"Wah... wah... Sii bos bisa ngo..." Belum selesai si Radit bicara sudah diserobot oleh suara cempreng nan nyaring, lebih Sumbang dari suara si Radit.
"Abi sayang....good morning... Kamu lagi nungguin aku yaa di sini? Ihhh Abi romantis banget sihh sama aku" dia adalah Luna, biasanya orang yang bernama Luna akan berperilaku lemah lembut namun berbeda dengan Luan yang ini. Naluna mustika Kanola yang biasa di panggil Luna, ia adalah anak dari kepala sekolah dari SMA Nusantara Jaya dan memiliki bisnis properti sedangkan ibu Luna sudah tidak ada saat Luna berumur 5 tahun. Ibu Luna meninggal karena mengalami kecelakaan. Luna sangat tergila-gila kepada Abi hingga semua wanita yang ingin mendekati Abi akan dibully nya karena itu lah ia terkenal dengan julukan queen bullying dan semua siswa takut dengan Luna karena ayahnya seorang kepala sekolah disana. Luna memiliki tinggi badan 169 cm lumayan tinggi bagi seorang siswi, ia juga memiliki badan yang berisi, kulit kuning Langsat, bola mata coklat muda dan bibir yang seksi ditambah dengan lipstik yang dipakai nya membuat bibir nya tambah bervolume dan ia memiliki rambut coklat yang bergelombang karena di staylis, pakaian yang digunakan Luna juga sangat ketat dengan rok yang pendek sehingga menonjolkan bagian-bagian tubuh nya. Lina memiliki 2 orang teman yang bernama Bianca Maria Ozawa yang biasa dipanggil anca, anca juga termasuk anak orang kaya ibunya memiliki sebuah butik yang lumayan terkenal dan ayahnya berkecimpung di bisnis properti. Anca sangat cerewet dan selalu mendukung apapun kelakuan Luna apalagi dalam merebut hati Abimanyu. Dan yang satu lagi bernama Amanda Aditya yang biasa dipanggil Manda, ayah Manda adalah seorang pilot sedangkan ibunya seorang model. Manda orang yang sangat kalem diantara tiga sekawan itu, ia tak banyak ikut campur dengan urusan Luna yang menginginkan seorang Abimanyu namun apabila sudah perilaku orang-orang sudah keterlaluan kepada Luna Manda menjadi orang terdepan yang akan menolong Luna. Mereka bertiga sama saja cantiknya namun Luna lebih menonjol dengan penampilannya. Bian yang memiliki mata yang sipit dan Manda dengan stayl rambut pendeknya yang khas.
"Ngo-mong panjang juga" Radit menyelesaikan ucapannya dengan nada yang pelan.
"Ayo Abi kita masuk kedalam sebentar lagi bel" ujar Luna sambil menarik tangan Abi. Namun Abi masih bergeming ditempatnya sambil menatap tajam Luna, namun Luna mengabaikan itu semua. Dilain sisi semua teman-teman Abi menatap geram kepada Luna karena masih pagi sudah mau mencari keributan dengan Abi.
"Ehh... Lun" senggol anca di lengan Luna agar mengalihkan perhatiannya ke arah gadis yang didekat Abi yang mana itu adalah Nia yang sedang menatap Luna dengan tatapan polosnya.
"Ehh... Lu ngapain deket-deket sama pacar gw?" Ujar Luna dengan delikan matanya sambil mendorong Nia hingga Nia hampir jatuh untuk di tahan oleh lengga.
"Ihh... Tante pelakor kenapa dorong-dorong Nia? Untuk Nia gak jatuh kan! Nanti kalau Nia jatuh disuruh kerumah sakit lagi sama Daddy, Nia gak suka tahu" ujar Nia sambil menghentakkan kakinya dan berpangku tangan menandakan dia kesal. Namun orang lain yang melihatnya merasa sangat gemas dengan tingkah Nia.
"Huff..." Radit, Aldi dan Dika menahan tawa mereka karena Nia memanggil Luna dengan sebutan Tante pelakor. Sedangkan Luna sudah sangat kesal dengan Nia karena dipanggil Tante pelakor hingga wajahnya kelihatan merah.
"Adek kenapa manggil kakaknya kek gitu? Adek tahu dari siapa? Gak baik tahu manggil kakaknya kayak gitu" Ujar Erlan pada Nia dengan lembut sambil mengusap kepala Nia karena ia tak mau adiknya berkata-kata kasar.
"Hhmm... Nia tahu dari tiktok Abang, kalau orang yang pakaiannya kayak gitu sama pake bedak kayak gitu dipanggil pelakor gitu Abang" jelas Nia pada Erlan.
