Mendapatkan pengkhianatan dari Nate jelas memberikan pukulan telak bagi Jane. Karena itu ketika Jane menerima tawaran Nate, ia segera menyusun berbagai strategi—termasuk mendatangi Megan. Mengenal Nate selama beberapa tahun sudah cukup membuat Jane yakin bahwa pria itu pasti akan memilih sang sepupu untuk memeriksa keadaannya saat berencana membuatnya hamil.
Jane hanya perlu mendatangi Megan dan melakukan kesepakatan—yang tentu saja berupa sedikit ancaman karena ia mengetahui kartu mati wanita itu.
"Kau hanya perlu menyembunyikan kehamilanku dari Nate saat kami datang padamu nanti."
"Aku tidak bisa melakukannya, Jane. Lagipula, bagaimana bisa kau menyembunyikan kehamilanmu darinya? Dia ayah bayimu—"
"Dia selingkuh dengan Ava. Ah, bukan. Lebih tepatnya, dia adalah kekasih Ava yang sengaja mendekatiku untuk menghancurkanku," potong Jane dengan nada rendah. "Dan melihat dari bagaimana raut wajahmu yang tidak terkejut, kurasa kau sudah tahu tentang hal itu."
Megan menelan salivanya pelan. "A-aku..."
"Tidak perlu mengatakan apa pun, Megan," sambar Jane cepat. "Kita juga tidak sedekat itu untuk saling melindungi."
Kalimat itu membuat Megan melipat bibirnya. Secepat kilat merasa bersalah pada Jane.
"Tapi kali ini kau harus mengikuti permintaanku."
Kepala Megan menggeleng kuat. "Aku tidak bisa," tolaknya lagi. "Kau bisa mencari dokter lain untuk—" Kedua mata Megan melebar saat melihat layar ponsel yang Jane tunjukkan di depannya. "A-apa ini..?"
"Bukankah seharusnya aku yang mengatakan pertanyaan itu?" Jane mengulas senyum miring. "Lakukan permintaanku, dan rahasiamu akan aman, Megan. Kau tentu tahu aku tidak pernah pandang bulu saat menghancurkan lawanku."
"Jane... ini tidak seperti—ya Tuhan..." Megan menutup wajah dengan kedua telapak tangannya. Ia merasa sangat frustasi sekarang. Bagaimana mungkin ia mengkhianati Nate—yang adalah sepupunya sendiri?
"Kau tahu kalau karir pria selingkuhanmu ini pasti bisa hancur lebur saat aku membuka suara pada suami dan keluargamu, kan?"
"Hentikan." Tubuh Megan mulai bergetar karena menahan rasa marah.
Jane mengedikkan bahunya singkat. "Jadi? Apa pilihanmu, Megan?"
Dan hanya dengan satu ancaman itu, Jane berhasil mengelabui Nate soal kehamilannya. Lucu sekali saat Nate terlihat begitu antusias dengan program kehamilannya, tapi di sisi lain pria itu justru sedang ditipu habis-habisan olehnya dan sang sepupu—yang sama-sama seorang pengkhianatan. Terkadang Jane tidak habis pikir bagaimana bisa sepasang sepupu itu memiliki sikap menjijikkan di saat kedua orangtua mereka adalah orang-orang baik? Ck!
"Kau yakin bisa menyembunyikan kehamilanmu sampai sebulan ke depan, Jane?"
"Tidak perlu khawatir, Jo. Kau bisa lihat sendiri kalau perutku belum terlihat membesar sampai sekarang." Benar, Jane sangat bersyukur karena bentuk tubuhnya bahkan tidak terlihat berubah di usia kehamilannya yang menginjak ke sembilan minggu. Belum lagi Jane tidak mengalami gejala mual sepanjang awal kehamilannya ini. Semuanya terasa lancar dan itu sangat membuat Jane merasa bersyukur.
Jo yang melihat Jane begitu tenang sambil membaca berkas-berkas laporannya tentang Mouza Group hanya bisa menarik napas pelan. "Apa Nate tahu kalau sekarang kau sudah menjadi pimpinan Mouza Group?"
"Apa aku harus memberitahu lawanku tentang tiap pergerakanku?" jawab Jane singkat. "Dia sudah tahu kalau kami berdiri di jalan berlawanan, Jo. Aku membiarkannya tetap memimpin Parviez Companies sampai waktunya tiba untuk aku menghancurkan mereka nanti."
KAMU SEDANG MEMBACA
Turn Back [Completed] ✔️
Ficción GeneralSong Series #3 I wish I could turn back the time And let you know I never meant to hurt you [Sorry - Pamungkas] Pada akhirnya, Janice Harald yang kaku dan dingin berhasil membuka hatinya untuk Nathanael Axton karena kegigihan pria itu meluluhkannya...