [Sorry - Pamungkas] Pada akhirnya, Janice Harald yang kaku dan dingin berhasil membuka hatinya untuk Nathanael Axton karena kegigihan pria itu meluluhkannya...