“Oh, jadi lo samain mama
gue sama monyet?!”
- Adriana Grandelion———
MATAHARI meredup kala awan hitam tiba-tiba muncul menguasai langit sore seraya menjatuhkan percikan air hujan menembus jalanan aspal, membuat beberapa pengendara bermotor segera menepi untuk melindungi diri mereka dari derasnya air hujan.
Riana tampak sibuk melayani pelanggan dari dalam toko kue tempatnya bekerja sambil mengobrol santai dengan Eucha, sahabat dekatnya sejak mereka masih duduk di bangku sekolah menengah pertama.
“Lo seriusan emang mau nikahan? Ada gitu cowoknya?”
Riana mengambil satu buah paper-bag kuning berlogo beruang, khas dari toko kue ini, setelah menghela napas dengan jengah.
“Lebih tepatnya, sih, gue itu dijodohin,” jawab Riana seraya memasukan dua buah caterpillar dan juga tiga buah breadtalk ke dalam paper-bag tadi, kemudian memberikan pasanan tersebut kepada si pelanggan bersamaan dengan uang kembaliannya.
“Udah gitu lo harus tahu, Cha. Si cowoknya nyebelin banget. Sumpah!”
Ting!
“Hari gini masih jaman emang jodoh-jodohan?” Eucha meledek seraya memasukan beberapa cheese melted ke dalam bungkusan plastik, lalu menyimpannya pada etalase barisan Roti Geulis.
“Selamat datang di cake emprit, Mas.”
Riana menyambut ramah saat seorang lelaki berkacamata hitam menghampiri mereka, tak lupa juga untuk mengembangkan senyumnya kepada si pelanggan, baik laki-laki maupun perempuan, dengan semanis mungkin.
“Mau pesan apa, Mas? Kami menyediakan berbagai macam roti geulis.”
“Empat double chocolate, sama cheese melted tiga. Itu saja.”
“Udah kek barang enggak laku aja lo!” sambung Eucha seraya berjalan menuju ovenan untuk mengambil beberapa roti lainnya yang sudah matang.
Percakapan itu masih terus berlanjut meski tengah sibuk melayani pelanggan, berlatarkan lagu ‘Dusk Till Down versi slowed’ beradu dengan suara derasnya air hujan.
“Huh, enggak tahu, tuh, Papa gue. Dia pikir ini masih jamannya Siti Nurbaya apa pake ada jodoh-jodohan segala?” balas Riana dengan wajah menekuk kesal seraya memasukan empat buah double chocolate dan juga tiga buah cheese melted ke dalam paper-bag.
Gerakan tangan Eucha terhenti. “Terus, lo mau dijodohin?”
“Enggak tahu,” balas Riana seraya mengedikan bahu, bingung. “Gue belum siap terluka, jadi nanti malem gue bakalan coba ngomong sama pihak sana buat batalin aja niat mereka jodohin gue sama tuh cowok!”
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Pilot (COMPLETED) ✔
RomanceRiana kira mimpi hanya sebatas mimpi, tapi ternyata mimpinya kali ini malah menjadi kenyataan. Menikah dengan seorang pilot mesum bukanlah harapan Riana di umurnya yang masih pantas untuk bersenang-senang! Apalagi wanita itu memiliki ketakutan terha...