"Lain kali jangan panggil orang kayak gitu lagi yaa gak baik nanti orang lnya sakit hati, adek gak mau kan buat orang sampai sakit hati?" Ajar Erlan pada Nia.
"Nia gak mau buat kakaknya sakit hati Abang" adu Nia pada Erlan kembali dengan mata yang berkaca-kaca dan hidung yang sudah mulai memerah.
"Yaudah kalau gitu princess Abang minta maaf yaa sama kakaknya"
"Iya Abang, kakak Nia minta maaf yaaa Nia gak akan panggil kakak gitu lagi, Nia janji" ujar Nia pada Luna dengan mengangkat sebelah tangannya menandakan ia berjanji.
Sebenarnya Lengga dan Erlan marah karena Luna dengan beraninya mendorong Nia namun ia tak mau adiknya melihat mereka berkata kasar dan membalas Luna langsung dan mereka bangga dengan Nia karena patuh dengan apa yang diajarkan kepadanya.
"Aku akan hapus aplikasi itu agar otak adik ku tak tercemar dengan kata-kata dan perilaku buruk" batin Erlan dan Lengga.
Namun Luna mengabaikan permintaan maaf Nia dan mengalihkan perhatiannya pada Abi lagi " ayo Abi sayang kita masuk" ajak Luna lagi.
"Lepas" ujar Abi dengan penuh penekanan.
"Gak mau"
"Udah lah lun jangan cari gara-gara sama Abi, ini masih pagi" ujar Aldi malas karena tingkah Luna.
"Ihhh apan sih Lo ikut campur aja urusan gw" sinis Luna pada Aldi.
" Udah lah lun, kita-kita dah malas liat drama lu" sambung Radit
"Mending sekarang lu lepasin tangan Lu dari si Abi dari pada si Abi ngamuk sama lu, emang lu gak sadar dari dulu si Abi nolak lu terus? Gak malu sebagai seorang cewek lu ditolak tapi masih ngejar-ngejar dia?" Sarkas Dika pada Luna yang dapat membantu sudut hati Luna menjadi tersentil.
Namun Luna mengabaikan ucapan pedas dari Dika itu dan tetap kekek mengajak Abi dan masih memegang lengan Abi" ayo Abi kita masuk belnya dah mau bunyi loh ini".
"Gw bilang baik-baik lepasin tangan Lo" ujar Abi lebih menusuk. Abi mengalihkan tatapan nya pada Erlan. Erlan yang paham dengan tatapan Abi yang menyuruh ia membawa Nia pergi pun langsung melakukannya.
"Ayo dek kita masuk udah mau bel" ujar Erlan.
"Ohhh iya... ayo Abang kita masuk nanti Nia telat masuk kelas nya" ujar Nia dengan semangat sambil menarik telunjuk Erlan.
Setelah melihat Nia,Erlan dan Lengga menjauh Abi mengalihkan perhatiannya pada lengannya yang masih dipegang oleh Luna.
"Gw bilang sekali lagi sama lu dengan baik-baik sebelum kesabaran gw habis lepasin tangan lo S-K-A-R-A-N-G!" Tekan Abi pada Luna lagi dengan mata yang tambah menajam setajam silet.
"Gak mau Abi, kamu kenapa sih? Ayo kita masuk aja belnya dah bunyi loh" Luna masih bersikukuh tak mau melepaskan tangan dari lengan Abi.
"Lun mending lepasin aja lah" ujar Manda karena melihat tatapan Abi pada Luna sudah seperti ingin memakan Luna hidup-hidup. "Ih... Apa sih man, diem dehh" jawab Luna kesal dan Manda hanya bisa berdecak kesal. Sebenarnya Luna juga takut dengan tatapan Abi padanya namun ia masih tatap ingin meluluhkan Abi, Luna yakin dia pasti bisa.
Karena Luna tak mau juga melepaskannya Abi Langsung menghempas tangan Luna dengan kasar hingga membuat Luna terjatuh. "Gw udah bilang baik-baik sama luu yaa dari tadi,gw udah berusaha sabar ngehadapin lu selama ini! Lu gak......"
🍭🍭🍭
Dah segitu dulu
Terimakasih dah mau baca dan maaf lama up nyaa 🤗
Tandain kalau ada yang typo yaaak😊
Sampai jumpa di next chapter
Bay bayy....👋

KAMU SEDANG MEMBACA
Jiwa Si Gadis Polos
FantasíaKanaya Regina wijaya, seorang gadis kecil yang berusia 15 tahun. Regina yang biasa dipanggil nana ini adalah seorang gadis polos penyuka makanan manis. Apa pun makanan nya asalkan manis pasti nana menyukainya. Nana tinggal hanya berdua dengan bunda...