Namaku Alden, seorang pelajar yang saat ini tengah duduk di bangku SMA. Aku tinggal di desa bersama dengan ayahku. Kehidupanku yang dulu sangat jauh berbeda dari kehidupan yang kujalani sekarang.
Aku lahir dari seorang ibu yang saat itu usianya masih sangat muda. Usai ibuku saat melahirkan masih sangat belia, umurnya masih 18 tahun. Dan yah, aku lahir di luar nikah, tanpa seorang ayah.
Kehidupan ibuku sangat bebas, saking bebasnya aku sampai tidak tahu siapa ayah kandungku sebenarnya. Mungkin ibu tahu, namun ia tak pernah memberitahu siapa ayahku sebenarnya.
Ibuku bukan PSK, hanya saja saja pergaulan yang ia jalani sangat bebas. Gonta-ganti pasangan yang semuanya hanya berakhir dengan one night stand.
Singkat cerita, dia hamil dan akhirnya lahirlah aku. Aku bersyukur karena dibalik kehidupannya yang bebas, ia masih mau bertanggung jawab melahirkan aku. Aku tak berakhir di meja operasi atau bahkan meja dukun untuk melenyapkan aku dari dalam perutnya.
Meski ibuku telah bertanggung jawab melahirkan aku, aku tak sepenuhnya mendapatkan kasih sayang darinya. Aku dibesarkan oleh nenekku, ibuku hanya sesekali datang menengok keberadaan aku. Tetapi sepanjang aku ingat, ia tidak pernah melakukan perannya sebagai ibu. Tak heran jika aku merasa asing dengannya.
Saat aku lahir, kehidupan ibuku yang dulu sangat bebas akhirnya sedikit-sedikit berubah. Ia mulai mencari pekerjaab yang semuanya demi menutupi biaya hidup aku. Walaupun pada akhirnya, uang yang ia berikan tak dapat bisa menjadi nilai tukar perannya sebagai ibu untukku.
Ibu mencoba masuk ke dunia hiburan. Ikut casting sana-sini, dari sekedar menjadi cameo beberapa detik, hingga bisa dapat bayaran ratusan ribu. Tak mudah baginya untuk bisa memanjat naik ke puncak industri itu. Ia menghabiskan bertahun-tahun waktunya hanya demi mendapatkan peran yang hanya sepintas lalu. Namun ibu tak pernah patah semangat, ia terus berjuang hingga akhirnya ia mendapatkan peran dalam sebuah film layar lebar meski hanya sebatas peran pembantu saja.
Kariernya akhirnya perlahan-lahan naik setelah 5 tahun mencoba peruntungan di dunia itu. Namanya mulai di kenal, tak sedikit judul film maupun sinetron yang menjadikannya sebagai peran utama, hingga puncak kariernya saat memenangkan penghargaan tertinggi di industri perfilman.
Ibu telah menjadi selebriti terkenal, bahkan bisa dibilang selebriti papan atas. Namun dibalik ketenarannya itu, ada aku, ada masa lalu yang akan menjadi bom waktu baginya. Kehadiranku makin dirahasiakan, aku bukan putra dia lagi. Aku tak boleh memanggilnya mama lagi.
Karena aku masih kecil yang tak tahu apa-apa, aku menerima semuanya. Tidak sulit bagiku untuk merubah panggilan mama menjadi tante, toh yang ku anggap mama ada eyang, nenek aku.
Saat aku berusia sepuluh tahun, nenek aku meninggal dunia. Meski aku masih kecil saat itu, aku tahu bagaimana rasanya kehilangan. Aku tahu sakitnya di tinggal orang, terlebih aku tak punya siapa-siapa selain eyang.
Kupikir aku akan di titipkan ke panti asuhan setelah eyang meninggal. Tetapi ibuku tak segitu jahatnya kepadaku. Ia membawaku tinggal bersamanya, tetapi dengan status aku yang bukan sebagai anaknya. Aku diperkenalkan sebagai anak dari kakaknya yang telah meninggal. Setumpuk skenario apik ia persiapkan hanya demi menutupi fakta itu. Dan itu berhasil. Kehadiranku, bukan lagi sebagai aib dia melainkan menjadikan dia makin mendapatkan banyak simpati masyarakat. Betapa mulianya dia mau membesarkan anak yang bukan anak kandungnya sendiri padahal ia sendiri masih belum menikah. Itu opini publik untuknya.
Sekali lagi, aku masih anak kecil yang tahu menahu tentang dunia orang dewasa. Aku hanya dipaksa menerima keadaan yang sebenarnya membuatku bingung juga. Siapa sih ibuku sebenarnya? Lebih bingung lagi dengan ketidak hadiran seorang ayah di hidup aku.
KAMU SEDANG MEMBACA
StepFather
RomanceSetelah ibunya meninggal, Alden memilih mengikuti Abi, ayah tirinya, untuk pindah ke kampung. Hidup Alden berubah setelah ia pindah ke kampung halaman Abi. Ia yang dulunya tak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu apalagi ayah kini ia bisa dapat...