Matahari sudah mulai menjingga menampakkan diri dengan bejuta pesonanya. Dan disebuah ruangan yang bernuansa putih itu seorang gadis kecil mulai membuka matanya. Ia adalah rania, Nia melihat sekelilingnya namun ia tak melihat seorang pun. Karena tak melihat seorang pun yang menemaninya mata bulat nan polos itu mulai memerah dan berkaca-kaca, tak lama mulailah terdengar isakan kecil dari bibir tipis yang masih terlihat pucat itu.
Hiks...hiks....hiks....
" Daddy...abang..." Lirih Nia memanggil Daddy serta abangnya sambil melutarkan pandanganya keseluruh ruangan.
"Daddy...Abang..." Tangisan Nia mulai terdengar keras,
Tak lama datang lah Lengga, ia sangat terkejut ketika masuk kedalam ruangan adiknya itu. Bagaimana tidak, ia melihat sang adik susah bersimbah air mata dengan hidung mungil yang memerah yang membuat orang gemas dengan Nia. Ia langsung menghampiri adiknya itu.
"Adek... Kenapa adek Abang yang cantik ini nangis, hmm?" Ucap Lengga lembut dan dengan telaten menyeka air mata adeknya itu.
"Abang... Hiks.. hiks... Huuk..
uhuk" ujar Nia agak keras dan sedikit terbatuk karena sudah lama menangis."Apa sayang? Abang disini. " Ucap Lengga menenangkan Nia. Dan Lengga juga membantu adiknya itu untuk duduk
"Abang... Hiks...hiks" ucap Nia lagi sambil merentangkan tangannya
Lengga yang mengerti maksud sang adik langsung merengkuh tubuh sang adik kedalam dekapan hangatnya.
"Sstt... Udah...udah diam yaa sayang, Abang udah disini." Ucap Lengga menenangkan adiknya itu .
Hiks...hiks.... hiks
Nia masih sesegukan namun tangisnya sudah mulai mereda karena merasa hangatnya dekapan dan lembutnya elusan sang Abang dipunggung nya.
Dengan mata yang sembab habis menangis dan hidung memerah Nia mendongak melihat abangnya" Abang hiks... dari hiks... mana saja?" tanya nya pada Lengga .
"Abang tadi keluar mau cari makanan dek." Jelas lengga sembari masih mengelus kepala Nia dengan penuh sayang.
Cklek
Pintu ruangan Nia terbuka menampakkan 2 pria tampan dan salah satunya lebih tua meski pun lebih tua namun ketampanannya tak kunjung pudar. Dua pria itu kebingungan melihat Nia yang berada di dekapan Lengga dan seperti habis menangis karena hidung mungil Nia terlihat merah dan matanya terlihat sembab serta isakan yang masih terdengar meski sangat pelan.
" Princess Daddy kenapa?" Sambil jalan mendekat ke arah Nia.
Mendengar suara Daddy nya Nia langsung mengarahkan pandangannya ke sumber suara. Ketika melihat yang datang itu benar Daddy nya Nia langsung merentangkan tangannya pertanda ia ingin di gendong.
"Dad.... Hiks ddy... Hiks.. srott"
Melihat Nia merentangkan tangannya
Sang Daddy langsung paham dan mengambil alih Nia kegendongannya." Princess Daddy kenapa hmm?" Tanyanya lagi pada putri kecilnya sambil menyeka air mata diwajah gadis manis itu.
Nia tak kunjung menjawab dan hanya isakan kecil lah yang keluar dari mulut gadis itu. Oleh karena itu Aditama mengalihkan pandangannya pada Lengga.
Lengga yang mengerti arti pandangan Daddy nya menjawab " adek nangis karena pas adek bangun gak ada orang diruangannya".
"Emang lu kemana sampe gak ada orang diruangan adek? Kan lu yang disuruh jagain adek" ujar Erlan sambil menatap tajam kembarannya itu.
Sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal Lengga menjawab " gue tadi pergi cari makan, hehehe".
Lengan kembali menerima tatapan tajam bukan hanya dari kembarannya tapi juga dari Daddy nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Jiwa Si Gadis Polos
FantasiaKanaya Regina wijaya, seorang gadis kecil yang berusia 15 tahun. Regina yang biasa dipanggil nana ini adalah seorang gadis polos penyuka makanan manis. Apa pun makanan nya asalkan manis pasti nana menyukainya. Nana tinggal hanya berdua dengan bunda...