Setelah ibunya meninggal, Alden memilih mengikuti Abi, ayah tirinya, untuk pindah ke kampung. Hidup Alden berubah setelah ia pindah ke kampung halaman Abi. Ia yang dulunya tak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu apalagi ayah kini ia bisa dapat...
Kenalin, Alden. Masih bocil banget gak sih?Jangan kepikiran Alden di acara masak-masak itu lagi yah😂😂
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
______________
Dua tahun setelah aku ditinggal di kampung ini, atau tepatnya saat aku sekarang duduk di bangku SMA, akhirnya tante Rani ketemu jodohnya juga. Meski umurnya tak lagi muda, siapa sangka, jodoh yang disiapkan Tuhan untuknya lebih muda dari dia, seumuran dengan Abi, meski dia terlihat lebih tua dari Abi. Namanya om Ian, warga kampung sebelah yang entah bagaimana bisa berjodoh dengan tante Rani. Kami tak pernah tahu jika tante Rani punya pacar, hubungan mereka tertutup hingga lelaki itu berani datang ke rumah untuk meminang tante Rani.
Singkat cerita, pernikahan mereka pun akhirnya berlangsung. Karena aku sekarang tinggal di rumah mempelai, itu berarti aku menjadi tuan rumah. Menjamu setiap tamu undangan yang datang yang tak sedikit mempertanyakan siapa aku.
Aku sudah lama tinggal di rumah ini, seharusnya mereka tak mempertanyakan lagi, siapa aku. Tetapi faktanya, ada aja dari mereka yang bertanya seperti itu. Dari sanak keluarga yang jauh, warga kampung sebelah ataupun orang-orang yang entah aku belum pernah liat sebelumnya.
"Oh dia anaknya Abi. Udah segede itu yah." Tanggap mereka saat tahu siapa aku. Yah mungkin mereka sudah pernah dengan tentang aku, mereka hanya belum tahu sosok aku sebenarnya.
"Kalo diliat-liat, mereka tidak seperti ayah sama anak, lebih terlihat sepertu adiknya Abi." Lanjut lainnya.
"Ya kan, dia bukan anak kandungnya Abi."
"Eh tapi Abi sekarang makin cakep yah. Dia gak berencana nikah lagi tuh?" Lanjut lainnya lagi.
Sudah banyak yang menanyakan apakah Abi tidak berencana untuk nikah lagi. Dari sekedar ledekan bapak-bapak yang bermain domino hingga yang serius ingin menjodohkan Abi dengan anak gadisnya, meski mereka tahu status Abi sebagai duda beranak satu.
"Gak dulu deh. Belum dibolehin sama Alden."
Hah? Sejak kapan aku melarang Abi untuk menikah lagi. Punya hak apa aku.
Aku tahu sih, itu cuman alasan untuk Abi ngeles dari pertanyaan mereka.
"Aku udah punya anak. Sudah cukul buatku. Sudah cukup buatku untuk membesarkan dia." Ini mungkin alasan Abi yang sebenarnya yang pada akhirnya tetap aku jadi alasannya.
"Tapi kan...." Omongan ibu-ibu yang ingin menjodohkan anaknya dengan Abi terhenti. Aku tahu apa yang ingin ia katakan bahwa aku bukan anak kandungnya Abi. Aku bisa tahu dari cara dia menatapku.
"Bagaimana Alden, kamu setuju gak kalo ayah kamu menikah dengan anak tante?" Tanya ibu-ibu itu kemudian kepadaku.
"Aku terserah Abi saja." Jawabku. Agak kesal juga sih sama ibu satu ini, terkesan terlalu memaksakan kehendaknya.
"Ya atau tidak?" Tekannya, aku paling gak suka dengan ekspresi wajahnya, seolah ia tak suka denganku.