16 - Sebuah Penawaran

3.8K 632 234
                                    

"Apa yang terjadi pada Ava saat di pesta perusahaan kakekmu malam itu adalah perbuatan Nate."

"Kenapa? Karena sahabatmu itu sudah tahu kalau dia diselingkuhi oleh wanita yang dipujanya dengan sangat hebat?" sahut Jane setelah terdiam beberapa detik. Dan melihat raut wajah Nic yang terkejut karena kalimatnya, membuat Jane mendengkus dengan senyum miring. "Kau pasti terkejut karena aku mengetahui hal ini," lanjutnya sambil menyilangkan kakinya dengan gerakan angkuh. "Apa itu dilakukannya untuk memberi hukuman pada kekasihnya itu tapi pada akhirnya akan tetap memberikan hartaku untuk sang kekasih?" ejeknya lagi.

"Kau..."

Jane mengulas seringai tipis saat melihat Nic mulai kehilangan kata-kata. "Siapa yang sebenarnya berusaha kalian bodohi di sini?" sambarnya lagi. "Aku?" tunjuknya pada diri sendiri. "Oh, ayolah, Nic, kau jelas tahu bagaimana aku. Cukup sekali aku dibodohi, dan selanjutnya, akulah yang akan memegang kendali. Jangan membuat skenario menjijikkan lagi di depanku."

"Sebaiknya kau tetap berbicara dengan Nate," balas Nic, berusaha tidak terpengaruh akan provokasi yang Jane keluarkan. Karena tujuannya menemui Jane memang hanya ingin meminta wanita itu menemui Nate. Nic berharap bahwa segalanya bisa usai setelah mereka selesai berbicara.

"Berapa banyak yang ditawarkan pria itu jika kau ikut membantunya? Satu rumah sakit besar milik keluarganya? Atau ribuan dolar yang—"

"Jangan merendahkanku," desis Nic dengan wajah memerah. "Kau lebih dari tahu bahwa apa yang kupunya juga sama banyaknya—"

"Kalau begitu jangan ikut campur urusanku," potong Jane dengan nada jauh lebih tajam dan mengerikan. "Tetap diam saja di tempatmu sama seperti saat kau tahu kalau bajingan itu sedang menipuku habis-habisan." Tatapan Jane semakin mendingin. "Kau jelas tahu aku bisa menghancurkan siapa saja yang mengusikku. Dan itu juga termasuk dirimu. Tak peduli kau memberikan perlawanan nanti, kupastikan kau tidak akan bisa keluar sebagai pemenangnya."

Nic terdiam. Kali ini benar-benar tak lagi mampu mengatakan apa pun. Lidahnya terasa kelu karena sadar kalau Jane memang tak bisa diberi tekanan apa pun. Sial, seharusnya ia tidak perlu bersikap sok baik dengan berusaha mendamaikan Jane dengan Nate.

Jane perlahan bangkit dari duduknya—walau sama sekali tidak mengalihkan tatapannya dari Nic yang masih bergeming. "Karena aku sudah tahu rencana mereka untuk menghancurkanku, katakan pada sahabatmu untuk mengubah alur rencananya jika tidak ingin kalah telak dariku. Dan jangan lupa sampaikan juga padanya untuk tidak memakai rencana konyol dengan mengatakan cinta padaku—karena aku akan semakin menghancurkannya," ucapnya dengan nada rendah.

"Sebaiknya juga dia terus berdiri di sisi wanita pujaannya itu untuk melawanku. Ah, kau juga boleh ikut bergabung dengan mereka. Atau kalau merasa belum cukup, kalian bisa mengajak sahabat-sahabat kalian yang lain untuk ikut memberi bantuan. Karena bagaimana pun, wanita yang akan kuhancurkan itu adalah sepupumu, kan?" Jane mengulas senyum miring saat menutup kalimatnya.

Setelah mengatakan kalimat itu, Jane perlahan meninggalkan ruang tamu dan membiarkan Jo berada satu ruangan dengan Nic.

"Kau seharusnya tidak memihak pada orang yang jelas-jelas salah sekalipun dia adalah sahabatmu."

"Aku hanya melakukan apa yang menurutku benar," sahut Nic tak mau kalah.

Jo menatap Nic dengan tatapan datar. "Kupikir kau sedikit berbeda. Tapi melihat sikapmu saat ini, sepertinya darah keluarga Harald memang benar-benar mengalir di nadimu."

"Apa maksudmu?" sambar Nic dengan tatapan tajam.

"Tamak. Serakah. Egois. Selalu merasa benar. Dan... menjijikkan—"

"Sialan!"

Sekalipun cekalan Nic yang cepat terasa begitu mencekik, Jo masih tetap menatap pria itu dengan datar. "Kenapa kau harus marah saat apa yang kukatakan adalah kebenaran?" tantangnya tanpa ekspresi berarti. "Jika kau memang berbeda, seharusnya kau tidak berpihak pada mereka. Kau jelas tahu mereka mengambil sesuatu yang bukan hak mereka."

Turn Back [Completed] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang