"Jadi, kau benar-benar belum memberitahu tentang gugatan ceraiku pada kekasihmu, ya?" tanya Jane mengisi keheningan di dalam mobil sesampainya di rumah. Jane menoleh saat tidak mendengar jawaban apa pun dari Nate. "Padahal kupikir, kau akan lebih terbuka pada kekasihmu. Mengatakan padanya bahwa ingin memiliki kami berdua agar bisa menguasai seluruh hartaku untuknya. Yah, begitulah pria keparat beraksi. Seperti ayah kekasihmu itu," pancing Jane lagi. Kali ini Jane yakin memang sedang ada hal yang sangat mengganggu Nate. Dan Jane sangat suka melihat raut kacau pria itu.
Jane berdecak saat melihat Nate masih saja diam dengan tatapan mengarah ke depan. Dasar budak cinta menjijikkan! makinya dalam hati, lalu memilih untuk keluar dari mobil—sebelum akhirnya gerakannya terhenti karena satu kalimat dari Nate.
"Aku akan meninggalkannya untukmu."
Tubuh Jane kembali berputar menghadap Nate. "Kau yakin?" tanyanya bersidekap dengan kedua mata memicing tak percaya.
Nate mengangguk, lalu menoleh untuk membalas tatapan Jane. "Jadi, jangan meninggalkanku sekalipun kau belum hamil sampai batas waktu kesepakatan kita nanti selesai."
"Jaminan apa yang bisa kau berikan padaku kalau kali ini kau tidak akan menipuku lagi, Nate?"
"Seluruh hartaku."
Jane tertawa karena jawaban itu. "Bagiku, seluruh hartamu tak pernah sebanding dengan perusahaan kakekku yang kau curi."
"Hanya seluruh hartaku yang bisa aku jaminkan padamu."
Kepala Jane mengangguk-angguk kecil. "Kau yakin lebih memilihku yang tidak lagi mencintaimu dibandingkan dengan wanita yang kau cintai sampai bisa membuatmu menjadi seorang pencuri?"
"Aku akan membuatmu kembali mencintaiku."
Senyum geli penuh ejekan milik Jane kembali terkulum di bibirnya. Rencana apalagi yang ingin kau lakukan, Nate? Memuakkan sekali.
"Kau hanya perlu tetap tinggal di sisiku sampai selamanya."
"Selamanya, ya?" gumam Jane tanpa sadar.
"Kenapa? Kau sedang memikirkan cara untuk lari dariku?" Sebelah alis Nate terangkat tak suka. "Kau tahu kalau aku tak akan pernah membiarkannya, Jane."
"Kenapa kau sangat bersikeras menahanku, Nate? Kau mencintaiku?" Bukannya kalimat jawaban yang Jane dapatkan, tapi hanya tatapan lekat yang membuatnya justru jengah.
"Jika aku mengatakan iya, apa kau akan percaya?"
"Tentu saja." Kepala Jane mengangguk santai. "Itu hal yang bisa terjadi saat seseorang berusaha menipu orang lain. Sebut saja hukum tabur tuai. Iya, kan?"
Tidak ada jawaban yang mampu diberikan Nate selain masih terus menatap Jane dengan lekat. Menit-menit terlewat, akhirnya Nate hanya membuang napas lelah. Kemudian kembali menatap ke depan. "Turunlah. Aku masih ingin di sini."
"Sudah kukatakan jika terlalu berat untuk melepaskannya, tidak perlu mengambil keputusan itu, Nate. Jangan siksa dirimu sendiri. Karena sejujurnya, aku juga tidak yakin bisa terus bersikap baik padamu semakin lama kita bersama nanti. Kau lihat sendiri apa yang bisa kulakukan pada kekasihmu dan keluarganya tadi, kan?"
"Kau mengatakan tidak akan melepaskanku."
"Ah, jadi kau mendengarnya, ya?" balas Jane dengan senyuman geli. "Kau tidak berpikir aku akan benar-benar melakukannya, kan? Karena syaratku tetap sama; tinggalkan wanita itu maka aku akan tetap bersamamu."
"Aku sudah bilang akan melakukannya."
"Kau terlihat seperti orang yang terpaksa melakukannya, Nate."
"Karena aku takut kau tetap meninggalkanku," sahut Nate lirih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Turn Back [Completed] ✔️
Ficción GeneralSong Series #3 I wish I could turn back the time And let you know I never meant to hurt you [Sorry - Pamungkas] Pada akhirnya, Janice Harald yang kaku dan dingin berhasil membuka hatinya untuk Nathanael Axton karena kegigihan pria itu meluluhkannya...